Anatomi Urinaria pada Ikan
118
osmotiknya terhadap lingkungan hipertoniknya dan mencegah pengambilan terlalu banyak garam melalui difusi. Tetapi ikan dan
vertebrata yang hidup di air tawar mempunyai masalah yang sebaliknya, mereka harus mencegah kehilangan garam dengan difusi
dan pengambilan air melalui osmosis. Ikan melakukan hal ini dengan cara mengekskresikan sejumlah besar urine, tetapi ikan harus juga
menghemat garam selain membersihkan tubuhnya dari zat-zat sisa senyawa nitrogen.
Tipe ginjal pada ikan adalah opistonefros, letaknya di dorsal. Bentuknya panjang, sempit, terletak di dinding tubuh sebelah dorsal
di atas peritonium perietal, pada kanan kiri sisi garis tengah, terletak di antara pneumatocyst dan vertebrae. Bentuk variasi, memanjang
dengan bagian yang membesar terjepit di antara kedua bagian pneumatocyst Soewasono, 1974, pada ujung anteriornya terdapat
sistem reproduksi. Dari tubulus kolektivus pada pisces urin menuju ke duktus arkinefrik
yang merupakan suatu saluran seperti ureter, menuju kloaka. Dilatasi duktus arkinefrik membentuk pembesaran seperti vesika urinaria
untuk penyimpanan urine sementara. Dalam teleostomi yang memiliki ginjal dalam stadium pronephros
biasanya tidak memiliki ginjal yang sama pada waktu dewasa dan akan beralih ke mesonephros. Sebagai sesar Genital glands memiliki
hubungan khusus dengan ductus wolffi yang merupakan sebuah saluran kencing, dan juga di teleostei tidak terdapat mulerian ductus
Macmillan, 1987. Elasmobranchii memiliki pronephros yang lebih lengkap dan lebih awal dari pada Subclassnya yang lain , dan
mesonephros dibagi menjadi bagian anterior atau genital, yang menerima vasa efferentia dari testis Parker, 1987.
Pada ikan berkembang dua tipe ginjal, yakni:
119
1 Pronefros, merupakan tipe ginjal yang paling primitif. ginjal ini
terdapat pada perkembangan embrional sebagian besar ikan, tetapi saat berkembang menjadi ikan dewasa, ginjal ini menjadi
tidak fungsional dan fungsinya digantikan mesonefros.
Gambar 31. Ginjal Pronefros pada Embrio Ikan
Sumber:
http:sistemekskresiira.blogspot.com
2 Mesonefros, memiliki fungsi fungsi seperti opistonefros yang
terdapat pada embrio amniota.
Gambar 32. Ginjal Mesonefros pada Ikan
Sumber:
http:sistemekskresiira.blogspot.com.
120
Beberapa ginjal ikan bertipe pronephros, tetapi kebanyakan mesonephros. Hiu memiliki ginjal tipe mesonephros panjang dan
sempit. Beberapa teleostei ginjal pendek, besar, terletak di bagian posterior cavitas peritoneal. . Mesonephros pada ikan jantan lebih
besar daripada betina Montagna, 1963. Alat ekskresi berupa sepasang ginjal berwarna kemerah-merahan,
terletak di antara gelembung udara depan dan belakang. Ginjal dilengkapi saluran urine, yang muaranya menyatu dengan muara
saluran kelamin, sehingga disebut muara salur urogenitalia. Ikan-ikan jenis lain ada yang muara tiga saluran yaitu saluran urine, kelamin,
dan anus menyatu disebut kloaka.
Ikan air laut banyak minum, sedikit urine. Garam-garam yang masuk bersama air yang diminum , akan dikeluarkan secara aktif melalui
insang. Ikan air tawar sedikit minum banyak mengeluarkan urine. Disamping itu, ikan air tawar juga menghemat garam dan
membersihkan tubuhnya dan zat-zat sisa senyawa nitrogen. Sistem Ekskresi : sistem pembuangan proses metabolisme tubuh
berupa gas, cairan, dan padatan melalui kulit, ginjal, dan saluran pencernaan.
