PENUTUP Pendaftaran Merek Kolektif Sebagai Upaya Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek Dan Indikasi Geografis

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut: 1. Merek kolektif di Indonesia diawali dengan munculnya Undang-Undang No. 19 Tahun 1992 tentang Merek. Dalam undang-undang tersebut, dijelaskanlah apa itu merek kolektif dan cara pendaftarannya. Pada tahun 1997, muncul perubahan terhadap undang-undang tersebut, namun perubahan tersebut tidak ada menyinggung tentang merek kolektif. Tahun 2001, muncul Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek muncul sedikit perubahan tentang merek kolektif. Undang-undang ini berlaku hanya 15 tahun sebelum munculnya undang-undang merek yang terbaru yaitu UU Merek 2016. Sekarang ini, pengaturan merek kolektif diatur sepenuhnya di dalam UU Merek 2016 tepatnya pasal 46 sampai dengan pasal 51. Untuk persyaratan dan tata cara permohonan pendaftaran juga diatur di dalam UU Merek 2016, namun untuk lebih lengkapnya pengaturan permohonan pendaftaran merek kolektif terdapat dalam Peraturan Menteri No. 67 Tahun 2016 tentang Pendaftaran Merek. 2. Prosedur permohonan pendaftaran merek kolektif yang dilakukan oleh pelaku UMKM hanya sedikit berbeda dengan prosedur permohonan merek biasa. Di dalam permohonan pendaftaran merek sebagai merek kolektif Universitas Sumatera Utara dalam produk UMKM, harus jelas bahwa di dalam permohonan dengan tegas dinyatakan bahwa merek tersebut akan digunakan sebagai merek kolektif dan disertai dengan salinan ketentuan penggunaan merek tersebut sebagai merek kolektif. Ketentuan mengenai syarat dan tata cara permohonan pendaftaran merek kolektif selain dari dua ketentuan di atas, maka berlaku secara mutatis mutandis terhadap merek kolektif. 3. Setiap kelompokasosiasikoperasi yang telah mempunyai sertifikat merek kolektif pasti mendapatkan keuntungan dan hambatan, seperti halnya di dalam Koperasi Agrina. Namun, keuntungan yang diraih lebih berdampak terhadap suatu koperasi tersebut dibanding dengan hambatannya, dikarenakan keuntungan yang diraih dapat memberdayakan pelaku UMKM di daerah Tapanuli Selatan sedangkan hambatannya hanya masalah-masalah umum seperti halnya yang dialami oleh pelaku UMKM yang tidak mendaftarkan mereknya menjadi merek kolektif.

B. Saran

Adapun beberapa saran yang menyangkut permasalahan dalam skripsi ini antara lain: 1. Dalam rangka pemberdayaan UMKM di Indonesia, khususnya untuk melindungi produk yang dihasilkan, maka diperlukan suatu forumsosialisasi untuk menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya menggunakan merek kolektif sebagai salah satu upaya perlindungan Universitas Sumatera Utara hukum, serta sebagai sarana peningkatan nilai tambah produk, daya saing, dan daya jual. 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis telah menyempurnakan undang-undang terdahulu terkhusus prosedur pendaftaran merek dan merek kolektif berbasis online namun masih banyak UMKM yang belum mengetahui hal tersebut sehingga enggan mendaftarkan mereknya. Maka disarankan agar diberikan penjelasan melalui sosialisasi dan workshop secara berkala ke daerah- daerah tertentu, serta diperlukan suatu program bantuan khususinsentif dari pemerintahinstansi terkait dalam hal penanganan pendaftaran HKI khususnya merek kolektif bagi pengusaha UMKM yang masih memiliki kendala dalam hal pengurusan pendaftaran merek kolektif. 3. Perlunya koordinasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam rangka penerapan pendaftaran merek kolektif dengan melakukan langkah-langkah sosialisasi dan pelatihan bagi pelaku usahaUMKM, peningkatan sarana dan prasarana yang memadai. Pelatihan-pelatihan yang dilakukan harus lebih tertuju kepada SDM, dimana dengan diadakannya pelatihan tersebut akan membuat SDM lebih menguasai tentang usahanya. Dengan demikian, maka hambatan yang dialami UMKM sedikit berkurang. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

