Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Merek Kolektif

salinan ketentuan penggunaan merek tersebut sebagai merek kolektif. 158

2. Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Merek Kolektif

Terhadap permohonan pendaftaran merek kolektif dilakukan pemeriksaan kelengkapan persyaratan diatur dalam Pasal 4 sampai dengan Pasal 7 dan pasal 46 UU Merek 2016. Pemeriksaan substantif terhadap permohonan pendaftaran merek kolektif dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Pasal 23 dan Pasal 24 UU Merek 2016. Ketentuan lebih lanjut mengenai permohonan pendaftaran merek diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan Ham No. 67 Tahun 2016 tentang Pendaftaran Merek. a. Syarat Permohonan Pendaftaran Merek Kolektif Permohonan pendaftaran merek kolektif diajukan dengan mengisi formulir rangkap 2 dua oleh pemohon atau kuasanya kepada Menteri dalam bahasa Indonesia. 159 Format formulir permohonan pendaftaran merek kolektif ditetapkan oleh Direktur Jenderal. 160 Dalam pengisian formulir tersebut harus mencantumkan: 161 1 Tanggal, bulan, dan tahun permohonan; 2 Nama lengkap, kewarganegaraan, dan alamat pemohon; 3 Nama lengkap dan alamat kuasa jika permohonan diajukan melalui kuasa; 158 Indonesia Pendaftaran Merek, Peraturan Menteri tentang Pendaftaran Merek, Peraturan Menteri Hukum dan Ham No.67 Tahun 2016, Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 No. 2134, Pasal 47. 159 Ibid., Pasal 3 angka 1. 160 Ibid., Pasal 3 angka 8. 161 Ibid., Pasal 3 angka 2. Universitas Sumatera Utara 4 Nama negara dan tanggal permintaan merek yang pertama kali dalam hal permohonan diajukan dengan hak prioritas; 5 Label merek; 6 Warna jika merek yang dimohonkan pendaftarannya menggunakan unsur warna; dan 7 Kelas barang danatau kelas jasa serta uraian jenis barang danatau jenis jasa. Dalam mengajukan permohonan sebagaimana dimaksud di atas harus melampirkan dokumen-dokumen seperti bukti pembayaran biaya permohonan, label merek sebanyak 3 tiga lembar dengan ukuran paling kecil 2 x 2 cm dua kali dua sentimeter dan paling besar 9 x 9 cm sembilan kali sembilan sentimeter, surat pernyataan kepemilikan merek, surat kuasa jika permohonan diajukan melalui kuasa, serta bukti prioritas jika menggunakan hak prioritas dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. 162 Dalam hal permohonan merek dengan label merek berupa bentuk 3 tiga dimensi, label merek yang dilampirkan dalam bentuk karakteristik dari merek tersebut yang berupa visual dan deskripsi klaim perlindungan. Untuk yang berupa suara, label merek yang dilampirkan berupa notasi dan rekaman suara, jika suara yang tidak bisa ditampilkan dalam bentuk notasi, label merek yang ditampilkan dalam bentuk sonogram. Dalam hal merek yang berupa hologram, label merek yang dilampirkan berupa tampilan visual dari berbagai sisi. 163 162 Ibid., Pasal 3 angka 3. 163 Ibid., Pasal 3 angka 4-7. Universitas Sumatera Utara Permohonan yang telah memenuhi persyaratan dokumen sebagaimana dimaksud di atas, diberikan tanggal penerimaan dan Menteri mengumumkan permohonan merek tersebut dalam berita resmi merek selama kurun waktu 2 dua bulan. Dalam jangka waktu tersebut, setiap pihak dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada Menteri atas permohonan yang bersangkutan. Pengajuan keberatan tersebut dilakukan jika pihak tersebut menganggap bahwa telah dirugikan apabila merek yang didaftarkan sebelumnya dikabulkan. Terhadap keberatan tersebut, pemohon atau kuasanya berhak mengajukan sanggahan secara tertulis kepada Menteri. Sanggahan itu harus diajukan dalam waktu paling lama 2 dua bulan terhitung sejak tanggal pengiriman salinan keberatan yang disampaikan oleh Menteri. 164 b. Tata Cara Permohonan Pendaftaran Merek Kolektif Permohonan pendaftaran merek kolektif yang diajukan oleh pemohon atau kuasanya dapat dilakukan secara elektronik online ataupun non-elektronik tertulis. 165 Permohonan yang dilakukan secara elektronik online dilakukan melalui laman resmi Direktorat Jenderal. Setelah mengisi formulir secara elektronik, pemohon atau kuasanya harus mengunggah dokumen-dokumen yang dibutuhkan ke media elektronik tersebut. Permohonan yang dilakukan secara non- elektronik tertulis diajukan kepada Menteri dengan melampirkan dokumen- dokumen persyaratannya. 166 164 Ibid., Pasal 4-5. 