Proses pertama : Melakukan penolakan kembali Proses kedua : Perilaku menghindari dan defensif Proses ketiga : Membangun dan mengembangkan terjadinya krisis Proses keempat : Immobilisasi tidak bergerak dari kehidupannya sekarang. Proses kelima : Bingung

High-risk situation adalah fase pertama yang pasti dihadapi pecandu narkoba yang telah menjalani proses rehabilitasi dan berada pada fase berhenti menggunakan narkoba. Coping response terhadap high-risk situation kemudian sangat menentukan kemungkinan akan terjadinya lapse. Pada pecandu narkoba yang memiliki coping response tidak baik dan pandangan postif terhadap efek dari penggunaan narkoba akan memiliki kecenderungan mengalami relapse yang diawali dengan lapse penggunaan kembali untuk pertama kalinya. Lapse akan menghasilkan rasa bersalah dan perasaan gagal dalam mempertahankan perubahan perilaku hasil rehabilitasi abstinence violation effect. Abstinence violation effect yang didukung dengan positive outcome expectancies atau pandangan postif tentang manfaat yang didapatkan dari penggunaan narkoba akan mengarahkan pecandu narkoba menuju peningkatan kecenderungan relapse yang dapat berujung pada relapse.

2.6.2 Proses Terjadinya Relapse

Goski dan Miller dalam Nasution, Zulkarnain, 2014 mengidentifikasi ada 10 tahap dalam proses terjadinya relapse, yaitu :

1. Proses pertama : Melakukan penolakan kembali

Mantan pecandu narkoba akan memberikan penolakan terhadap perasaan yang mereka miliki atau keberadaan mereka sendiri dan mulai merasa bahwa ia mungkin tidak memerlukan proses penyembuhan atau pemulihan bahkan proses resosialisasinya semua berjalan dengan baik.

2. Proses kedua : Perilaku menghindari dan defensif

Dalam proses ini mantan pecandu narkoba : Universitas Sumatera Utara a. Mulai mangkir atau malas untuk menghadiri pertemuan untuk penyembuhan. b. Timbul keyakinan bahw program penyembuhan sebenarnya tidak diperlukan bahkan percuma karena membuang waktu. c. Kambuh kembali perilaku dan kebiasaan lama, seperti baru masuk proses penyembuhan.

3. Proses ketiga : Membangun dan mengembangkan terjadinya krisis

a. Mantan pecandu narkoba mulai menutup diri dari pergaulan dengan orang lain. b. Mengembangkan visi “kacamata kuda” artinya melihat sesuatu hanya dari sebagian kecil aspek, tidak dalam gambaran utuh dan cenderung subyektif. c. Ilusi bahwa segala sesuatunya berjalan dengan baik dan normal, padahal dalam kenyataan tidaklah demikian. d. Mulai membuat rencana kehidupan dan keinginan hanya berdasarkan angan- angan dan hayalan, jauh dari pemikiran dan pertimbangan yang realistik.

4. Proses keempat : Immobilisasi tidak bergerak dari kehidupannya sekarang.

Hal ini dapat dikenali dengan tanda-tanda sebagai berikut : a. Angan-angan dan khayalan semakin meningkat. Terkadang sering menggunakan ungkapan “seandainya saja” dalam setiap percakapannya. b. Berkhayal tentang hidup yang bahagia, tanpa mampu mengidentifikasi apa yang dapat dan harus dilakukannya agar hidup bahagia.

5. Proses kelima : Bingung dan reaksi berlebihan

a. Cepat tersinggung. b. Mudah sensiftif dan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap hal-hal kecil atau sepele. c. Mudah marah dan frustasi. Universitas Sumatera Utara

6. Proses Keenam : Depresi

Dokumen yang terkait

Gambaran Pola Konsumsi Pangan dan Status Gizi Pada Pecandu Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera Utara Tahun 2014

5 61 114

Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan

0 43 248

Peran Pekerja Sosial dalam Rehabilitasi Sosial Penyalahguna Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra (Pspp) “Galih Pakuan Bogor

17 112 140

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih

0 0 16

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih

0 2 2

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih

0 0 9

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih

0 1 37

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih Chapter III VI

0 2 78

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih

0 1 2

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih

0 0 8