BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Penilaian Elemen Hierarki
Dalam melakukan penilaian elemen hierarki yaitu dengan menyebarkan kuesioner berupa perbandingan berpasangan. Pada perbandingan berpasangan
tersebut terdapat bobot yang digunakan untuk memberikan penilaian bobot dari masing-masing perspektif dan strategi objektif. Setelah didapat bobot masing-
masing, dihitung nilai Consistensi Index CI dan Consistensi Ratio CR. Hasil penilaian yang dapat diterima adalah nilai yang mempunyai CR0.1, yang
menunjukkan responden konsisten dengan jawaban yang diberikannya. Dari hasil penilaina ternyata jawaban dari seluruh responden memilimki CR0.1, maka
seluruh responden konsisten dengan jawabannya. Hasil perhitungan CR dapat dilihat pada tabel 6.1.
Tabel 6.1.Hasil Perhitungan Consistency Ratio CR dari Setiap Responden Responden
Level 2 F
K B
P 1
0.093 0.086
0.066 0.074
0.068
2 0.074
0.085 0.094
0.061 0.074
3 0.061
0.081 0.086
0.065 0.069
4 0.089
0.076 0.064
0.075 0.064
5 0.074
0.065 0.087
0.006 0.061
Setelah didapat penilaian terhadap tingkat konsistensi responden, dilakukan perhitungan bobot terhadap msaing-masing perspektif dan strategi
objektifnya.dari perhitungan bobot ini, kemudian dilakukan perhitungan bobot
Universitas Sumatera Utara
prioritas dari perspektif dan strategi objektif tersebut. Hasil perhitungan bobot prioritas dapat dilihat pada tabel 6.2.
Tabel 6.2. Hasil Bobot Prioritas Untuk Level 2 dan Level 3 No
Bobot level 2 Perspektif
Bobot level 3 strategi objektif
Bobot
1 Finansial
0.483 Pertumbuhan Bisnis
0.145 Profitabilitas
0.307 Solvabilitas
0.020 Rentabilitas
0.007 Likuiditas
0.045 2
Pelanggan 0.279
Kepuasan Pelanggan 0.174
Hubungan yang Baik 0.042
Informasi yang Akurat 0.021
Perbandinagn Bunga Bank
0.022 Profitabilitas
0.019 3
Proses Bisnis Internal 0.086
Kemajuan Tekhnologi 0.018
Peningkatan SDM 0.016
Biaya Proses 0.020
Efisiensi Aliran Informasi
0.012 Fasilitas Penunjang
0.020 4
Proses Pertumbuhan dan Pembelajaran 0.152
Tenaga Kerja Ahli 0.047
Tekhnologi Informasi 0.037
Pelatihan Tenaga Kerja 0.033
Inovasi dan pertumbuhan
0.013 Kesejahtraan Karyawan
0.022
Beradasarkan tabel diatas di dapat bahwa dari keempat perspektif balance scorecard, yang menjadi prioritas secara berurutan adalah finansial 0.483,
pelanggan 0.279, proses pertumbuhan dan pembelajaran 0.152, dan proses bisnis internal 0.086. Untuk strategi objektif memiliki bobot prioritas yang
berbeda-beda. Untuk perspektif finansial yang dominan adalah profitabilitas 0.307, untuk perspektif pelanggan yang dominan adalah kepuasan pelanggan
Universitas Sumatera Utara
0.174, untuk perspektif proses bisnis internal yang dominant adalah biaya proses 0.020, sedangkan untuk perspektif pertumbuhan dan pembelajaran yang
dominant yaitu tenaga kerja ahli 0.047. Dari hasil perhitungan bobot, maka didapat besarnya kinerja dari
masing-masing perspektif dan strategi objektif seperti terlihat pada tabel 6.3.
Tabel 6.3. Nilai Kinerja Perusahaan No
Bobot level 2 Perspektif
Bobot level 3 strategi objektif
Bobot
1 Finansial
48.3 Pertumbuhan Bisnis
14.5 Profitabilitas
30.7 Solvabilitas
2 Rentabilitas
0.7 Likuiditas
4.5 2
Pelanggan 27.9
Kepuasan Pelanggan 17.4
Hubungan yang Baik 4.2
Informasi yang Akurat 2.1
Perbandinagn Bunga Bank
2.2 Profitabilitas
1.9 3
Proses Bisnis Internal 86
Kemajuan Tekhnologi 1.8
Peningkatan SDM 1.6
Biaya Proses 2
Efisiensi Aliran Informasi
1.2 Fasilitas Penunjang
2 4
Proses Pertumbuhan dan Pembelajaran 15.2
Tenaga Kerja Ahli 4.7
Tekhnologi Informasi 3.7
Pelatihan Tenaga Kerja 3.3
Inovasi dan pertumbuhan
1.3 Kesejahtraan Karyawan
2.2
Perspektif pelanggan memiliki nilai kinerja tertinggi yaitu 48.3, hal ini berarti perspektif yang paling berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Perspektif pelanggan memiliki kinerja 27.9 , perspektif proses bisnis internal 8.6
Universitas Sumatera Utara
serta perspektif proses pertumbuhan dan pembelajaran memiliki nilai kinerja sebesar 15.2 . Dari hasil yang diperoleh pihak perusahaan diharapkan dapat
meningkatkan kinerja pada perspektif proses bisnis internal serta pertumbuhan dan pembelajaran dengan cara memperbaiki strategi baru yang lebih baik.
Pembobotan dari tiap-tiap strategi objektif yang diperoleh akan digunakan untuk perhitungan bobot dari masing-masing perspektif.
6.3. Penilaian Pembobotan KPI