165 Ibid., Pasal 6-8. 166 Ibid. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya, setiap permohonan yang diajukan oleh pemohon atau kuasanya wajib dilakukan pemeriksaan terhadap dokumen kelengkapan persyaratan. 167 Pemeriksaan dokumen persyaratan tersebut dilakukan dalam jangka waktu paling lama 15 lima belas hari terhitung sejak tanggal penerimaan. Apabila dalam hal dilakukannya pemeriksaan kelengkapan dokumen pesyaratan tersebut terdapat kekurangan kelengkapan, Menteri memberitahukan secara tertulis kepada pemohon atau kuasanya untuk melengkapinya. Pemberitahuan tersebut wajib disampaikan dalam jangka waktu paling lama 30 tiga puluh hari terhitung sejak tanggal penerimaan. Pemohon atau kuasanya juga wajib melengkapi kekurangan yang terjadi di dalam kelengkapan dokumen persyaratan dalam jangka waktu paling lama 2 dua bulan terhitung sejak tanggal pengiriman surat pemberitahuan. Apabila dalam jangka waktu yang telah ditentukan, pemohon atau kuasanya tidak dapat melengkapi dokumen kelengkapan persyaratan, maka permohonan dianggap ditarik kembali. 168 Dalam hal kekurangan kelengkapan persyaratan terkait dengan hak prioritas, pemohon wajib melengkapi dalam jangka waktu paling lama 3 tiga bulan terhitung sejak berakhirnya jangka waktu pengajuan permohonan dengan menggunakan hak prioritas. Apabila dalam jangka waktu tersebut, pemohon tidak melengkapi dokumen terkait hak prioritas, permohonan tetap diproses tanpa menggunakan hak prioritas. 169 167 Ibid., Pasal 9-10. 168 Ibid. 169 Ibid., Pasal 11. Hak prioritas adalah hak pemohon untuk mengajukan permohonan yang berasal dari negara yang tergabung dalam Paris Convention for the Protection of Industrial Property atau Agreement Estabilishing Universitas Sumatera Utara the World Trade Organization untuk memperoleh pengakuan bahwa tanggal penerimaan di negara asal merupakan tanggal prioritas di negara tujuan yang juga anggota salah satu dari kedua perjanjian itu selama pengajuan tersebut dilakukan dalam kurun waktu yang telah ditetapkan berdasarkan Paris Convention for the Protection of Industrial Property. 170 Berdasarkan hasil pemeriksaan, permohonan dinyatakan lengkap dan telah melampaui jangka waktu pengumuman, permohonan dilakukan pemeriksaan substantif oleh pemeriksa. 171 Pemeriksaan substantif merupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh pemeriksa terhadap permohonan pendaftaran merek kolektif. Segala keberatan dan sanggahan menjadi bahan pertimbangan dalam pemeriksaan substantif. Jika tidak ada keberatan, dalam jangka waktu paling lama 30 tiga puluh hari terhitung sejak tanggal berakhirnya pengumuman, maka dilakukanlah pemeriksaan substantif terhadap permohonan. 172 170 Ahmadi miru, op.cit., hlm.32. 171 Indonesia Pendaftaran Merek, op.cit., Pasal 12. 172 Indonesia Merek, op.cit., Pasal 23. Jika terdapat keberatan dalam jangka waktu 30 tiga puluh hari terhitung sejak tanggal berakhirnya batas waktu penyampaian sanggahan, dilakukanlah pemeriksaan substantif terhadap permohonan. Pemeriksaan substantif diselesaikan dalam jangka waktu paling lama 150 seratus lima puluh hari. Untuk melakukan pemeriksaan substantif, dapat ditetapkan tenaga ahli pemeriksa merek di luar pemeriksa. Hasil pemeriksaan substantif yang dilakukan oleh tenaga ahli pemeriksa merek di luar pemeriksa dapat dianggap sama dengan hasil pemeriksaan substantif yang dilakukan oleh pemeriksa dengan persetujuan Menteri. Universitas Sumatera Utara Dalam rangka pemeriksaan substantif, terdapat berbagai kemungkinan langkah berikut ini yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut: 173 1 Dalam hal pemeriksa melaporkan hasil pemeriksaan substantif bahwa permohonan dapat disetujui untuk didaftar, atas persetujuan Direktorat Jenderal, permohonan tersebut diumumkan dalam berita resmi merek. 2 Sebaliknya, dalam hal pemeriksa melaporkan hasil pemeriksaan substantif bahwa permohonan dapat didaftar atau ditolak, atas pesetujuan Direktorat Jenderal, hal tersebut diberitahukan secara tertulis kepada pemohon atau kuasanya dengan menyebutkan alasannya. 3 Apabila suatu merek dinyatakan tidak dapat didaftar atau ditolak pendaftarannya, dalam waktu paling lama 30 tiga puluh hari terhitung sejak tanggal penerimaan surat pemberitahuan tentang ditolak atau tidak didaftarya merek yang dimohonkan pendaftarannya tersebut, pemohon atau kuasanya dapat menyampaikan keberatan atau tanggapannya dengan menyebutkan alasannya. 