Anatomi Urinaria pada Katak

126 memanjang ke belakang. Ginjal merupakan alat penyaringan yang mengeluarkan zat-zat sisa yang dapat larut terutama urine, garam- garam mineral yang kelebihan dan air yang berkumpul dari sel-sel tubuh, serta cairan dari darah. Saluran keluarnya merupakan sepasang saluran halus, masing-masing bermuara di kloaka. Kandung kencingnya merupakan gelembung tipis sebagai tonjolan dinding kloaka. Kandung kencing ini berguna untuk menyimpan urine sementara. Urine dikumpulkan dari dalam ginjal dan kemudian dikeluarkan melalui kandung kencing ke kloaka. Sistem ekskresi pada katak disebut suatu sistem gabungan karena masing-masing sistem masih bergabung pada kloaka sebagai muara bersama baik untuk sistem sekresi maupun untuk sistem reproduksi. Sistem ekskresi sebagai sistem pembuangan zat-zat yang tidak berguna yang dilakukan oleh kulit, paru-paru, dan yang dikeluarkan oleh hati, yaitu berupa empedu. Ginjal Terletak retroperitoneal diluar peritoneum, dan terdiri atas: 1 Ginjal bertipe mesonefros, sepasang di kanan kiri columna vertebralis, memanjang cranio caudal, berwarna merah-coklat. 2 Ductus mesonefridicus ureter, merupakan sepasang saluran halus, masing-masing keluar dorsolateral menuju ke caudal dan bermuara di dorsal kloaka. Ductus ini disebut juga ductus Wolfii. Pada yang betina muara di sebelah medio caudal dari muara- muara uterus. 3 Vesika urinaria, berupa kantung tipis sebagai tonjolan dinding kloaka. Ginjal meluas pada sebagian besar panjang rongga tubuh dan berlobus, tipe ren adalah opistonefros. 127 Pada Amfibia berekor ren terdiri dari 2 bagian yaitu: a Bagian anterior merupakan bagian yang sempit , pada hewan jantan lebih berhubungan dengan fungsi reproduksi. b Bagian posterior merupakan bagian yang meluas, merupakan penyusunan bagian utama opistonefros. Duktus arkinefrik pada hewan jantan juga berfungsi sebagai suatu duktus deferens disamping untuk mengangkut zat-zat sisa. Pada hewan betina hanya berfungsi sebagai pengangkut zat –zat sisa. Duktus arkinefrik bermuara di kloaka. Pada Rana sp. dan Bufo sp. ginjal tidak berhubungan dengan sistem reproduksi. Pada Amfibia terdapat vesika urinaria yang berdinding tipis yang muncul sebagai suatu tonjolan dinding ventral kloaka, vesika urinaria ini berlobi 2. Tidak ada hubungan langsung antara duktus dengan vesika urinaria. Urin langsung menuju kloaka, dari kloaka urin didorong ke vesika urinaria. Ureter Merupakan sepasang saluran halus, masing-masing keluar dorso lateral menuju ke caudal dan bermuara di dorsal kloaka. Pada betina muara di sebelah medio caudal dari muara uterus Soewasono, 1974. Vesika Urinaria Untuk vesika urinaria, merupakan sebuah kantong tipis sebagai tonjolan dari dinding cloaca Soewasono, 1974. Amphibia yang seperti ular-bentuk Gymnophiona menunjukkan susunan yang sangat primitif dari tubulus ginjal, masing-masing memiliki nephrostome yang pendek . Anura dewasa Katak Dan Kodok terdapat kantung kemih yang sebenarnya yang pertama terbentuk dari divertikulum dari dinding ventral kloaka, Beberapa pendapat menyebutkan bahwa mungkin terdapat bagian tersendiri, dan bahkan terkadangganda Gegenbaur, 1981. 128 Gambar 35. Urogenital organ of the frog http:biologimediacentre.comsistem-ekskresi-2-sistem-ekskresi- pada-vertebrata Hewan-hewan yang termasuk dalam kelas amphibi memiliki kandung kemih yang lebih berkembang daripada yang ditemukan dalam kelas pisces. Secara umum, kandung kemih tersebut merupakan hasil perluasan dari ujung pembuluh arkinefrik distal melewati pembuluh ginjal menuju kloaka, dari sini kemudian menuju ke kantong penampung urin. Pada amphibi darat, air dari urin yang telah terkumpul akan diserap kembali pada saat tertentu untuk mengimbangi kelembaban kulit yang berkurang. Sedangkan, amphibi yang hidupnya lebih lama di dalam tanah maka dapat menyerap air dari tanah selama tekanan osmotik cairan tubuh lebih tinggi daripada tegangan air di dalam tanah. Untuk spesies katak memiliki kemampuan untuk mengatur laju filtrasi dengan bantuan hormon, sesuai dengan kondisi air di sekitarnya. Ketika berada di dalam air tawar untuk waktu yang lama, 129 kulit katak mengakumulasikan garam-garam tertentu dari air melalui transpor aktif dan ginjal akan mengeluarkan urin encer dalam jumlah besar. Namun, katak memiliki kandung kemih yang dapat dengan mudah terisi air. Air tersebut akan diserap oleh dinding epitelium kandung kemihnya untuk menghemat cairan tubuhnya dan nantinya akan digunakan sebagai cadangan air ketika katak tersebut berada di darat untuk waktu yang lama. Amphibi memliki hasil ekskresi yang juga mengalami perubahan seiring dengan perkembangannya dari sebelum mengalami metamorfosis sampai setelah mengalami metamorfosis. Larva amphibi mengekskresikan dalam bentuk amonia, sedangkan berudu dan hewan dewasa mengekskresikan dalam bentuk urea.

