SOSIOLOGI Kelas XI
20
D. Pengaruh Diferensiasi dan Stratifikasi
Sosial
Keberadaan sistem diferensiasi dan stratifikasi sosial dalam masyarakat tentunya membawa pengaruh tersendiri bagi kehidupan
sosial terutama struktur sosial. Mengapa demikian? Hubungan ini akan kita pelajari bersama pada subbab ini.
Diferensiasi sosial dalam masyarakat mengacu pada perbedaan atau penggolongan masyarakat walaupun secara
horizontal. Perbedaan-perbedaan ini dapat dilihat dari adanya keragaman suku dan etnik, keragaman agama,
keragaman pekerjaan, kesemua perbedaan ini menjadikan struktur masyarakat menjadi majemuk.
Suatu masyarakat yang majemuk umumnya memiliki kebudayaan yang bersifat diverse bermacam-macam.
Secara umum masyarakat majemuk ditandai dengan berkembangnya sistem nilai dari kesatuan-kesatuan sosial
yang menjadi bagian-bagiannya dengan penentuan para anggota secara tegas dalam bentuknya yang relatif murni, serta oleh timbulnya
konflik-konflik sosial atau setidaknya oleh kurangnya integrasi dan saling ketergantungan di antara kesatuan-kesatuan sosial yang menjadi
bagian-bagiannya. Namun tidak selamanya masyarakat majemuk mempunyai dampak negatif. Struktur masyarakat yang majemuk
tentunya memiliki khazanah budaya yang kaya.
Selain itu, adanya diferensiasi sosial menjadikan masyarakat seolah-olah terkotak-kotak. Situasi ini mendorong munculnya sikap
primordialisme. Istilah primordialisme menggambarkan adanya ikatan-ikatan seseorang dalam kehidupan sosial dengan hal-hal yang
dibawa sejak awal kelahirannya, misalnya kesukubangsaan, kedaerahan, ras, dan lain-lain. Dalam sosiologi primordialisme
diartikan sebagai perasaan kesukuan seseorang yang berlebihan. Pada dasarnya sikap primordialisme berfungsi untuk pelestarian budaya
kelompok sendiri, namun mampu pula memunculkan sikap etnosentrisme. Sikap etnosentrisme merupakan sikap yang
memandang budaya orang lain dari kacamata budaya sendiri akibatnya dapat memunculkan sebuah konflik sosial.
Sedangkan sistem stratifikasi sosial menjadikan struktur masyarakat memiliki kesenjangan sosial. Hal ini dikarenakan dalam
sistem stratifikasi memuat lapisan-lapisan sosial masyarakat yang berdasarkan tinggi rendahnya kedudukan.
Tingkatan-tingkatan ini diibaratkan sebagai sebuah anak tangga. Karenanya di dalam masyarakat terdapat
penggolongan secara vertikal, yaitu kelompok masyarakat yang lebih tinggi atau lebih rendah apabila dibandingkan
dengan kelompok lain. Dengan kata lain, segolongan kelompok orang-orang dalam suatu strata, jika
dibandingkan dengan orang-orang dari kelompok strata lain akan terlihat jelas perbedaan-perbedaan yang ada.
Contoh: perbedaan hak, penghasilan, pembatasan, dan kewajiban. Perbedaan ini sering kali memunculkan sikap
penindasan terhadap kelompok lainnya. Kelompok masyarakat yang memiliki kedudukan lebih tinggi
Secara umum adanya dife- rensiasi dan stratifikasi sosial
dalam masyarakat melahirkan primordialisme, etnosentris-
me, dan konflik. Nah, bagai- manakah hubungan di antara
ketiganya?
Sumber: www.indonesiameia.com
Gambar 1.23
Masyarakat majemuk.
Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 1.24 Adanya perbedaan hak antara PRT
dengan majikan menjadikan PRT merasa tertindas oleh majikannya.
21
Struktur Sosial
memiliki hak dan keuntungan serta fasilitas-fasilitas yang lebih banyak dibanding dengan kelompok-kelompok masyarakat yang menempati
strata lebih rendah. Bertumpu dari keadaan ini, akhirnya kehidupan masyarakat berstratifikasi akan menampakkan gejala yang membuat
hidup dirasa sebagai penindasan oleh kelompok-kelompok besar masyarakat.
Tabel Perbedaan Diferensiasi dengan Stratifikasi Sosial
Diferensiasi Sosial Stratifikasi Sosial
1. Pengelompokan secara horizontal.
Pengelompokan secara vertikal. 2.
Berdasarkan ciri dan fungsi. Berdasarkan posisi, status kelebihan
yang dimiliki, sesuatu yang dihargai. 3.
Distribusi kelompok. Distribusi hak dan wewenang
4. Genotipe.
Stereotipe 5.
Kriteria biologisfisik sosiokultural. Kriteria ekonomi, pendidikan, kekuasaan,
kehormatan.
Keberadaan diferensiasi dan stratifikasi sangat berpengaruh terhadap kehidupan sosial dalam masyarakat. Contoh: terbentuknya masyarakat
majemuk, menumbuhkan primordialisme yang akhirnya memunculkan konflik sosial. Pada dasarnya pengaruh diferensiasi dan stratifikasi sangat mudah
ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Bersama teman sekelompokmu, cobalah adakan diskusi sederhana menentukan pengaruh diferensiasi sosial dan
stratifikasi sosial dalam masyarakat. Tulislah hasilnya dalam bentuk laporan diskusi. Hendaknya sertakan data-data atau contoh kasus yang mendukung
penulisanmu dalam laporan diskusi sebagai bekal mempertahankan argumen kalian saat presentasi.
E. Perbedaan Konsolidasi dan Interseksi
Berbicara tentang masyarakat majemuk baik secara vertikal maupun horizontal, maka pembicaraan kita tidak akan jauh dari istilah
konsolidasi dan interseksi. Adanya konsolidasi dan interseksi merupakan upaya untuk meminimalisasi akibat dari masyarakat
majemuk. Lantas, apa yang dimaksud dengan konsolidasi dan interseksi?