Sistem osmoregulasi : sistem pengaturan keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh air dan darah dengan tekanan osmotik habitat
perairan.
Organ-organ dalam sistem ekskresi : kulit, saluran pencernaan, dan ginjal. Organ-organ sistem osmoregulasi : kulit, ginjal, insang, lapisan
tipis mulut.
Ginjal : teletak di atas rongga perut, di luar peritonium, di bawah tulang punggung dan aorta dorsalis, sebanyak satu pasang, berwarna
merah, memanjang.
121
Gambar 32. Alat ekskresi ikan.
Sumber :http:id.images.search.yahoo.com
Fungsi Ginjal :
1. menyaring sisa-sisa proses metabolisme untuk dibuang, zat-zat
yang diperlukan tubuh diedarkan lagi melalui darah.
122
2. mengatur kekentalan urin yang dibuang untuk menjaga
keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh.
Tekanan osmotik cairan tubuh berbeda antara ikan-ikan bertulang benar Teleostei yang hidup di laut dengan yang hidup di perairan
tawar, demikian
juga dengan
ikan-ikan bertulang
rawan Elasmobranchii, sehingga struktur dan jumlah ginjalnya juga
berbeda, demikian juga dengan sistem osmoregulasinya.
Sistem ekskresi pada ikan
Mekanisme ekskresi pada ikan, baik ikan yang hidup di air tawar maupun ikan yang hidup di air laut memiliki kaitan erat dengan
mekanisme dalam osmoregulasinya atau pengaturan cairan dalam tubuhnya. Oleh karena tempat hidupnya berbeda, maka ikan air tawar
dan ikan air laut memiliki mekanisme osmoregulasi yang berbeda pula, yakni sebagai berikut:
1. Ikan Air Tawar, pada ikan air tawar konsentrasi zat terlarut pada
cairan tubuhnya sangat berbeda dengan konsentrasi zat terlarut yang ada di lingkungannya. Di dalam cairan tubuh ikan,
konsentrasi zat-zat terlarut lebih tinggi daripada konsentrasi zat terlarut yang ada di lingkungan. Hal tersebut menyebabkan
masalah osmotik bagi ikan-ikan air tawar, karena secara osmosis air berpindah dari larutan yang konsentrasi zat terlarutnya
rendah ke larutan yang konsentrasi zat telarutnya lebih tinggi, sehingga secara konstan tubuh ikan akan kemasukan air dari
lingkungannya. Oleh karena itu, tubuh ikan diselimuti lendir untuk mencegah masuknya air ke dalam tubuh ikan secara
berlebihan. Namun, tidak menutup kemungkinan juga jika tubuh ikan masih dapat kemasukan air dari lingkungan dan ion-ion di
dalam tubuhnya keluar melalui insang. Ikan air tawar
123
memperoleh kelebihan air melalui permukaan tubuhnya, khususnya melalui insang dan air yang terkandung di dalam
makanannya, sehingga ikan air tawar tidak banyak minum kecuali yang terkandung dalam makanan. Selain kelebihan air, ikan air
tawar juga mengalami kehilangan zat-zat terlarut yang ada di dalam urinnya urin merupakan sampah yang dihasilkan melalui
sistem ekskresi. Demi menjaga kestabilan tekanan osmotik cairan di dalam tubuhnya, ikan air tawar secara terus menerus
mengekskresikan air dalam jumlah besar. dalam usaha mempertahankan keadaan tersebut, di dalam tubuh ikan air tawar
melibatkan kerja tiga sistem organ, antara lain sistem pencernaan untuk mengambil ion-ion dari makanan; sistem respirasi yakni
menggunakan insang untuk mengambil ion-ion garam, khususnya Na
+
dan Cl
-
; serta ginjal yang merupakan organ utama dalam sistem ekskresi yang bekerja secara konstan menghasilkan urin
encer dalam jumlah banyak kadar zat terlarut pada urin lebih rendah dibandingkan dengan yang ada pada cairan tubuh.