4 Dalam hal pemohon atau kuasanya tidak menyampaikan keberatan atau tanggapan, pemohon dianggap menerima hasil pemeriksaan substantif yang menyatakan bahwa merek yang dimohonkan pendaftarannya tidak dapat didaftar atau ditolak sehingga dalam jangka waktu yang telah ditentukan Direktorat Jenderal menetapkan keputusan tentang penolakan permohonan tersebut. 173 Ahmadi Miru, op.cit., hlm.39-42. Universitas Sumatera Utara 5 Sebaliknya, dalam hal pemohon atau kuasanya menyampaikan keberatan atau tanggapan dan pemeriksa melaporkan bahwa tanggapan tersebut dapat diterima, atas persetujuan Direktorat Jenderal, permohonan itu diumumkan dalam berita resmi merek. 6 Dalam hal pemohon atau kuasanya menyampaikan keberatan atau tanggapan dan pemeriksa melaporkan bahwa tanggapan tersebut tidak dapat diterima, atas persetujuan Direktorat Jenderal, ditetapkan keputusan tentang penolakan permohonan tersebut. 7 Keputusan penolakan baik karena tidak ada keberatan atau tanggapan maupun karena tanggapannya tidak dapat diterima, diberitahukan secara tertulis kepada pemohon atau kuasanya dengan menyebutkan alasan. 8 Dalam hal permohonan ditolak, segala biaya yang telah dibayarkan kepada Direktorat Jenderal tidak dapat ditarik kembali. Berbagai tahapan yang harus dilalui sehubungan dengan kemungkinan hasil pemeriksaan substantif tersebut menunjukkan adanya upaya memberikan hak kepada pemohon untuk mengajukan alasan-alasan tertentu agar mereknya didaftarkan. 174 Dalam hal pemeriksa memutuskan permohonan dapat didaftar, maka Menteri harus: 175 1 Mendaftarkan merek tersebut; 174 Ibid. 175 Indonesia Merek, op.cit., Pasal 24. Universitas Sumatera Utara 2 Memberitahukan pendaftaran merek tersebut kepada pemohon atau kuasanya; 3 Menerbitkan sertifikat merek; dan 4 Mengumumkan pendaftaran merek tersebut dalam berita resmi merek, baik elektronik maupun non-elektronik. Sertifikat merek diterbitkan oleh Menteri sejak merek tersebut terdaftar. Sertifikat merek tersebut memuat: 176 1 Nama nama koperasi,asosiasi, atau kelompok dan alamat lengkap pemilik merek yang didaftar; 2 Nama dan alamat lengkap kuasa dalam hal permohonan melalui kuasa; 3 Tanggal penerimaan; 4 Nama negara dan tanggal penerimaan permohonan yang pertama kali dalam hal permohonan diajukan dengan menggunakan hak prioritas; 5 Label merek yang didaftarkan, termasuk keterangan mengenai macam warna jika merek tersebut menggunakan unsure warna, dan jika merek menggunakan bahasa asing, huruf selain huruf Latin, danatau angka yang tidak lazim digunakan dalam bahasa Indonesia disertai terjemahannya dalam bahasa Indonesia, huruf Latin dan angka yang lazim digunakan dalam bahasa Indonesia serta cara pengucapannya dalam ejaan lain; 6 Nomor dan tanggal pendaftaran; 176 Ibid., Pasal 25-26. Universitas Sumatera Utara 7 Kelas dan jenis barang danatau jasa yang mereknya didaftar; dan 8 Jangka waktu berlakunya pendaftaran merek. Dalam hal sertifikat merek yang telah diterbitkan tidak diambil oleh pemilik merek atau kuasanya dalam jangka waktu paling lama 18 delapan belas bulan terhitung sejak tanggal penerbitan sertifikat, merek yang telah terdaftar dianggap ditarik kembali dan dihapuskan. Setiap pihak dapat mengajukan permohonan untuk memperoleh petikan resmi sertifikat merek yang terdaftar dengan membayar biaya 177 Ketentuan mengenai syarat dan tata cara permohonan pendaftaran merek kolektif selain dari dua ketentuan di atas, maka berlaku secara mutatis mutandis terhadap merek kolektif. Oleh karena itu, penulis di sini menjelaskan prosedur pendaftaran merek biasa yang dapat digunakan juga sebagai prosedur pendaftaran merek kolektif. . Berdasarkan pemaparan di atas, untuk menjawab perumusan masalah kedua, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa prosedur permohonan pendaftaran merek kolektif yang dilakukan oleh pelaku UMKM hanya sedikit berbeda dengan prosedur permohonan merek biasa. Di dalam permohonan pendaftaran merek sebagai merek kolektif dalam produk UMKM, harus jelas bahwa di dalam permohonan dengan tegas dinyatakan bahwa merek tersebut akan digunakan sebagai merek kolektif dan disertai dengan salinan ketentuan penggunaan merek tersebut sebagai merek kolektif. 177 Ibid. Universitas Sumatera Utara

