Berdasarkan pemaparan di atas, yang menjadi benang merah dari pengertian lingkungan sosial yaitu lebih menekankan pada hubungan sosial.
Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan hubungan sosial yaitu hubungan antara mahasiswa dengan dosen, hubungan antara mahasiswa dengan teman
sekelas, teman satu program studi, teman dekat, hubungan antara mahasiswa dengan keluarga dan hubungan antara mahasiswa dengan komunitasnya di
asrama, seperti teman sekamar, kakak pembimbing di asrama Senior ResidentSR.
2.1.5 Aktivitas Belajar
Manusia selalu melakukan aktivitas dalam hidupnya. Aktivitas merupakan kegiatan yang dilakukan sesorang, termasuk juga aktivitas dalam belajar.
Aktivitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1997 diartikan sebagai keaktifan, kegiatan, kesibukan. Kata aktivitas berasal dari bahasa Inggris dari kata
activity yang berarti kegiatan Budiono, 1998.
3
Aktivitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer berasal dari kata kerja yang berarti giat, rajin,
selalu berusaha, bekerja atau belajar dengan sungguh-sungguh supaya mendapat prestasi yang gemilang.
4
Cara untuk mendapatkan berbagai pengalaman belajar, para murid mengikuti berbagai aktivitas yang terdapat di sekolah, seperti: mendengarkan,
membaca, menulis, menghitung, menggambar, mengobservasi, menjawab pertanyaan, memanipulasi objek, dan sebagainya. Pada saat mengikuti aktivitas-
aktivitas tersebut dibutuhkan partisipasi aktif murid Hafifah, 2005.
3
http:hemow.wordpress.com20070627skripsi-bab-i-ii-iii
4
ibid
Astin 1999 dikutip Hafifah 2005 mendefinisikan keterlibatan dengan
banyaknya energi fisik dan psikologis yang dicurahkan oleh murid terhadap pengalaman akademis. Murid yang memiliki keterlibatan tinggi adalah murid
yang mencurahkan sebagian besar energinya untuk belajar, menghabiskan banyak waktu di sekolah, berpartisipasi secara aktif dalam organisasi murid, dan sering
berinteraksi dengan murid lainnya dan orang-orang di lingkungan sekolahnya. Teori keterlibatan dari Astin juga menekankan partisipasi aktif murid dalam
proses belajar. Keaktifan peserta didik dalam menjalani proses belajar mengajar
merupakan salah satu kunci keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan.
5
Aktivitas merupakan asas yang terpenting dari asas-asas didaktik karena belajar sendiri merupakan suatu kegiatan dan tanpa adanya kegiatan tidak mungkin
seseorang belajar. Menurut Hafifah 2005 untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan murid
dalam aktivitas belajar di kelas perlu diketahui bagaimana aktivitas murid di kelas. Adapun teori aktivitas belajar yang digunakan sebagai dasar penyusunan
alat ukur keterlibatan murid dalam aktivitas belajar di kelas, menurut Rosenshin dan Srevens n.d. dikutip Hafifah 2005 ada dua tipe aktivitas belajar, yaitu
sebagai berikut: 1 Guided Practice Activity, yang mengacu pada aktivitas yang diarahkan oleh
guru, sementara murid mengulang atau mempraktekkan konsep atau keterampilan baru. Guru mengecek apakah murid sudah memahami materi
serta memberi umpan balik. Guided practice activity melibatkan murid
5
ibid
dengan guru dan murid lainnya, dan biasanya membutuhkan bimbingan dari guru, dalam aktivitas ini, murid meniru contoh yang ditunjukkan guru,
memberi respons terhadap pertanyaan, mempraktekkan keterampilan baru, mendapat umpan balik secara langsung dan memperbaiki kesalahan sesuai
dengan petunjuk guru. 2 Independent work, yang mengacu pada tipe lain dari aktivitas belajar yang
dirancang untuk praktek mandiri, yang mendapat sedikit bimbingan dari guru. Aktivitas ini memberikan kesempatan kepada murid untuk praktek mandiri,
konsolidasi, atau aplikasi dari materi yang telah dipelajari. Aktivitas ini menuntut murid untuk memberi respons oral, menulis essai, menulis laporan,
membuat ringkasan atau resensi, membuat karya tulis sketsa, pencarian di perpustakaan, atau melakukan eksperimen di laboratorium.
Belajar memerlukan suatu aktivitas, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat Sardiman, 2006. Berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan
kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau dasar yang sangat penting dalam interaksi belajar
mengajar. Aktivitas tersebut tidak hanya dilakukan di dalam kelas saja oleh siswa, tetapi juga harus dilakukan di luar kelas, kapan pun, dimana pun agar mendapat
prestasi yang baik. Terbiasa melakukan aktivitas belajar, seperti halnya aktif mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, rajin belajar setiap waktu
tanpa ada harus menunggu disuruh, rajin membaca buku-buku yang berkaitan dengan materi yang disampaikan oleh guru, rajin mencoba mengerjakan soal-soal
yang terdapat didalam buku, dan juga melakukan aktivitas lainnya untuk meningkatkan prestasi. Dikenal juga dengan kata “learning by doing”. Tanpa
aktivitas, proses belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik Sardiman, 2006.
Jenis-jenis aktivitas dalam belajar, adalah sebagai berikut Sardiman, 2006:
1 Visual activities, seperti: membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
2 Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
3 Listening activities, seperti: mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.
4 Writing activities, seperti: menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.
5 Drawing activities, seperti: menggambar, membuat grafik, peta, diagram. 6 Motor activities, seperti: melakukan percobaan, membuat konstruksi model,
mereparasi, bermain, berkebun, beternak. 7 Mental activities, seperti: menanggapi, mengingat, memecahkan soal,
menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan. 8 Emotional activities, seperti: menaruh minat, merasa bosan, gembira,
bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup. Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan, dapat dikatakan bahwa
aktivitas belajar adalah istilah yang mengacu pada keterlibatan mahasiswa dalam mengikuti pelajaran di dalam kelas. Aktivitas belajar yang dilakukan mahasiswa
yaitu: visual activities, seperti membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, dan
menonton film; oral activities, seperti bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, diskusi, interupsi; listening activities, seperti mendengarkan uraian,
diskusi, presentasi; writing activities, seperti membuat makalah atau laporan, menyalin atau mencatat, mengerjakan tugas;
drawing activities, seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram; motor activities, seperti melakukan
percobaan praktikum dan role playing bermain peran; mental activities, seperti menanggapi pertanyaan, mengingat atau menghafal, memecahkan soal,
menganalisis, mengambil keputusan; dan emotional activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.
2.1.6 Prestasi Akademik Mahasiswa