2.3 Hipotesis
Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini, yaitu: 1.
Diduga ada hubungan antara lingkungan sosial dengan motivasi belajar mahasiswa.
2. Diduga ada hubungan antara lingkungan sosial dengan prestasi akademik
mahasiswa. 3.
Diduga ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi akademik mahasiswa.
2.4 Definisi Operasional
Untuk mempermudah mengukur variabel dalam penelitian, maka dibuatlah definisi operasional sebagai berikut:
1. Karakteristik mahasiswa adalah ciri khas individu atau mahasiswa yang meliputi usia, dan jenis kelamin. Variabel ini diukur berdasarkan indikator
sebagai berikut: 1 Mengidentifikasi usia mahasiswa yang dihitung berdasarkan tahun
kelahiran sampai tahun 2008. Usia dibagi menjadi dua kategori, yaitu usia mahasiswa yang berusia 17-18 tahun dan mahasiswa yang berusia 19-20
tahun. 1 17-18 tahun: diberi kode 1
2 19-20 tahun: diberi kode 2 2 Mengidentifikasi jenis kelamin berdasarkan identitas biologis responden
yang terbagi atas dua kategori, yaitu laki-laki dan perempuan.
1 Perempuan : diberi kode 1 2 Laki-laki : diberi kode 2
2. Lingkungan sosial adalah hubungan sosial yang terjalin diantara mahasiswa dengan dosen, mahasiswa dengan teman sekelas dan teman satu program
studi, mahasiswa dengan keluarga dan mahasiswa dengan komunitasnya di asrama. Variabel ini diukur berdasarkan indikator sebagai berikut:
1 Hubungan mahasiswa dengan dosen yaitu suatu ikatan kedekatan yang terjalin antara mahasiswa dengan dosen, yang dilihat dari intensitas atau
frekuensi berinteraksi, misalnya dalam satu hari mereka berinteraksi 3 kali. Untuk mengukur indikator hubungan mahasiswa dengan dosen,
diberikan sebanyak 7 pertanyaan, dengan skor tertinggi 14 dan skor terendah 7. Kemudian hasil dijumlahkan dan dibuat selang. Untuk
mengukur indikator hubungan mahasiswa dengan dosen, maka dibagi ke dalam dua kategori, yaitu hubungan negatif dan hubungan positif. Untuk
skor 7-10 termasuk ke dalam kategori hubungan negatif dan skor 11-14 termasuk ke dalam kategori hubungan positif.
1 Negatif : diberi kode 1
2 Positif : diberi kode 2
2 Hubungan mahasiswa dengan teman yaitu suatu ikatan kedekatan yang terjalin antara mahasiswa dengan teman sekelas, teman satu program studi,
teman dekat atau pacar, yang dilihat dari intensitas atau frekuensi berinteraksi, misalnya dalam satu hari mereka berinteraksi 3 kali. Untuk
mengukur indikator hubungan mahasiswa dengan teman, diberikan sebanyak 7 pertanyaan, dengan skor tertinggi 14 dan skor terendah 7.
Kemudian hasil dijumlahkan dan dibuat selang. Untuk mengukur indikator hubungan mahasiswa dengan teman, maka dibagi ke dalam dua kategori,
yaitu hubungan negatif dan hubungan positif. Untuk skor 7-10 termasuk ke dalam kategori hubungan negatif dan skor 11-14 termasuk ke dalam
kategori hubungan positif. 1 Negatif
: diberi kode 1 2 Positif
: diberi kode 2 3 Hubungan mahasiswa dengan keluarga yaitu suatu ikatan kedekatan yang
terjalin antara mahasiswa dengan ayah, ibu, kakak atau adik, yang dilihat dari intensitas atau frekuensi berinteraksi, misalnya dalam satu hari
mereka berinteraksi 3 kali. Untuk mengukur indikator hubungan mahasiswa dengan keluarga, diberikan sebanyak 7 pertanyaan, dengan
skor tertinggi 14 dan skor terendah 7. Kemudian hasil dijumlahkan dan dibuat selang. Untuk mengukur indikator hubungan mahasiswa dengan
keluarga, maka dibagi ke dalam dua kategori, yaitu hubungan negatif dan hubungan positif. Untuk skor 7-10 termasuk ke dalam kategori hubungan
negatif dan skor 11-14 termasuk ke dalam kategori hubungan positif. 1 Negatif
: diberi kode 1 2 Positif
: diberi kode 2 4 Hubungan mahasiswa dengan komunitasnya di asrama yaitu ikatan yang
terjalin antara mahasiswa dengan teman sekamar, kakak pembimbing asrama Senior ResidentSR, yang dilihat dari intensitas atau frekuensi
berinteraksi, misalnya dalam satu hari mereka berinteraksi 3 kali. Untuk mengukur indikator hubungan mahasiswa dengan komunitasnya di
asrama, diberikan sebanyak 7 pertanyaan, dengan skor tertinggi 14 dan skor terendah 7. Kemudian hasil dijumlahkan dan dibuat selang. Untuk
mengukur indikator hubungan mahasiswa dengan komunitasnya di asrama, maka dibagi ke dalam dua kategori, yaitu hubungan negatif dan
hubungan positif. Untuk skor 7-10 termasuk ke dalam kategori hubungan negatif dan skor 11-14 termasuk ke dalam kategori hubungan positif.
