menonton film; oral activities, seperti bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, diskusi, interupsi; listening activities, seperti mendengarkan uraian,
diskusi, presentasi; writing activities, seperti membuat makalah atau laporan, menyalin atau mencatat, mengerjakan tugas;
drawing activities, seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram; motor activities, seperti melakukan
percobaan praktikum dan role playing bermain peran; mental activities, seperti menanggapi pertanyaan, mengingat atau menghafal, memecahkan soal,
menganalisis, mengambil keputusan; dan emotional activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.
2.1.6 Prestasi Akademik Mahasiswa
Prestasi belajar seseorang dapat dilihat dari evaluasi terhadap hasil belajar yang telah ditempuh oleh orang tersebut selama ia menuntut ilmu. Maritza 2002,
mengatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil akhir yang dicapai oleh seseorang dan dipakai sebagai ukuran keberhasilan selama mengikuti pendidikan
suatu sekolah. Prestasi belajar menggambarkan penguasaan siswa terhadap hal-hal yang sudah diajarkan, baik melalui kemampuan kognitif, sensorik, psikomotorik,
maupun afektif. Prestasi belajar diperlukan untuk mengetahui perkembangan mahasiswa
dalam belajar dan penguasaannya terhadap hal-hal yang pernah diajarkan. Selain itu, prestasi belajar yang dapat menjadi pembeda antara mahasiswa yang berhasil
yang ditandai dengan prestasinya yang tinggi, dengan mahasiswa yang kurang berhasil di mana prestasi yang diraihnya rendah.
Seorang mahasiswa berprestasi rendah bisa jadi disebabkan kerena: 1 Tidak dapat melakukan tugas belajar, karena tidak mempunyai atau menguasai
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan; dan 2 Tidak “mau” melakukan tugas tertentu, meskipun sebenarnya mempunyai kemampuan yang diperlukan.
Hal ini disebabkan berbagai faktor, seperti topik yang tidak menarik, cara mengajar dosen yang tidak jelas, atau karena khawatir dengan konsekuensi yang
harus ditanggung apabila mengalami kegagalan Suciati dan Prasetya, 2006. Keberhasilan mahasiswa dalam belajar dipengaruhi oleh banyak faktor,
yaitu faktor yang berasal dari dalam dan luar mahasiswa. Faktor luar misalnya fasilitas belajar, cara mengajar dosen, sistem pemberian umpan balik, dan
sebagainya. Faktor-faktor dari dalam diri mahasiswa mencakup kecerdasan, strategi belajar, motivasi, dan sebagainya.
Menurut Auliyawati 2005, faktor-faktor yng mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat berasal dari dalam diri siswa dan luar diri siswa. Faktor dari
dalam diri siswa antara lain motivasi belajar, sedangkan faktor dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa diantaranya adalah faktor metode
pembelajaran dan faktor lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, sebagai berikut
Maritza, 2002: 1 Faktor internal yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa, yang
meliputi taraf intelegensi, minat, bakat, sikap, motivasi, keberhasilan dan kegagalan di masa lalu dan faktor kepribadian.
2 Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa yang meliputi lingkungan keluarga, status sosial ekonomi, sekolah dan lingkungan di sekitar
anak ketika belajar. Prestasi belajar dapat diukur melalui proses evaluasi terhadap hasil
belajar, sebagaimana yang dikemukakan oleh Syah 2006, hasil belajar dapat dilihat dari prestasi belajar. Prestasi belajar diperoleh dari hasil evaluasi. Evaluasi
artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.
Berdasarkan penjelasan di atas, prestasi akademik mahasiswa merujuk kepada hasil evaluasi belajar mahasiswa setelah mempelajari suatu ilmu
pengetahuan. Secara khusus pencapaian akademik merujuk kepada penguasaan ilmu pengetahuan dan kemahiran pada suatu hal yang telah dipelajari. Dalam
penelitian ini yang dimaksud dengan prestasi akademik mahasiswa adalah Indeks Prestasi IP mahasiswa TPB pada semester satu tahun ajaran 20072008.
2.2 Kerangka Pemikiran