22
sering disebut sel pembeku darah. Pada umumnya setiap mm3 darah padaorang dewasa mengandung sejumlah 200. 000-400. 000
butir trombosit. Trombosit tidak berinti dan di bentuk didalam sumsum tulang. Pada
penderita hemofili, yaitu penyakit dengan jumlah trombosit yang sedikit menyebabkan darah sulit membeku, sehingga pada kejadian
trauma atau luka darah akan terus mengalir. Pembekuan darah itu sendiri merupakan rangkaian proses yang terjadi pada jaringan
tubuh, plasma darah dan trombosit. Pembentukan sel-sel darah terjadi secara kontinyu oleh Jaringan dan
alat-alat tubuh dan berbeda pada waktu masih embiro dan sudah dewasa. Pada saat embrio dan bayi pembentukan sel-sel darah
terjadi pada jaringan limfe dan hati. Eritoblas adalah tempat pembentukan sel-sel darah merah. Jaringan reticular adalah tempat
pembentukan sel-sel darah putih dan mega kariosit adalah tempat pembentukan sel-sel pembeku darah. Beberapa macam sel darah
putih yang lain dibuat di dalam kelenjar limfe.
Gambar 1. Proses pembekuan darah Mengeluarkan
Fibrinogen fibrin
Protrombin ion Ca
++
dan vitamin K trombin
Faktor antihemofili tromboplastin atau Trombokinase
trombosit pecah
Bila jaringan tubuh terluka
23
Jika terjadi luka, trombosit akan pecah mengeluarkan trombokinase atau tromboplastin. Trombokinase akan mengubah protrombin
menjadi trombin. Trombin mengubah fibrinogen menjadi fibrin yang berbentuk gumpalan sehingga darah membeku.
Protrombin adalah senyawa globulin yang larut dan dihasilkan di hati dengan bantuan vitamin K perubahan protrombin yang belum
aktif menjadi trombin yang aktif dipercepat oleh ion kalsium Ca. Fibrinogen adalah protein yang larut dalam plasma darah.
f. Plasma darah cairan darah
Cairan darahplasma darah terdiri dari air dan berbagai macam zat anorganik dan organik yang terlarut dalamnya lebih kurang
sejumlah 7-10. Karena sifatnya sebagai pelarut bahan-bahan tersebut, maka cairan darah berperan dalam transportasi zat-zat
dalam tubuh. Senyawa atau zat-zat kimia yang larut dalam cairan darah antara
lain: 1
Sari makanan dan mineral yang terlarut dalam darah, misalnya glukosa, asam lemak, gliserin, kolesterol, asam amino, sari
makanan dan garam-garam mineral. 2
Enzim, hormone dan antibody, sebagai zat-zat hasil produksi sel- sel.
3 Protein yang terlarut dalam darah, misalnya globulin, albumin
dan fibrinogen. 4
Urea dan asam urat, sebagai zat-zat sisa dari hasil metabolisme. 5
O
2
, CO
2
dan N
2
sebagai gas-gas utama yang terlarut dalam plasma.
Protein yang larut dalam darah disebut protein darah, terdiri atas albumin, globulin dan fibrinogen. Molekul-molekul ini cukup besar
24
sehingga tidak dapat menembus dinding kapiler. Albumin mempunyai pengaruh besar dalam tekanan osmosis darah.
Fibrinogen diperlukan dalam proses pengumpulan darah. Bila protein asing yang tidak sesuai masuk kedalam tubuh, maka
tubuh berusaha untuk mengeluarkan atau membinasakanya. Hal ini perlu
diperhatikan dalam peristiwa transfusi darah. Transfuse darah di perlukan bila kekurangan darah dari volume normal darah.
Kekurangan darah dapat disebabkan oleh penyakit atau dapat juga karena luka, baik luka kecelakaan maupun luka yang disengaja
operasi, maka agar fungsi transportasi tidak terganggu, diperlukan penambahan darah atau transfuse darah. Meskipun semua darah
tampaknya sama, tetapi kandungan proteinnya sangat berlainan. Protein asing itu disebut antigen, yaitu penyebab timbulnya zat
penolak yang disebut zat anti atau antibodi. Ada beberapa zat yang terlarut di dalam plasma darah antara lain:
1 Protein plasma, terdiri atas albumin, globulin dan fibrinogen.
Albumin berfungsi untuk menjaga volume dan tekanan darah. Globulin berfungsi untuk melawan bibit penyakit sehingga
sering disebut immunoglobulin. Ketiga protein tersebut dihasilkan oleh hati dengan konsentrasi 8Garam mineral,
plasma dan gas yang terdiri dari Oksigen dan Karbondioksida. Konsentrasi garam kurang dari 1. Garam ini diserap dari usus
dan berfungsi untuk menjaga tekanan osmotik dan pH darah. Adapun gas diserap dari jaringan paru-paru. Oksigen berfungsi
untuk pernafasan sel dan karbondioksida merupakan sisa metabolisme.
2 Zat-zat makanan terdiri atas lemak, glukosa dan asam amino
sebagai makanan sel. Zat makanan ini diserap dari usus.