1 Negatif : diberi kode 1
2 Positif : diberi kode 2
3. Lingkungan non-sosial adalah pandangan mahasiswa tentang keadaan kelas yang selama ini mereka tempati kondusif untuk belajar. Variabel ini diukur
berdasarkan indikator sebagai berikut: 1 Pandangan mahasiswa tentang tingkat kenyamanan ruang belajar adalah
keadaan kelas yang bersih, indah, tidak panas, fasilitasnya lengkap, seperti ruang belajar yang dilengkapi dengan AC, ketersediaan kursi, sehingga
mahasiswa merasa nyaman berada di dalam kelas. Untuk megukur indikator ini, diberikan 5 pertanyaan mengenai pandangan mahasiswa
terhadap kenyamanan ruang belajar. Dari 5 pertanyaan, skor tertinggi 10 dan skor terendah 5. Kemudian hasilnya dijumlahkan dan dibuat selang.
Untuk mengukur indikator ini, maka dibagi ke dalam dua kategori, yaitu tidak nyaman dan nyaman. Untuk skor 5-7 termasuk ke dalam kategori
tidak nyaman dan skor 8-10 termasuk ke dalam kategori nyaman. 1 Tidak nyaman
: diberi kode 1 2
Nyaman :
diberi kode
2
2 Pandangan mahasiswa tentang tingkat kelengkapan alat dan bahan adalah ketersediaan alat dan bahan yang digunakan dalam proses belajar
mengajar sehingga dapat tercukupi kebutuhan mahasiswa maupun dosen dalam proses belajar mengajar. Seperti ketersediaan Laptop, LCD atau
OHP, microphone, speaker, white board, spidol, penghapus papan tulis, modul, handout, bahan praktikum. Untuk megukur indikator ini, diberikan
10 pertanyaan mengenai pandangan mahasiswa terhadap kelengkapan alat dan bahan dalam proses belajar mengajar. Dari 10 pertanyaan, skor
tertinggi 20 dan skor terendah 10. Kemudian hasilnya dijumlahkan dan dibuat selang. Untuk mengukur indikator ini, maka dibagi ke dalam dua
kategori, yaitu tidak lengkap dan lengkap. Untuk skor 10-15 termasuk ke dalam kategori tidak lengkap dan skor 16-20 termasuk ke dalam kategori
lengkap. 1 Tidak lengkap
: diberi kode 1 2
Lengkap :
diberi kode
2 4. Motivasi belajar adalah dorongan dalam diri mahasiswa untuk melakukan
aktivitas belajar. Motivasi belajar terdiri dari motif ingin tahu, motif relevansi, motif percaya diri, dan motif kepuasan. Masing-masing diberi kode 1, 2, 3,
dan 4. Variabel ini diukur berdasarkan indikator sebagai berikut: 1 Motif ingin tahu adalah dorongan yang ada dalam diri mahasiswa untuk
melakukan aktivitas belajar yang disebabkan karena adanya keingintahuan yang besar dari mahasiswa tentang suatu hal yang menyangkut pelajaran,
sehingga mahasiswa tersebut berkeinginan untuk memperhatikan pelajaran agar rasa ingin tahu mahasiswa tersebut dapat terpenuhi. Untuk mengukur
indikator motif ingin tahu, diberikan sebanyak 5 pertanyaan, dengan skor tertinggi 10 dan skor terendah 5. Kemudian hasilnya dijumlahkan dan
dibuat selang. Untuk mengukur indikator motif ingin tahu, maka dibagi ke dalam dua kategori, yaitu tidak mempunyai motif dan mempunyai motif.
Untuk skor 5-7 termasuk ke dalam kategori tidak mempunyai motif dan skor 8-10 termasuk ke dalam kategori mempunyai motif.
1 Tidak mempunyai motif : diberi kode 1 2 Mempunyai motif
: diberi kode 2 2 Motif relevansi adalah dorongan dalam diri mahasiswa untuk melakukan
aktivitas belajar guna memenuhi kebutuhannya dengan cara mendapatkan relevansi antara materi perkuliahan dengan apa yang dibutuhkannya atau
keadaannya saat ini. Untuk mengukur indikator motif relevansi, diberikan sebanyak 5 pertanyaan, dengan skor tertinggi 10 dan skor terendah 5.
