Kekebalan tubuh pada kelinci
232
menghambat pertumbuhan bakteri. Selain fungsi cervix yang sebagai barier fisik tersebut, saluran reproduksi mengandung makofag,
limfosit T, limfosit B, neutrofil dan sel-sel lain yang berperan dalam menjaga saluran reproduksi tetap steril. Saluran reproduksi juga
difasilitasi oleh aliran sistem lympha. Pembuluh-pembuluh lympha mengaliri uterus bersama-sama dengan pembuluh-pembuluh dari
ovarium sehingga konsentrasi progesteron pada saluran lympha utero-ovari pada sisi ipsilateral dimana ovarium dengan corpus
luteum yang berfungsi, mencapai 10-1000 lebih tinggi dari pada konsentrasi progesteron yang berada pada pembuluh darah jugularis
Staples et al. , 1982. Sebagian besar aliran kelenjar lympha di saluran reproduksi berasal kelenjar lympha iliaca media dan lumbo-aortica.
Saluran lympha ini juga merupakan kumpulan kelenjar lympha dari jaringan organ lain di ruang abdominal dan pelvis Staples et al. ,
1982. Barier-barier fisik merupakan bentuk lapisan pertahanan pertama
pada permukaan mukosa induk. Sebagai contoh, batas tipis sel epithelial dan sekresi mucosa merupakan faktor penting dalam
pencegahan masuknya mikroba ke jaringan. Flora normal di vagina seperti Lactobacillus spp menghasilkan asam laktat dan hidrogen
peroksida untuk menciptakan lingkungan pH yang rendah Bischof et al. , 1994.
Sel epithelial di saluran reproduksi tidak hanya mempunyai kemampuan untuk mengenali pathogen, tetapi juga mampu merespon
infeksi dengan menghasilkan komponen antimikroba, chemokine dan cytokine. Diantara komponen anti mikrobial itu adalah defensins.
Defensins adalah suatu highly-conserved dari kelompok cationik peptida yang menunjukkan aktifitas spektrum luas untuk melawan
terhadap bakteri, virus dan jamur. Dua sub-familia utama defensins adalah dan - defensins.
Ƚ-defensins sebagian besar dihasilkan oleh neutrophils dan sel paneth sedangkan
Ⱦ-defensins dihasilkan oleh sel
233
epithelial dan keratinocytes. Sebagai tambahan untuk peran antimikrobial,
Ⱦ-defensins juga mempunyai immunomodulator dan bertindak sebagai suatu chemoattractant untuk sel dendritik yang
belum dewasa dan memori T-sel, sedangkan murine - defensin-2 mengikat bagian sel dendrit dan dapat memulai respon kekebalan
sendiri terhadap radang Bischof, et al, 1994