AF, Mukhtar. Panduan Praktis Strategi Memenangkan Persaingan Usaha dengan Menyusun Business Plan. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010. Abdullah, Burhanuddin. Menanti Kemakmuran Negeri: Kumpulan Esai tentang Pembangunan Sosial Ekonomi Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006. Arianto, Jusuf CK. Rahasia Dapat Modal dan Fasilitas dengan Cepat dan Tepat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2011. Adisumarto, Harsono. Hak Milik Perindustrian. Jakarta: Akademika Pressindo, 1990. Bainbridge, David I. Computers and The Law. London: Pitman Publishing, 1990. Cornish, W.R. Intellectual Property. London: Swett Maxwell, 1989. Djumhana, Muhammad dan Djubaedillah. Hak Milik Intelektual. Bandung: Citra Aditya Bakti, Cetakan ke III, 2003. Gautama, Sudargo. Hukum Merek Indonesia. Bandung: Alumni, Cetakan ke II, 1986. Iswi, Khairani. Prosedur Mengurus Hak kekayaan Intelektual yang Benar. Yogyakarta: Pustaka Yustitia, 2010. Jened, Rahmi. Hukum Merek dalam Era Global dan Integrasi Ekonomi. Jakarta: Prenada Media Group, 2015. Universitas Sumatera Utara Jened, Rahmi. Hak Kekayaan Intelektual: Penyalahgunaan Hak Ekslusif. Surabaya: Airlangga University Press, 2007. Karim, Mulyawan. Rindu Pancasila: Merajut Nusantara. Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2010. Kotler, Phillip and Amstrong, Gary. Dasar-Dasar Pemasaran, Principles of Marketing. Jakarta: Prenhallindo, Jilid I Edisi Bahasa Indonesia, 1997. Manurung, Adler Haymans. Modal Untuk Bisnis UKM. Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2008. Miru, Ahmadi. Hukum Merek: Cara Mudah Mempelajari Undang-Undang Merek. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005. Pradiansyah, Arvan. Cherist Every Moment: Menikmati Hidup yang Indah Setiap Saat. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2004. Retnadi, Soetanto Hadinoto Djoko. Micro Credit Challenge: Cara Efektif Mengatasi Kemiskinan dan Pengangguran di Indonesia. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2007. Rosiah, Kholis. Konsep Hukum Hak Kekayaan Intelektual. Malang: Setara Press, 2015. Saidin, OK. Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual Intellectual Property Ri.ght. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Cetakan Pertama, 1995. Saidin, OK. Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual Intellectual Property Right. Jakarta: Rajawali Pers, 2010. Universitas Sumatera Utara Siregar, Edy Ikhsan dan Mahmul. Metode Penelitian dan Penulisan Hukum sebagai Bahan Ajar. Medan: Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2009. Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press, 2010. Soekardono, R. Hukum Dagang Indonesia Jilid I. Jakarta: Dian Rakyat, 1983. Suryatin. Hukum Dagang I dan II. Jakarta: Pradnya Paramita, 1980. Sutjipto, H.M.N. Purwo. Pengertian Pokok-Pokok Hukum Dagang Indonesia. Jakarta: Djambatan, 1984. Syarifin, Pipin. Pengaturan Hak Kekayaan Intelektual di Indonesia. Bandung: Pustaka Beni Quraisy, 2004. Tambunan, Tulus. UMKM di Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2008. Tirtaadmijaya, Mr. Pokok-Pokok Hukum Perniagaan. Jakarta: Djambatan, 1962. Wulandari, Gunawan Sumodiningrat dan Ari. Menuju Ekonomi Berdikari. Yogyakarta: Media Pressindo, 2015. Zuhal. Kekuatan Daya Saing Indonesia: Mempersiapkan Masyarakat Berbasis Pengetahuan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2008.

