2. Aspek-aspek Kecenderungan Terjadinya Relapse
Larmier, Palmer, dan Marlatt 1999 menjelaskan terdapat empat aspek kecenderungan relapse yang mengacu pada cognitive behavioral model of relapse
yang dikembangkan oleh Marlatt dan Gordon dalam Larmier, dkk, 1999, yaitu: 1. High-risk situation
High-risk situation adalah situasi yang dapat melemahkan individu dalam
mengendalikan perubahan perilaku yang telah dilakukan dan mengarahkan pada kemungkinan terjadinya relapse. Mengacu pada penelitian Marlatt dan Gordon
dalam Larmier, Palmer, dan Marlatt, 1999 terdapat empat situasi yang dapat memberikann peran dalam memicu kecenderungan relapse, yaitu:
a. Kondisi emosi negatif Kondisi emosi negatif seperti marah, cemas, depresi, frustrasi yang
merupakan bentuk dari intrapersonal high-risk situation yang berasosiasi dengan tingginya kecenderungan relapse. Kondisi emosional negatif ini dapat disebabkan
oleh persepsi intrapersonal utama dari berbagai situasi seperti merasa bosan dan kesepian di rumah yang kosong saat pulang kerja atau reaksi terhadap peristiwa
dilingkungan seperti marah pada saat mengalami pemutusan hubungan kerja. b. Situasi yang melibatkan orang lain atau kelompok
Situasi yang melibatkan orang lain dapat diindikasikan dengan konflik interpersonal seperti beradu argumen dengan keluarga.
c. Tekanan Sosial Tekanan sosial dapat berupa persuasi langsung secara verbal ataupun
nonverbal dan tekanan sosial secara tidak langsung seperti berada di sekitar orang yang sedang menggunakan narkoba.
Universitas Sumatera Utara
d. Kondisi emosional positif Kondisi emosional poitif seperti saat melakukan suatu perayaan, terpapar
dengan hal menstimulus penggunaan narkoba iklan alkohol, menguji kemampuan kontrol diri menggunakan kemampuan diri untuk membatasi
penggunaan narkoba, dan keinginan menggunakan narkoba yang tidak spesifik diidentifikasi dapat menjadi situasi yang mengarahkan pada relapse.
2. Coping Coping
adalah kemampuan untuk mengahadapi high-risk situationyang dapat
mengarahkan individu
untuk kembali
menggunakan narkoba.
Kecenderungan relapse pada seseorang yang dapat melaksanakan strategi coping efektif strategi behavioral, seperti meninggalkan atau menghindari situasi
tersebut atau strategi kognitif, seperti positif self-talk akan menurun. 3. Outcome expectancies
Outcome expectancies merupakan antisipasi seseorang terhadap efek dari
pengalaman masa depan. Pecandu narkoba yang berpikir positif tentang dampak penggunaan narkoba dan tidak menghiraukan efek negatif dari narkoba akan
memiliki kecenderungan relapse. 4. Abstinence Violation Effect
Abstinence violation effect adalah reaksi emosional terhadap penggunaan narkoba kembali untuk pertama kalinya lapse dan atribusi penyebab lapse yang
dapat mengarahkan pada relapse. Seseorang yang mengatribusikan lapse sebagai kegagalan dirinya untuk mengontrol penggunaan kembali narkoba akan
mengalami perasaan bersalah dan emosinegatif yang mengarahkan peningkatan penggunaan narkoba untuk menghilangkan rasa bersalah dan emosi negatif.
Universitas Sumatera Utara
Seseorang yang mengatributkan lapse sebagai sebuah kegagalan menyeluruh dan faktor internal di luar kendali saya tidak akan pernah mungkin bisa berhenti
menggunakan narkoba akan cenderung relapse dibandingkan dengan yang mengatribusikan lapse sebagai kegagalan dalam melakukan coping yang efektif
pada situasi tertentu. Marlatt dan Gordon mengajukan sebuah bentuk pencegahan relapse yang
didasarkan pada cognitive-behavioral model of relapse. Pada cognitive-behavioral model of relapse
dijelaskan terkait berbagai fase dan hal yang memicu kecenderungan individu untuk mengalami relapse. Penjelasan lebih lengkap
terkait cognitive-behavioral model of relapsedapat dilihat pada Gambar 1.
Bagan 2.1
Cognitive-Behavioral Model of Relapse Larmier, dkk, 1999
Ineffective coping response
Decreased self-efficacy and positive outcome
expectancies for effect of alcoholdrug
High-risk situation Effective coping response
Lapse initial use of alcoholdrugs
Increased probability of relapse
Abstinent violation effect and perceived positive effect of
alcoholdrugs Increase self-efficacy
Decreased probability of relapse
Universitas Sumatera Utara
High-risk situation adalah fase pertama yang pasti dihadapi pecandu
narkoba yang telah menjalani proses rehabilitasi dan berada pada fase berhenti menggunakan narkoba. Coping response terhadap high-risk situation kemudian
sangat menentukan kemungkinan akan terjadinya lapse. Pada pecandu narkoba yang memiliki coping response tidak baik dan pandangan postif terhadap efek dari
penggunaan narkoba akan memiliki kecenderungan mengalami relapse yang diawali dengan lapse penggunaan kembali untuk pertama kalinya. Lapse akan
menghasilkan rasa bersalah dan perasaan gagal dalam mempertahankan perubahan perilaku hasil rehabilitasi abstinence violation effect. Abstinence
violation effect yang didukung dengan positive outcome expectancies atau
pandangan postif tentang manfaat yang didapatkan dari penggunaan narkoba akan mengarahkan pecandu narkoba menuju peningkatan kecenderungan relapse yang
dapat berujung pada relapse.
2.6.2 Proses Terjadinya Relapse