155
apabila aktivitas di hulu seperti eksploitasi hutan yang tidak terkendali illegal logging, erosi, dan aktivitas manusia lainnya tidak bisa terhubungkan sesuai
Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Untuk itu,
pendekatan yang dapat digunakan dalam memecahkan
masalah sedimentasi adalah pembagian peran antara pemerintah dan masyarakat. Peran pemerintah yang perlu dilakukan menurut masyarakat antara
lain adalah memberikan penyuluhan dan pelatihan tentang pengelolaan mangrove, membuat bendungan dam, pengawasan terhadap penebangan liar,
memasang patok dan batas hutan pantai, pembentengan sungai 200 m dari garis pantai, pemasangan klep pada tempat yang tepat, mengeruk alur keluar masuk
kapal perikanan, penyediaan sumur bor bantuan, dan memasang pemecah ombak di pantai. Sementara itu masyarakat berperan dalam hal menghindari
penebangan pohonhutan, ikut gotong-royong menjaga hutan mangrove dan perawatan bendungan serta sumur bor yang ada, masyarakat tidak menambang
pasir sembarangan, menanam mangrove secara swadaya serta ikut melaksanakan reboisasi hutan pantai.
7.2 Faktor Pengungkit Dimensi Ekonomi 1 Besarnya subsidi
Pemberian subsidi di bidang perikanan tangkap perlu diperhatikan secara seksama, karena dalam jangka pendek subsidi tersebut dapat meningkatkan
angka produksi hasil tangkapan. Namun demikian, dalam jangka panjang subsidi dapat menciptakan penurunan potensi sumber daya ikan over fishing. Oleh
karena itu, pemerintah daerah Kabupaten Indramayu, khususnya Dinas Perikanan dan Kelautan harus lebih berhati-hati dalam memberikan dana
bantuan yang bersifat pemberdayaan kepada masyarakat nelayan. Program pemberian subsidi yang lebih cocok untuk masyarakat nelayan Kabupaten
156
Indramayu adalah peningkatan permodalan dalam rangka pengembangan armada dan modernisasi alat tangkap guna meningkatkan daya jangkau
penangkapan ikan. Hal ini sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Strategi Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu.
2 Pendapatan Asli Daerah
Tekanan paling besar terhadap sumber daya ikan yang berujung pada kelangkaan sumber daya di perairan Kabupaten Indramayu salah satunya
disebabkan oleh peningkatan pendapatan asli daerah PAD. Hal ini dikarenakan, pemerintah daerah Kabupaten Indramayu terlalu berharap pada sektor perikanan
dan kelautan, khususnya sub sektor perikanan tangkap. Besarnya harapan pemerintah daerah Kabupaten
Indramayu terhadap sektor perikanan tergambarkan dalam proyeksi PAD bidang perikanan dan kelautan tahun 2001
sampai tahun 2005 Tabel 18. Berdasarkan Tabel 18, sangat jelas bahwa tiap tahun sektor perikanan
dan kelautan diharapkan memberikan sumbangan PAD yang besar bagi pemasukan keuangan Kabupaten Indramayu. Oleh karenanya sangat wajar, bila
terjadi over fishing di wilayah perairan Kabupaten Indramayu, karena sumber daya ikan mendapatkan tekanan yang tinggi.
Tabel 18 Proyeksi PAD bidang perikanan dan kelautan Kabupaten Indramayu
tahun 2001-2005
Proyeksi No.
Tahun PAD Rp
Kenaikan
1. 2001
912.752.200 -
2. 2002
1.395.606.000 34,59
3. 2003
1.604.945.900 14,99
4. 2004
1.845.687.785 15,00
5. 2005
2.045.606.000 10,83
Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu 2001
157
7.3 Faktor Pengungkit Dimensi Sosial 1 Tingkat pendidikan