penelitian ini, siswa diharapkan mampu mencapai 3 ranah belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik khususnya dalam pembelajaran IPA.
2.3. Model Sains Teknologi Masyarakat
2.3.1. Model Sains Teknologi Masyarakat STM
Istilah Sains Teknologi Masyarakat diterjemahkan dari bahasa Inggris “Science Techology Society STS”, yaitu pada awalnya dikemukakan oleh John
Ziman dalam bukunya Teaching and Lerning about Science and Society. Pembelajaran Science Technology Society berarti menggunakan teknologi sebagai
penghubung antara sains dan masyarakat. Model sains teknologi masyarakat sebagai suatu perubahan atau variasi
dalam penyampaian pembelajaran, dalam pembelajarannya ilmu pengetahuan sains teknologi masyarakat merupakan suatu proses pembelajaran yang dapat
mengubah cara berpikir siswa, dan dapat mengetahui atau menggunakan sains yang didapatkanya dalam sekolah dalam kehidupannya dan lebih paham tentang
apa yang dipelajarinya Afriawan, 2012: 52 Model STM adalah pembelajaran yang merujuk pada pendekatan
konstruktivisme, yang merupakan cara belajar yang menekankan siswa dalam membentuk pengetahuanya sedangkan guru sebagai fasilitator yang membantu
siswa dalam membentuk pengetahuan yang ada di dalam dirinya masing-masing. Menurut Novrizal 2010: 9-10, hakekat dari teori konstruktivis adalah ide
bahwa siswa harus menjadikan informasi itu miliknya sendiri. Pengetahuan tidak dapat begitu saja dipindahkan dari otak seseorang guru ke kepala orang lain
siswa. Siswa harus mengartikan yang telah diajarkan dengan menyesuaikan terhadap pengalaman-pengalaman mereka. Tanpa pengalaman, seseorang tidak
dapat membentuk pengetahuan. Pengalaman disini tidak harus pengalaman fisik, tetapi bisa diartikan juga pengalaman kognitif dan mental. Banyaknya siswa yang
salah menangkap apa yang diajarkan oleh gurunya misconseptions, menunjukkan bahwa pengetahuan itu tidak dapat begitu saja dipindahkan,
melainkan harus dikonstruksikan atau paling sedikit diinterpretasikan sendiri oleh siswa.
Berdasarkan teori yang ada dapat disimpulkan kotruktivisme lebih memfokuskan pengalaman yang ada pada siswa dengan cara mengonstruksikan
sendiri pengetahuannya melalui interaksi dengan lingkungannya, eksperimen maupun diskusi, sehimgga guru sudah menerapkan paham konstruktifisme dalam
pembelajarannya. Tujuannya adalah untuk melatih atau membantu setiap individu dapat menyelesaikan tiap persoalannya sendiri.
2.3.2. Karakteristik Model Sains Teknologi Masyarakat