g. Anatomi urinaria pada reptil

Alat ekskresi pada reptil berupa ginjal. Zat-zat sisa diekskresikan dari ginjal dan bermuara pula di kloaka. Kelenjar kulit menghasilkan asam urine dan berguna untuk mengusir musuh. Ginjal Jumlah sepasang, berwarna merah-coklat, masing-masing terdiri dari 2 lobi yaitu lobus anterior dan posterior, agak pipih dan berlekatan satu sama lain. Terletak retroperitoneal di luar dan belakang peritoneum, di daerah sacrum Soewasono, 1974. Reptilia yang memiliki tipe ginjal atau metanephros berkembang dan segala pekerjaan eksretorisnya diatur olehnya. Pada reptil dewasa memiliki ginjal metanephros dan variable sisa mesonephros. letaknya jauh di belakang cavitas peritoneal. Bentuknya panjang, berlobus, dan, Pada ular dan kadal, kadang-kadang berfusi satu sama lain. Ginjal pada buaya dan kura-kura pendek dan Lokasinya di pelvis. 130 1 Ginjal Ren, ginjal pada reptilia berupa sepasang ginjal metanefros. Bentuk ginjal kecil, kompak dan permukaannya berlobi. Pada saat embrio, reptilia memiliki ginjal tipe pronefros, kemudian pada saat dewasa berubah menjadi meseonefros hingga akhirnya menjadi metanefros. Ginjal metanefros serupa dengan mesonefros tetapi lebih ringkas dan memuat lebih banyak unit-unit renal. Metanefros berfungsi setelah pronefros dan mesonefros yang merupakan alat ekskresi saat fase embrio telah menghilang. Perkembangan tipe ginjal ini adalah untuk efisiensi ekskretori akibat meningkatnya aktivitas. Ginjal dihubungkan ke vesica urinaria kantong kemih oleh ureter. Vesica urinaria menyempit ke bagian posterior, berukuran kecil dan vesica urinaria ini bermuara langsung ke kloaka. Ada reptil yang memiliki kantong kemih tetapi tidak ditemukan pada buaya, kadal, dan ular sehingga asam urat yang dihasilkan ginjalnya akan keluar bersama feses melalui kloaka. Pada jenis kura-kura tertentu terdapat sepasang vesica urinaria tambahan yang juga bermuara langsung ke kloaka. Vesica urinaria tambahan ini berfungsi sebagai organ respirasi. Pada kura-kura betina, organ tersebut berfungsi ganda, yaitu selain untuk respirasi, berfungsi juga untuk membasahi tanah yang dipersiapkan untuk membuat sarang sehingga tanah menjadi lunak dan mudah digali. Gambar 36. Struktur Sistem Urogenital KadalSumber Sumber: h::ttp:id.images.search.yahoo.com