Multikulturalisme Kosmopolitan Berikut yang tidak termasuk gambaran

Masyarakat Multikultural dan Multikulturalisme 83 Namun, kenyataan membuktikan bahwa tidak selamanya keaneka- ragaman budaya dan masyarakat itu bisa menjadikannya pelangi. Keanekaragaman budaya dan masyarakat dianggap pendorong utama munculnya persoalan-persoalan baru bagi bangsa Indonesia. Contoh keanekaragaman yang berpotensi menimbulkan permasalahan baru sebagai berikut.

1. Keanekaragaman Suku Bangsa

Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang memiliki kekayaan budaya yang luar biasa banyaknya. Yang menjadi sebab adalah keberadaan ratusan suku bangsa yang hidup dan berkembang di berbagai tempat di wilayah Indonesia. Kita bisa membayangkan apa jadinya apabila masing-masing suku bangsa itu mempunyai karakter, adat istiadat, bahasa, kebiasaan, dan lain-lain. Kompleksitas nilai, norma, dan kebiasaan itu bagi warga suku bangsa yang bersangkutan mungkin tidak menjadi masalah. Permasalahan baru muncul ketika suku bangsa itu harus berinteraksi sosial dengan suku bangsa yang lain. Konkretnya, apa yang akan terjadi denganmu saat harus bertemu dan berkomunikasi dengan temanmu yang berasal dari suku bangsa yang lain?

2. Keanekaragaman Agama

Letak kepulauan Nusantara pada posisi silang di antara dua samudra dan dua benua, jelas mempunyai pengaruh yang penting bagi munculnya keanekaragaman masyarakat dan budaya. Dengan didukung oleh potensi sumber alam yang melimpah, maka Indonesia menjadi sasaran pelayaran dan perdagangan dunia. Apalagi di dalamnya telah terbentuk jaringan perdagangan dan pelayaran antarpulau. Dampak interaksi dengan bangsa-bangsa lain itu adalah masuknya beragam bentuk pengaruh agama dan kebudayaan. Selain melakukan aktivitas perdagangan, para saudagar Islam, Hindu, Buddha, juga membawa dan menyebarkan ajaran agamanya. Apalagi setelah bangsa Barat juga masuk dan terlibat di dalamnya. Agama-agama besar pun muncul dan berkembang di Indonesia, dengan jumlah penganut yang berbeda-beda. Kerukunan antarumat beragama menjadi idam-idaman hampir semua orang, karena tidak satu agama pun yang mengajarkan permusuhan. Tetapi, mengapa juga tidak jarang terjadi konflik atas nama agama?

3. Keanekaragaman Ras

Salah satu dampak terbukanya letak geografis Indonesia, banyak bangsa luar yang bisa masuk dan berinteraksi dengan bangsa Indonesia. Misalnya, keturunan Arab, India, Persia, Cina, Hadramaut, dan lain-lain. Dengan sejarah, kita bisa merunut bagai- mana asal usulnya. Bangsa-bangsa asing itu tidak saja hidup dan tinggal di Indonesia, tetapi juga mampu berkembang secara turun-temurun membentuk golongan sosial dalam masyarakat kita. Mereka saling berinteraksi dengan penduduk pribumi dari waktu ke waktu. Sumber: Republika, Minggu, 24 Januari 1999 Gambar 4.4 Penderitaan rakyat akibat konflik antarsuku bangsa di Ambon. Sumber: Tempo Edisi 17–23 September 2001 Gambar 4.5 Konflik antaragama bisa diantisipasi dengan mengoptimalkan peran tokoh agama. SOSIOLOGI Kelas XI 84 Bahkan ada di antaranya yang mampu mendominasi kehidupan perekonomian nasional. Misalnya, keturunan Cina. Permasalah- annya, mengapa sering terjadi konflik dengan orang pribumi? Dari keterangan-keterangan tersebut terlihat bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai kelompok etnis, agama, budaya yang berpotensi menimbulkan konflik sosial. Berkaitan dengan perbedaan identitas dan konflik sosial muncul tiga kelompok sudut pandang yang berkembang, yaitu: 1. Pandangan Primordialisme Kelompok ini menganggap perbedaan-perbedaan yang berasal dari genetika seperti suku, ras, agama merupakan sumber utama lahir- nya benturan-benturan kepentingan etnis maupun budaya.

2. Pandangan Kaum Instrumentalisme

Menurut mereka, suku, agama, dan identitas yang lain dianggap sebagai alat yang digunakan individu atau kelompok untuk mengejar tujuan yang lebih besar baik dalam bentuk materiil mau- pun nonmateriil.

3. Pandangan Kaum Konstruktivisme

Kelompok ini beranggapan bahwa identitas kelompok tidak bersifat kaku, sebagaimana yang dibayangkan kaum primordialis. Etnisitas bagi kelompok ini dapat diolah hingga membentuk jaringan relasi pergaulan sosial. Oleh karena itu, etnisitas merupa- kan sumber kekayaan hakiki yang dimiliki manusia untuk saling mengenal dan memperkaya budaya. Bagi mereka persamaan adalah anugerah dan perbedaan adalah berkah. Kenyataan ini menjadikan suatu tantangan baru bagi bangsa untuk mewujudkan masyarakat multikultural yang damai. Upaya mem- bangun Indonesia yang multikultural dapat dilakukan dengan cara dan langkah yang tepat. Pertama menyebarkan konsep multikulturalisme secara luas dan memahamkan akan pentingya multikulturalisme bagi bangsa Indonesia, serta mendorong keinginan bangsa Indonesia pada tingkat nasional maupun lokal untuk mengadopsi dan menjadi pedoman hidupnya. Kedua, membentuk kesamaan pemahaman di antara para ahli mengenai makna multi- kulturalisme dan bangunan konsep-konsep yang men- dukungnya. Ketiga, berbagai upaya dilakukan untuk dapat mewujudkan cita-cita ini. Sumber: www.wahidinstitute.org Gambar 4.6 Seminar dan dialog multikultural sebagai upaya mencapai multikulturalisme. Keberagaman tidak hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia. Pada dasarnya setiap bangsa di dunia memiliki keragaman misalnya Amerika, Meksiko, India, Thailand, Malaysia, dan lain-lain. Keragaman inilah menjadikan setiap bangsa berbeda satu sama lain serta memiliki nilai tambah di mata dunia. Hal ini dikarenakan adanya keragaman membentuk struktur budaya yang berbeda-beda dalam satu bangsa kaya akan khazanah budaya. Keragaman ini dalam sosiologi dinamakan multikultural. Lantas pertanyaannya sekarang, apa yang menjadi penyebab munculnya masyarakat multikultural secara Masyarakat Multikultural dan Multikulturalisme 85 Berteman dalam Keragaman: Pernyataan Keragaman Agama Jakarta, 14–18 Oktober 2003 Kami tahu: • Perbedaan agama janganlah dijadikan alasan terjadinya pertengkaran dan perpecahan. • Bertegur sapa, senyum, dan bersikap adil harus dilakukan pada siapa pun walaupun berbeda agama. • Agama itu mengajarkan kebaikan. • Perbedaan agama itu anugerah dari Tuhan, karena di sanalah kita dapat saling mengisi, saling berbagi, dan saling menolong. Untuk itu, Di rumah kami bisa: • Berbagi cerita tentang keragaman agama kepada adik, kakak, ayah, dan ibu. • Memperkukuh iman dengan menjalankan ibadah yang kita anut dengan sebaik-baiknya. • Tetap percaya pada agama yang kita anut sepenuhnya dengan tetap bertoleransi pada agama lain agar persatuan antarumat beragama tetap terjaga. Di sekolah kami bisa: • Tidak mempermasalahkan agama yang dianut oleh teman-teman. • Tidak bertengkar hanya karena perbedaan agama. • Memberikan kesempatan terhadap teman-teman yang melakukan ibadah. • Bertegur sapa dan senyum dengan semua teman meskipun berbeda agama. • Mendamaikan teman yang berselisih karena perbedaan agama. • Berteman dengan siapa pun, dengan latar belakang agama yang berbeda sekalipun. Tentang Keragaman Budaya Kami tahu: • Indonesia memiliki banyak suku dan budaya yang beragam. • Bahwa setiap budaya punya ciri tersendiri. • Tiap daerah punya senjata tradisional, rumah adat, tarian, pakaian, permainan, dan makanan yang wajib kita hargai dan hormati. • Pengetahuan kami tentang kebudayaan orang lain masih sangat terbatas. • Kami pun belum begitu jelas tentang kebudayaan milik daerah sendiri. Kami tahu ada masalah: • Orang lebih senang membanggakan daerah sendiri. • Orang sering merasa budayanya paling baik. • Orang sering merasa daerahnya punya kelebihan lebih dari yang lain. Padahal beragam itu indah, sebab jika semua daerah sama, tidak akan menarik. umum? Bersama kelompokmu, jawablah pertanyaan di depan. Adakan studi kepustakaan dari media massa tentang penyebab masyarakat multikultural secara umum. Tulislah hasilnya dalam bentuk laporan. Selanjutnya presentasikan di depan kelas.