25
G
ambar 2.8 Idealisasi hubungan momen kurvatur untuk penampang beton dengan tulangan tunggal akibat kegagalan tarik.
2.5 Daktilitas Struktur Global μ
Daktilitas adalah kemampuan suatu struktur untuk mengalami simpangan dalam kondisi pasca elastik hingga terjadinya keruntuhan UBC 1997. Perlu digarisbawahi
bahwa perilaku ini sangatlah penting, sebab selama proses pelelehan, elemen struktur
M
M
u
ϕ
u
ϕ
y
ϕ
c b
M
M
u
ϕ
u
ϕ
y
ϕ
M
y
M
a M
u
ϕ
u
ϕ
y
ϕ
M
y
first yielding
first cracking
Universitas Sumatera Utara
26 tersebut mengalami proses dissipasi energi gempa. Selama terjadi gempa, daktilitas
akan mempertahankan kekuatan dan kekakuan yang cukup, sehingga struktur gedung tersebut dapat tetap berdiri meskipun telah berada pada kondisi di ambang keruntuhan.
Terkait dengan desain rancangan untuk suatu struktur bangunan, akan menjadi tidak ekonomis apabila desain struktur bangunan tersebut direncanakan memiliki respon
elastis terhadap gempa kuat. Hal ini dikarenakan gempa kuat tersebut jarang sekali terjadi. Oleh sebab itu, agar ekonomis, struktur bangunan yang direncanakan diharapkan
berespon inelastis dengan tingkat daktilitas tertentu Wibisono, 2008. Struktur dengan tingkat daktilitas tertentu akan memungkinkan terjadinya sendi
plastis secara bertahap pada elemen-elemen struktur yang telah ditentukan. Dengan terbentuknya sendi plastis pada elemen struktur, maka struktur akan mampu menahan
beban gempa maksimum tanpa memberikan kekuatan yang berlebihan pada elemen struktur sebab energi kinetik akibat gerakan tanah dasar yang diterima akan dipencarkan
pada sendi plastis tersebut. Semakin banyak terbentuk sendi plastis pada elemen struktur, semakin besar pula energi gempa yang dipencarkan. Setelah terjadi sendi
plastis pada suatu elemen, defleksi struktur serta rotasi plastis masih terus bertambah. Pada stuktur rencana, daktilitas struktur tersebut digambarkan dengan faktor
modifikasi respon yang turut mewakili faktor kuat lebih overstrenght factor serta kapasitas komponen struktur secara keseluruhan dalam kondisi daktail. Faktor
modifikasi respon ini dilambangkan dengan simbol μ. Batasan-batasan terkait dengan
kriteria perencanaan desain daktilitas bangunan dengan menggunakan faktor modifikasi respon dipaparkan sebagaimana berikut Wibisono, 2008:
a. Kekakuan dan kekuatan struktur ketika direncanakan untuk memenuhi
kondisi di atas pun perlu direncanakan agar dapat memberikan kemampuan yang cukup kepada struktur bangunan untuk melakukan deformasi
simpangan yang bersifat elastoplastik tanpa runtuh, bila mengalami gempa rencana maksimum.
b. Untuk memperoleh daktilitas yang tinggi pada struktur gedung tinggi yang
direncanakan, harus diupayakan agar sendi-sendi plastis yang terbentuk
Universitas Sumatera Utara
27 akibat beban gempa maksimum hanya terjadi di dalam balok-balok dan
tidak terjadi dalam kolom-kolom, kecuali pada kaki kolom yang paling bawah dan pada bagian atas kolom penyangga atap. Hal ini dapat terpenuhi
apabila kapasitas momen leleh kolom lebih tinggi dibandingkan dengan kapasitas momen leleh balok yang bertemu pada kolom tersebut.
c. Perlu dilakukan pembatasan terkait besarnya perpindahan displacement
yang terjadi. Hal ini tidak lain untuk menjaga integritas bangunan serta untuk menghindari jatuhnya korban jiwa pada saat gempa rencana
maksimum terjadi. Faktor daktilitas
μ adalah merupakan rasio antara simpangan maksimum struktur X
max
terhadap simpangan struktur pada saat terjadinya sendi plastis yang pertama X
y
. Faktor daktilitas maksimum yang digunakan untuk bangunan beton bertulang adalah 5,3
dan untuk bangunan baja adalah 8.0.
2.6 Konsep Dasar Metoda Analisa