Kemudian hasilnya dijumlahkan dan dibuat selang. Untuk mengukur indikator motif relevansi, maka dibagi ke dalam dua kategori, yaitu tidak
mempunyai motif dan mempunyai motif. Untuk skor 5-7 termasuk ke dalam kategori tidak mempunyai motif dan skor 8-10 termasuk ke dalam
kategori mempunyai motif. 1 Tidak mempunyai motif : diberi kode 1
2 Mempunyai motif : diberi kode 2
3 Motif percaya diri adalah dorongan dalam diri mahasiswa untuk melakukan aktivitas belajar agar mahasiswa merasa yakin dengan
kemampuan yang dimilikinya untuk dapat melakukan suatu tugas yang menjadi syarat keberhasilan. Untuk mengukur indikator motif percaya diri,
diberikan sebanyak 5 pertanyaan, dengan skor tertinggi 10 dan skor terendah 5. Kemudian hasilnya dijumlahkan dan dibuat selang. Untuk
mengukur indikator motif percaya diri, maka dibagi ke dalam dua kategori, yaitu tidak mempunyai motif dan mempunyai motif. Untuk skor
5-7 termasuk ke dalam kategori tidak mempunyai motif dan skor 8-10 termasuk ke dalam kategori mempunyai motif.
1 Tidak mempunyai motif : diberi kode 1 2 Mempunyai motif
: diberi kode 2 4 Motif kepuasan adalah dorongan mahasiswa untuk melakukan aktivitas
belajar agar mahasiswa merasa puas akan hasil belajarnya di semester satu tahun 20072008. Untuk mengukur indikator motif kepuasan, diberikan
sebanyak 5 pertanyaan, dengan skor tertinggi 10 dan skor terendah 5. Kemudian hasilnya dijumlahkan dan dibuat selang. Untuk mengukur
indikator motif kepuasan, maka dibagi ke dalam dua kategori, yaitu tidak mempunyai motif dan mempunyai motif. Untuk skor 5-7 termasuk ke
dalam kategori tidak mempunyai motif dan skor 8-10 termasuk ke dalam kategori mempunyai motif.
1 Tidak mempunyai motif : diberi kode 1 2 Mempunyai motif
: diberi kode 2 5. Aktivitas belajar adalah keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan belajar di
kelas, yang meliputi visual activities, oral activities, listening activities, writing activities, drawing activities, motor activities, mental activities, dan
emotional activities. Masing-masing diberi kode 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8. Variabel ini diukur berdasarkan indikator sebagai berikut:
1 Keterlibatan dalam visual activities, seperti membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, menonton film. Untuk mengukur indikator ini, maka
dibagi ke dalam dua kategori, yaitu tidak aktif dan aktif. 1 Tidak aktif : diberi kode 1
2 Aktif : diberi
kode 2 2 Keterlibatan dalam
oral activities, seperti bertanya, memberi saranpendapat, diskusi, interupsi. Untuk mengukur indikator ini, maka
dibagi ke dalam dua kategori, yaitu tidak aktif dan aktif. 1 Tidak aktif : diberi kode 1
2 Aktif : diberi
kode 2 3 Keterlibatan dalam listening activities, seperti mendengarkan uraian,
mendengarkan teman yang sedang berdiskusi, mendengarkan presentasi. Untuk mengukur indikator ini, maka dibagi ke dalam dua kategori, yaitu
tidak aktif dan aktif 1 Tidak aktif : diberi kode 1
2 Aktif : diberi
kode 2 4 Keterlibatan dalam writing activities, misalnya menulis laporan atau
makalah, meyalin atau mencatat, mengerjakan tugas. Untuk mengukur indikator ini, maka dibagi ke dalam dua kategori, yaitu tidak aktif dan
aktif. 1 Tidak aktif : diberi kode 1
2 Aktif : diberi
kode 2
5 Keterlibatan dalam drawing activities, seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram. Untuk mengukur indikator ini, maka dibagi ke
dalam dua kategori, yaitu tidak aktif dan aktif. 1 Tidak aktif : diberi kode 1
2 Aktif : diberi
kode 2 6 Keterlibatan dalam motor activities, seperti melakukan percobaan
praktikum dan role playing bermain peran. Untuk mengukur indikator ini, maka dibagi ke dalam dua kategori, yaitu tidak aktif dan aktif.
1 Tidak aktif : diberi kode 1 2 Aktif
: diberi kode 2
7 Keterlibatan dalam mental activities, seperti menanggapi pertanyaan, memecahkan soal, menganalisis, mengambil keputusan. Untuk mengukur
indikator ini, maka dibagi ke dalam dua kategori, yaitu tidak aktif dan aktif.
1 Tidak aktif : diberi kode 1 2 Aktif
: diberi kode 2
8 Keterlibatan dalam emotional activities, seperti misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.
Untuk mengukur indikator ini, maka dibagi ke dalam dua kategori, yaitu tidak aktif dan aktif.
1 Tidak aktif : diberi kode 1 2 Aktif
: diberi kode 2
6. Prestasi akademik mahasiswa adalah tingkat keberhasilan mahasiswa TPB dalam studinya pada semester satu, yang diukur menggunakan Indeks Prestasi
IP semester satu. Untuk mengukur indikator ini, maka dibagi ke dalam dua kategori, yaitu IP 2,75 dan 2,75.
1 2,75 : diberi kode 1 2 2,75 : diberi kode 2
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian