kasasi.Sedangkan upaya hukum luar biasa dapat terdiri dari Peninjauan Kembali dan perlawanan pihak ketigaderdenverzet.Pada upaya hukum biasa pada dasarnya akan menangguhkan
eksekusi dalam putusan, namun pengecualiannya apabila putusan tersebut dijatuhkan dengan ketetntuan dapat dijalankan terlebih dahuluuitvoerbaar bij voorraad pasal 180 1 HIR, maka
eksekusi dapat berjalan meski diajukan upaya hukum biasa.Hal ini berbeda dengan upaya hukum luar biasa, dimana upaya hukum tersebut tidak sama sekali menangguhkan eksekusi.
29
2. Perlawanan verzet
Perlawanan atau verzet adalah upaya hukum terhadap putusan verstek.Putusan verstek adalah putusan yang dijatuhkan diluar hadirnya tergugat.Dasar hukumnya adalah pasal 129
HIR.Pengajuan verzet harus dalam tenggang waktu 14 hari sejak putusan verstek dijatuhkan atau disampaikan kepada tergugat pasal 129 ayat 2 HIR, namun apabila terdapat eksekusi maka
tidak boleh lebih dari 8 hari.Upaya hukum verzet ini diajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri yang berwenang di wilayah hukum dimana penggugat mengajukan gugatan.
3. Upaya Hukum Banding
Upaya hukum banding diajukan apabila salah satu pihak tidak puas terhadap putusan Pengadilan Negeri.Upaya hukum banding ini nantinya akan diperiksa dan diputus oleh
Pengadilan Tinggi sebagai pengadilan tingkat banding.Dasar hukum upaya hukum banding, yaitu UU no. 20 tahun 1947 tentang Peradilan Ulangan dan UU no 4 tahun 2004 tentang kekuasaan
Kehakiman, yang telah digantikan oleh UU no 48 tahun 2009.Peraturan – peraturan ini sekaligus mencabut ketentuan sebelumnya yang diatur oleh pasal 188-194 HIR.
Menurut Pasal 21 UU No 4 tahun 2004 dan pasal 9 UU No 20 tahun1947,Semua putusan akhir pengadilan tingkat pertama dapat dimintakan pemeriksaan ulang di tingkat banding oleh
para pihak yg bersangkutan, kecuali UU menentukan lain, misalnya pengadilan niaga yang tidak menyediakan pengadilan tingkat banding, melainkan langsung ke tingkat kasasi.Pemeriksaan
pada tingkat banding dilakukan dengan memeriksa ulang seluruh perkara, baik mengenai faktanya maupun hukumnya.Pemeriksaan ini sering disebut dengan pemeriksaan judex
factie.Jangka waktunya menurut pasal 11 ayat 1 UU no 20 tahun 1947 adalah 14 hari terhitung sejak para pihak mengetahui putusan pengadilan negeri, yaitu sejak dibacakan apabila para pihak
29 Ny. Retnowulan Sutantio Iskandar Oeripkartawinata, Hukum Acara Perdata dalam Teori dan Praktek, Bandung: Mandar Maju,2009, hlm 122.
hadir atau pada saat para pihak menerima salinan putusan, apabila hari ke 14 empatbelas tersebut jatuh pada hari libur maka dihitung pada hari kerja selanjutnya.Meskipun yag
memeriksa adala Pengadilan Tinggi, permohonan banding harus diajukan kepada Panitera PN yg menjatuhkan putusan Pasal 7 1 UU 20 1947, jadi tidak diajukan ke pengadilan tinggi.Dalam
pengajuannya, pihak pembanding atau pihak yang mengajukan dapat menyertakan tidak wajib memori banding, yang berisi alasan – alasan banding maupun bukti baru, disisi lain terbanding
juga dapat mengajukan kontra memori banding
30
.
4. Upaya Hukum Kasasi
Upaya hukum kasasi dapat didefinisikan sebagai upaya hukum Upaya hukum kasasi diatur dalam UU no. 4 tahun 20erhadap putusan tingkat banding atau terhadap putusan tertentu
yang tidak melaui pengadilan tingkat banding sekaligus sebagai pengadilan tingkat akhir dari semua tingkat peradilan UU no.4 tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, UU no. 14 tahun
1985 tentang Mahkamah Agung, dan UU no. 5 tahun 2004 tentang perubahan atas UU no. 4 tahun 1985.
Berdasarkan pasal Pasal 22 UU No 4 tahun 2004 dan Pasal 43 UU No 14 tahun 1985 jo UU No 5 tahun 2004, upaya hukum kasasi diajukan kepada Mahkamah Agung.Adapun secara
keseluruhan kewenangan MA tercantum dalam pasal 29 dan pasal 30 UU no. 14 tahun 1985. Pasal 29 UU no. 14 tahun 1985 mengatur wewenang MA antara lain, memeriksa dan mrmutus
kasasi; memeriksa sengketa kewenangan mengadili; dan memeriksa dan memutus peninjauan kembali.Sedangkan pasal 30 UU no 14 tahun 1985 menyatakan kewenangan MA lainnya, yaitu
dapat membatalkan atau menguatkan putusan atau penetapandalam hal yang dimintakan kasasi adalah penetapan dari semua lingkungan peradilan.Pada tingkat kasasi, Mahkamah Agung
hanaya memeriksa penerapan hukumnya saja, oleh karena itu sering disebut sebagai pemeriksaan judex juris.
Permohonan kasasi diajukan kepada Panitera dari pengadilan tingkat pertama yang menjatuhkan putusan yg dimohonkan.Jangka waktu permohonan kasasi adalah 14 hari sejak
putusan diketahui oleh pemohon.Tidak seperti pada tahap banding,dimana memori banding tidak wajib disertakan, pemohon kasasi wajib untuk mengajukan memori kasasi sedangkan pihak
30 Ibid hlm 158