Alat Peredaran Darah Leukosit sel darah putih

26 Gambar 2. jantung vertebrata Jantung vertebrata adalah jantung berruang . Keragaman jantung pada vertebrata terletak pada beberapa hal antara lain lokasinya dalam tubuh, jumlah kamarnya dan adanya klep dan sekat diantara ruang. Jantung merupakan pompa berotot, yang berfungsi sebagai alat pemompa darah. Jantung terdiri dari otot jantung miokardium yang bagian luarnya dilapisi oleh selaput jantungperikardium yang tediri dari dua lapisan. Diantara kedua lapisan tersebut terdapat cairan getah bening yang berfungsi untuk menahan gesekan. Bagian dalam jantung dilapisi oleh endokardium. Otot jantung mendapatkan zat-zat makanan dan oksigen dari darah melalui arteri koroner. Peristiwa penyumbatan dari arteri koroner disebut koronariasis. Jantung terdiri atas 4 ruangan , yaitu 2 atrium serambi dan 2 ventrikel bilik. 1 Atrium Atrium merupakan ruangan jantung tempat masuknya darah dari pembuluh balik vena, antara atrium kanan dan atrium kiri terdapat katup valvula bikuspidalis. 27 2 Ventrikel . Ventrikel mempunyai otot lebih tebal dari pada atrium, hal ini disebabkan ventrikel berfungsi memompakan darah keluar jantung, bagian ventrikel kiri lebih tebal dari pada ventrikel kanan, antara ventrikel kanan dan kiri terdapat katup trikuspidalis. Beberapa aktivitas jantung diantaranya : a Aktivitas jantung terdiri dari sistole dan diastole, antara keduanya terdapat periode istirahat yang sangat singkat. b Aktivitas jantung dimotori oleh adanya sistem konduktorium yang melakukan koordinasi antara sistole serambi jantung dan sistole bilik jantung. Sistem konduktorium terdiri dari :  Nodus sinuatrialis  Nodus atrioventricularis  Fasikulus atrioventricularis  Crus dextrum kanan dan crus sinistrum kiri. Jantung memiliki automasi. Basis aktivitas jantung ialah aktivitas otot-otot penyusun miokardium yang tingkat kekuatan kontraksinya tergantung pada pasokan Ca ++ dari luar. Peristiwa listrik yang melandasi aktivitas jantung dapat direkam hasilnya berupa elektrokardiograf EKG. Rekaman itu memuat puncak-puncak kurva yang dinamakan P, Q, R, S dan T. Puncak Q dan S kedudukannya terbalik. Puncak P timbul karena kontraksi miokardium serambi jantung dan komplek Q, R, S dan T timbul karena kontraksi miokardium bilik jantung. Aktivitas listrik dan mekanik Bilik jantung diringkas sebagai berikut: SISTOLE [1] Fase perubahan bentuk puncak Q: kontraksi isotonik, valvula mitralis terbuka, valvula semilunaris tertutup. 28 [2] Fase peningkatan desakan puncak R: kontraksi isometris, v. Mitralis dan v. semilunaris tertutup. [3] Fase pendorongan puncak S: kontraksi auksotonik, v. Mitralis tertutup, v.semilunaris terbuka. DIASTOLE [1] Fase peregangan puncak T: peregangan isometrik, V. mitralis dan v. semilunaris tertutup. [2] Fase pengisian: peregangan auksotonik, V. mitralis terbuka, v. semilunaris tertutup. Sistole bilik kiri mendorong darah ke dalam aorta. Sebagian darah ini mendorong darah yang sudah ada di dalam aorta dan yang lain mendesak dinding aorta. OIeh karena dinding aorta bersifat kenyal, oleh desakan ini aorta akan mengembang. Pada waktu diastole berikutnya, dinding aorta yang kenyal ini kembali keposisi semula sehingga mendesak darah. Sebagian darah terdesak ke katup-katup pangkal aorta valvula somilunaris sehingga katup-katup ini menutup. Sebagian darah yang lain terdesak menjauhi jantung. Akibatnya ialah bagian aorta yang tadi mengembang sekarang mengecil lagi dan bagian aorta berikutnya mengembang oleh karena desakan sebagian darah. Dengan demikian bagian-bagian berturut turut sepanjang arteria mengembang dan mengecil lagi. Mengembangnya ini merupakan pulsus arteriosus. Gelombang pulsus ini merambat sepanjang arteria dan cabang-cabangnya. Makin kecil arteria, makin kecil juga pulsusnya, sehingga akhirnya pulsus akan hilang. Diameter arteria yang makin mengecil menimbulkan hambatan terhadap aliran darah, ini disebut tahanan tepi. 29 Tiga kekuatan tersebut mendapat reaksi dan darah yang disebut desakan darah. Reaksi yang terjadi dalam periode sistole disebut desakan sistolik dan reaksi yang terjadi ketika periode diastole disebut desakan diastolik. Pengembalian darah kejantung tidak mungkin hanya mengandalkan kekuatan mendorong dan jantung yang semakin melemah. Kekuatan yang membantu pengembalian darah ke jantung adalah kontraksi otot-otot rangka dan gerakan inspirasi. Sistole dan diastole ini dapat diukur dengan tensimeter spighnometer, diukur pada bagian kiri tulang rusuk 2-7, dibelakang ketiakpada sapi. Gambar 3. Peredarandarah vertebrata

h. Pembuluh darah

Setelah darah keluar jantung, darah mengalir melalui pembuluh- pembuluh darah. Pembuluh nadi adalah pembuluh yang keluar dari jantung. Dinding ototnya tebal dan elastis, membantu tenaga pemompaan jantung dalam peredaran darah. Katup hanya ada 30 sebuah, yaitu tepat di luar jantung. Umumnya arteri terletak di bagian dalam tubuh, hanya di beberapa tempat arteri terdapat di dekat permukaan tubuh sehingga dapat dirasakan denyutnya. Pembuluh nadi tempat darah keluar jantung ada dua, yang satu