Spesimen test US-SP00-R0-50 Spesimen test US-SP00-R0-93

62 Gambar 4.4 Perbandingan momen-kurvatur hasil analisa penampang memakai berbagai program untuk specimen DL-SP00-R0-100 Dari hasil analisa didapat daktilitas kurvatur untuk masing-masing program Cumbia, Response-2000 dan XTRACT didapat nilai 18.211, 15.419 dan 11.739. Dari hasil analisa momen leleh untuk masing-masing program Cumbia, Response-2000 dan XTRACT untuk spesimen test DL-SP00-R0-100 didapat nilai momen lentur leleh 485.820 kN-m, 425.862 kN-m dan 365.200 kN-m. Dari hasil analisa momen batas ultimate untuk masing-masing program Cumbia, Response-2000 dan XTRACT untuk spesimen test DL-SP00-R0-100 didapat nilai momen lentur ultimate 618.720 kN-m, 474.449 kN-m dan 474.700 kN-m. Dari hasil analisa didapat post-yield moment untuk masing-masing program Cumbia, Response-2000 dan XTRACT didapat nilai 1.274, 1.114 dan 1.300.

4.1.5 Spesimen test US-SP00-R0-50

Hasil analisa curvature leleh untuk masing-masing program Cumbia, Response-2000 dan XTRACT untuk spesimen test US-SP00-R0-50 didapat nilai curvature leleh 0.00772 1m, 0.00776 1m dan 0.00605 1m. Dari hasil analisa curvature Universitas Sumatera Utara 63 ultimate untuk masing-masing program Cumbia, Response-2000 dan XTRACT untuk spesimen test US-SP00-R0-50 didapat nilai curvature 0.22738 1m, 0.19322 1m dan 0.07146 1m. Dari hasil analisa didapat daktilitas kurvatur untuk masing-masing program Cumbia, Response-2000 dan XTRACT didapat nilai 29.453, 24.899 dan 11.812. Dari hasil analisa momen leleh untuk masing-masing program Cumbia, Response-2000 dan XTRACT untuk spesimen test US-SP00-R0-50 didapat nilai momen lentur leleh 489.370 kN-m, 429.361 kN-m dan 369.600 kN-m. Hasil analisa momen batas ultimate untuk masing-masing program Cumbia, Response-2000 dan XTRACT untuk spesimen test US-SP00-R0-50 didapat nilai momen lentur ultimate 696.910 kN-m, 505.649 kN-m dan 477.300 kN-m. Dari hasil analisa didapat post-yield moment untuk masing-masing program Cumbia, Response- 2000 dan XTRACT didapat nilai 1.424, 1.178 dan 1.291. Dari hasil analisa penampang tersebut diperoleh bahwa specimen US-SP00-R0-50 memberikan hasil daktilitas kurvatur terbesar. Hal ini sesuai dengan keadaan tulangan yg dimiliki oleh specimen tersebut dimana jumlah tulangan geser lebih banyak dipakai pada specimen tersebut karena specimen direncanakan untuk menahan gaya gempa. Gambar 4.5 Perbandingan momen-kurvatur hasil analisa penampang memakai berbagai program untuk specimen US-SP00-R0-50 Universitas Sumatera Utara 64

4.1.6 Spesimen test US-SP00-R0-93

Dari hasil analisa curvature leleh untuk masing-masing program Cumbia, Response-2000 dan XTRACT untuk spesimen test US-SP00-R0-93 didapat nilai curvature leleh 0.00769 1m, 0.00768 1m dan 0.00595 1m. Dari hasil analisa curvature ultimate untuk masing-masing program Cumbia, Response-2000 dan XTRACT untuk spesimen test US-SP00-R0-93 didapat nilai curvature 0.14967 1m, 0.12575 1m dan 0.07132 1m. Gambar 4.6 Perbandingan momen-kurvatur hasil analisa penampang memakai berbagai program untuk specimen US-SP00-R0-93 Hasil analisa didapat daktilitas kurvatur untuk masing-masing program Cumbia, Response-2000 dan XTRACT didapat nilai 19.463, 16.374 dan 11.987. Dari hasil analisa momen leleh untuk masing-masing program Cumbia, Response-2000 dan XTRACT untuk spesimen test US-SP00-R0-93 didapat nilai momen lentur leleh 486.700 kN-m, 426.760 kN-m dan 366.460 kN-m. Dari hasil analisa momen batas ultimate untuk masing-masing program Cumbia, Response-2000 dan XTRACT untuk spesimen test US-SP00-R0-93 didapat nilai momen lentur ultimate 628.770 kN-m, Universitas Sumatera Utara 65 487.849 kN-m dan 475.600 kN-m. Dari hasil analisa didapat post-yield moment untuk masing-masing program Cumbia, Response-2000 dan XTRACT didapat nilai 1.292, 1.143 dan 1.298.

4.2 Grafik Hubungan antara Momen-Axial