Dengan cara tersebut, maka ikan air tawar membuang kelebihan air dan mempertahankan zat-zat terlarut yang dibutuhkan oleh
tubuh. Hal ini dapat dilakukan ikan air tawar karena ikan air tawar memiliki ginjal dengan glomerulinya yang berkembang
dengan baik untuk melakukan filtrasi dengan cara memproduksi urin yang bersifat encer serta reabsorpsi selektif terhadap zat-zat
terlarut kembali ke kapiler tubuler.
Gambar 33. Alat ekskresi dan osmoregulasi ikan air tawar
Sumber: http:id.images.search.yahoo.com
124
2. Ikan Air Laut, mekanisme osmoregulasi pada ikan air laut
berkebalikan dengan ikan air tawar. Cairan tubuh ikan air laut bersifat hipoosmotik terhadap lingkungannya, yaitu memiliki
konsentrasi zat terlarut yang lebih rendah daripada yang ada di lingkungannya. Ikan air laut ini kehilangan air karena proses
osmosis yang terjadi melalui permukaan tubuhnya. Untuk mengganti air yang hilang tersebut maka ikan air laut meminum
banyak air laut. Kelebihan garam yang ada dalam tubuhnya juga dibuang dengan cara garam yang berupa ion Na
+
yang masuk bersama air yang diminum secara transpor aktif melalui dinding
usus dialihkan ke dalam darah, sedangkan ion Cl
-
akan mengalir secara pasif mengikuti besarnya gradien konsentrasi dan gradien
elektrik yang timbul. Sel-sel klorida yang terdapat pada insang secara aktif akan mensekresikan ion Cl
-
dari darah ke air laut, sedangkan ion Na
+
akan mengalir secara pasif mengikuti arah aliran ion Cl
-
sesuai dengan gradien konsentrasi yang timbul. Ginjal yang ada pada ikan air laut hanya mengandung sedikit
glomerolus atau bahkan tidak ada sehingga ginjalnya tidak mampu melakukan filtrasi ultrafiltrasi dan urin terbentuk oleh
sekresi gram-garam dan TMO yang berkaitan dengan osmosis air. Garam-garam tersebut ion Na
+
disekresikan oleh organ pengekskresi garam yang disebut sebagai kelenjar rektal. Ikan air
laut mengeluarkan urin dengan volume yang kecil dan urinnya mengandung garam ion Na
+
dan trimetilamin oksida TMO yang menyebabkan bau khas pada ikan air laut.
Gambar 34. Alat ekskresi dan osmoregulasi ikan air laut
Sumber: http:id.images.search.yahoo.com
125
Berbeda dengan kedua jenis ikan di atas, ikan yang hidupnya bermigrasi dari air laut dan air tawar, seperti ikan salmon
memiliki adaptasi osmoregulasi yang baik, ikan salmon bersifat euryhalin, yaitu ketika berada di laut ikan salmon akan melakukan
mekanisme seperti ikan air laut dengan cara meminum air laut dan menekskresikan kelebihan garam melalui insang serta
melakukan osmoregulasi seperti ikan yang hidup di air laut. Setelah bermigrasi ke air tawar maka salmon akan berhenti
minum dan
insangnya mulai
mengambil garam
dari lingkungannya yang konsentrasinya rendah, seperti halnya
mekanisme yang dilakukan oleh ikan yang hidup di air tawar pada umumnya.
Ureter
Saluran keluar dari mesonephros, sepasang, berjalan ke belakang di sebelah ventral tulang punggung, kemudian ke dua ureter kiri
dan kanan bersatu dan sedikit melebar sebagai vesika urinaria Soewasono, 1974.
Vesika Urinaria
Merupakan persatuan ureter kanan dan kiri, dari vesika urinaria ada saluran keluar yang sangat pendek, kemudian bersatu dengan
saluran gonad membentuk sinus urogenitalis yang akhirnya akan bermuara menjadi porus urogenitalis, tipe vesika urinaria pada
ikan ialah vesika urinaria duplex yang tergolong tipe vesika urinaria tubalis Soewasono, 1974.