BAB IV KEUNTUNGAN DAN HAMBATAN USAHA MIKRO KECIL DAN

MENENGAH SETELAH MENERIMA SERTIFIKAT MEREK KOLEKTIF

A. Keuntungan Yang Diperoleh UMKM Setelah Menerima Sertifikat Merek Kolektif

Merek kolektif adalah merek yang digunakan pada barang danatau jasa dengan karakteristik yang sama mengenai sifat, ciri umum, dan mutu barang atau jasa serta pengawasannya yang akan diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang danatau jasa sejenis lainnya. 178 Jadi, seabagai UMKM yang umumnya didirikan oleh beberapa orang, pendaftaran merek secara kolektif menjadi salah satu solusi agar kedepannya para pendiri UMKM tetap dapat menggunakan merek tersebut apabila UMKM tersebut terpecah. Biaya pendaftaran merek kolektif juga harus ditanggung oleh semua pemegang merek sehingga akan lebih murah. 179 Dengan pendaftaran merek kolektif, maka nama-nama yang terdaftar di dalam registrasi merek juga memiliki hak untuk menggunakan merek tersebut. Proses pengajuan pendaftaran merek kolektif pun tidak jauh berbeda dengan merek perorangan atau perusahaan. Dalam permohonan pengajuan pendaftaran merek kolektif, dengan jelas harus dinyatakan bahwa merek tersebut akan digunakan sebagai merek kolektif disertai dengan ketentuan penggunaan merek 178 Indonesia Merek, loc.cit. 179 “Manfaat Pendaftaran Merek Kolektif untuk UMKM”, http:startuphki.com, diakses pada tanggal 10 Maret 2016. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Penerapan Sistem Konstitutif Pada Pendaftaran Merek Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek.

0 0 2

Pendaftaran Merek Kolektif Sebagai Upaya Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek Dan Indikasi Geografis

1 1 9

Pendaftaran Merek Kolektif Sebagai Upaya Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek Dan Indikasi Geografis

0 1 1

Pendaftaran Merek Kolektif Sebagai Upaya Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek Dan Indikasi Geografis

0 1 19

Pendaftaran Merek Kolektif Sebagai Upaya Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek Dan Indikasi Geografis

0 1 21

Perlindungan Hukum Terhadap Merek Medan Napoleon Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis

1 1 6

Perlindungan Hukum Terhadap Merek Medan Napoleon Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis

0 2 1

Perlindungan Hukum Terhadap Merek Medan Napoleon Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis

1 4 17

Perlindungan Hukum Terhadap Merek Medan Napoleon Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis

1 5 30

PEMAKAIAN NAMA DAERAH DALAM USAHA KULINER BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG MEREK DAN INDIKASI GEOGRAFIS

0 1 16