B. PERUNDANG-UNDANGAN

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah, LN Nomor 93 Tahun 2008, TLN Nomor 4486. Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis. LN Tahun 2016 Nomor 252, TLN Nomor 5953. Universitas Sumatera Utara Republik Indonesia, Peraturan Menteri Hukum dan Ham Nomor 67 Tahun 2016 Tentang Pendaftaran Merek. Berita Negara Tahun 2016 Nomor 2134. Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1993 Tentang Tata Cara Permintaan Pendaftaran Merek. LN Tahun 1993 Nomor 30, TLN Nomor 3522. Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1993 Tentang Kelas Barang atau Jasa Bagi Pendaftaran Merek. LN Tahun 1993 Nomor 31. Republik Indonesia, Kementerian Hukum dan Ham, Naskah Akademik Peraturan Perundang-Undangan, Rancangan Undang-Undang Tentang Merek Tahun 2015. Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.LN Tahun 2013 Nomor 40, TLN Nomor 5804.

C. JURNALMAKALAH

Bouman, E.A Mout, “Merek Dagang Internasional”, Makalah Pada Seminar Hak Milik Intelektual, FH USU, 10 Januari 1989. Marthani, Shanti Eka. “Implementasi Perlindungan Merek Kolektif Dalam Model OVOP”, Universitas Indonesia Repository, Jakarta, 2013. Nurohmah, Isnaini. “Analisis Perkembangan UMKM Sebelum dan Sesudah Pembiayaan Musyarakah Pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT”, Library Universitas Negeri Yogyakarta, 2015. Universitas Sumatera Utara Siswandi, Achmad Gusman Catur. “Perlindungan Hukum Terhadap Asset Pengetahuan Tradisional”, hasil penelitian Fakultas Hukum Universitas Padjajaran, Bandung, 2011. Suryomurcito, Gunawan. “Perlindungan Merek”, Makalah Pada Pelatihan Hak Kekayaan Intelektual V, Kerja Sama dengan Fakultas Hukum Universitas Airlangga dengan Perhimpunan Masyarakat Hak Kekayaan Intelektual Indonesia. Surabaya, agustus 2010.

D. WEBSITE

http:kbbi.web.id, diakses pada tanggal 3 Februari 2017 pukul 20.13 WIB. Tujuan Pendaftaran Merek, http:koombis.com, diakses pada tanggal 10 Maret Pukul 23.00 WIB. Peran UMKM Terhadap Perekonomian Global, http:peluangusaharumahan.info, diakses pada tanggal 28 Maret 2017 pukul 22.35 WIB. Perkembangan UMKM di Indonesia Tahun 2017, http:lisubisnis.com, diakses pada tanggal 28 Maret 2017 pukul 23.15 WIB. Manfaat Pendaftaran Merek Kolektif, http:startuphki.com, diakses pada tanggal 10 April 2017 pukul 22.20. Universitas Sumatera Utara

BAB II PENGATURAN MEREK KOLEKTIF DI INDONESIA

Dokumen yang terkait

Penerapan Sistem Konstitutif Pada Pendaftaran Merek Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek.

0 0 2

Pendaftaran Merek Kolektif Sebagai Upaya Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek Dan Indikasi Geografis

1 1 9

Pendaftaran Merek Kolektif Sebagai Upaya Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek Dan Indikasi Geografis

0 1 1

Pendaftaran Merek Kolektif Sebagai Upaya Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek Dan Indikasi Geografis

0 1 19

Pendaftaran Merek Kolektif Sebagai Upaya Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek Dan Indikasi Geografis

0 1 21

Perlindungan Hukum Terhadap Merek Medan Napoleon Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis

1 1 6

Perlindungan Hukum Terhadap Merek Medan Napoleon Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis

0 2 1

Perlindungan Hukum Terhadap Merek Medan Napoleon Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis

1 4 17

Perlindungan Hukum Terhadap Merek Medan Napoleon Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis

1 5 30

PEMAKAIAN NAMA DAERAH DALAM USAHA KULINER BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG MEREK DAN INDIKASI GEOGRAFIS

0 1 16