6.2.1. Finansial
Perspektif finansial mencapai persentase 48.3 yang artinya bahwa perspektif finansial 48.3 lebih penting dibandingkan dengan perspektif lainnya
dalam kerangka pengukuran kinerja. Persepktif finansial memiliki strategi objektif berupa pertumbuhan bisnis, profitabilitas, solvabilitas, rentabilitas dan likuiditas.
Dalam perspektif finansial juga dihitung nilai Return on Investment ROI yaitu tahun 2008 4,3, tahun 2009 4,52, dan tahun 2010 4,41. Dari data
tersebut dapat dilihat dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 terjadi peningkatan persentase ROI yang berarti semakin baik kinerja perusahaan dalam
memanfaatkan aktiva. a.
Pertumbuhan Bisnis Pertumbuhan bisnis mencapai bobot 14.5 yang artinya bahwa
pertumbuhan bisnis 14.5 lebih penting dibandingkan dengan strategi objektif lainnya. Indikasi dari pertumbuhan bisnis dapat dilihat dari
seberapa besar pangsa pasar yang telah dikuasai oleh PT. Bank Sumut yang mana dapat dilihat pembukaan cabang-cabang pembantu di provinsi
Sumatera Utara dan bahkan telah mencapai keluar provinsi seperti pembukaan cabang di Jakarta. Hal ini menunjukkan pertumbuhan bisnis
PT. Bank Sumut dari tahun ketahun terus meningkat yang secara otomatis menambah pendapatan bagi perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
b. Profitabilitas
Provitabilitas keuntungan mencapai bobot 30.7 yang artinya bahwa provitabilitas keuntungan 30.7 lebih penting dibandingkan dengan
strategi objektif lainnya. Indikasi dari peningkatan atau penurunan keuntungan perusahaan adalah rasio perubahan pendapatan. Pada
perusahaan, rasio ini dihitung dari jumlah transaksi yang dilakukan oleh PT. Bank Sumut. Jumlah penyimpanan dan peminjaman adalah faktor
yang paling mempengaruhi keuntungan perusahaan. Semakin terpenuhinya keseluruhan transaksi yang dilayani oleh perusahaan, maka
keuntungan perusahaan juga akan semakin meningkat. Oleh karena itu, peningkatan kinerja secara keseluruhan dapat memaksimalkan keuntungan
perusahaan.
c. Solvabilitas
Solvabilitas mencapai bobot 2 yang artinya bahwa solvabilitas 2 lebih penting dibandingkan dengan strategi objektif lainnya. Solvabilitas adalah
mengukuran kemampuan bank tersebut untuk menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindarkan, sumber dana yang diperlukan untuk
membiayai kegiatan usahanya sampai batas tertentu, karena sumber- sumber dana dapat juga berasal dari hutang penjualan aset yang tidak
dipakai dan lain-lain, alat pengukuran besar kecilnya kekayaan bank tersebut yang dimiliki oleh para pemegang sahamnya, dan dengan modal
yang mencukupi, memungkinkan manajemen bank yang bersangkutan
Universitas Sumatera Utara
untuk bekerja dengan efisiensi yang tinggi, seperti yang dikehendaki oleh para pemilik modal pada bank tersebut. Dengan kemampuan
memungkinkan penutupan biaya sekaligus mengefisiensikan pekerjaan jadi sebaiknya PT. Bank Sumut lebih memperhatikan persentase
prioritasnya karna persentasenya sangat kecil jika dibndingkan dengan strategi objektif porfitabilitas.
d. Rentabilitas
Rentabilitas mencapai bobot 0,7 yang artinya bahwa rentabilitas 0,7 lebih penting dibandingkan dengan strategi objektif lainnya. Rentabilitas
bertujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas
manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya. Jadi rentabilitas merupakan salah satu aspek penting yang harus di perhatikan
oleh bank sumut mengingat persentase kepentinganya yang sangat kecil.
d. Likuiditas
Likuiditas mencapai bobot 0.6 yang artinya bahwa Likuiditas 0.6 lebih penting dibandingkan dengan strategi objektif lainnya. Suatu bank
dapat dikatakan likuid apabila bank dapat memenuhi semua kewajibannya, khususnya kewajiban jangka pendek yang berkaitan dengan simpanan
masyarakat simpanan, tabungan, giro dan bank mampu memenuhi semua permohonan kredit yang layak dibiayai. Apabila PT. Bank Sumut dapat
Universitas Sumatera Utara
memenuhi semua simpanan maupun pinjaman maka pelanggan akan terus bertambah dan pelanggan akan loyal terhadap perusahaan. Oleh karena itu
perlu diperhatikan persentase prioritas perusahaan, mengingat persentase prioritas pada strategi objektif ini yang sangat kecil
6.2.2. Pelanggan