Perbedaan Model Sains Teknologi Masyarakat Pendekatan Konstruktivisme

pembentukan konsep siswa diharapkan mengalami perubahan konsep menuju arah yang benar sampai pada akhirnya konsep yang dimiliki sesuai dengan konsep para ilmuwan. Pada akhir tahap pembentukan konsep, siswa telah dapat memahami apakah analisis terhadap masalah yang disampaikan pada awal pembelajaran telah sesuai dengan konsep para ilmuwan. 3 Aplikasi konsep Berbekal pemahaman konsep yang benar siswa diharapkan dapat menganalisis isu dan menemukan penyelesaian masalah yang benar. Konsep- konsep yang telah dipahami siswa dapat menggunakan produk teknologi kalor dengan benar karena menyadari bahwa produk-produk kalor tersebut sangatlah bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. 4 Pemantapan Konsep Pada tahap ini, guru melakukan pelurusan terhadap konsepsi siswa yang keliru. Pemantapan konsep sangat penting untuk dilakukan mengingat sangat besar kemungkinan guru tidak menyadari adanya kesalahan konsepsi pada tahap pembelajaran sebelumnya. Pemantapan konsep penting sebab mempengaruhi materi yang didapatkan siswa. 5 Evaluasi Kegiatan penilaian dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan belajar dan hasil belajar yang telah diperoleh siswa. Berbagai kegiatan penilaian dapat dilakukan mengingat beragamnya hasil belajar yang diperoleh siswa melalui pembelajaran dengan model STM.

2.3.4. Perbedaan Model Sains Teknologi Masyarakat

Pada setiap model pembelajaran memiliki ciri-ciri tersendiri dengan model pembelajaran yang lainnya dan menjadikan ciri khas dari model tersebut. Sehingga dapat disimpulkan setiap model dengan model yang lainnya memiliki karakteristik yang berbeda. Di bawah ini terdapat perbedaan antara model sains teknologi masyarakat dengan model pembelajaran tradisional pada tabel 2.1 yaitu: Tabel 2.1 Perbedaan Model Pembelajaran STM dengan Model Pembelajaran Tradisional No Model Pembelajaran STM Model Pembelajaran Tradisional 1 Identifikasi masalah dengan minatpengaruh yang kuat terhadap pembelajaran Pembelajaran menggunakan buku teks 2 Menggunakan sumber daya local untuk mengatasi maslah Menggunakan buku teks dalam mengatasi masalah 3 Siswa aktif mencari informasi Siswa bersikap pasif dalam pembelajaran 4 Pusat pembelajaran siswa ada pada diri pribadi serta keingintahuan yang kuat Pusat pembelajaran siswa hanya pada informasi yang diberikan

2.3.5. Pendekatan Konstruktivisme

Konstruktivisme yang dikembangkan oleh J. Piaget dalam bidang pendidikan dikenal dengan nama konstruktivisme kognitif, pendekatan ini dikembangkan melalui eksperimen yang dilakukan untuk mengetahui perkembangan pengetahuan anak dengan jalan melakukan wawancara dan mengobservasi kegiatan serta tingkah laku anak. Piaget menekankan bahwa seseorang membangun pengetahuannya melalui beberapa jalur. Teori konstruktivisme yang lain yaitu menurut Vygotsky dinamakan dengan konstruktivisme sosial karena menitikberatkan pada interaksi antara individu dengan lingkungan sosialnya, dengan interaksi dengan lingkunganya seseorang dapat merekonstruksi pengetahuannya. Konstruktivisme kognitif maupun sosial keduanya dapat diterapkan dalam bidang pendidikan namun yang membedakan adalah fokus perhatiannya, konstruktivisme kognitif menitikberatkan pada individu yang melakukan kegiatan sedangan konstruktivisme sosial menitikberatkan pada interaksi antar individu. Menurut Hapsari 2011: 36 Perolehan pengetahuan siswa diawali dengan diadopsinya hal baru sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Kemudian hal baru tersebut dibandingkan dengan konsepsi awal yang telah dimiliki sebelumnya. Jika hal baru tersebut tidak sesuai dengan konsepsi awal siswa, maka akan terjadi konflik kognitif yang mengakibatkan adanya ketidakseimbangan dalam struktur kognisinya. Melalui proses akomodasi dalam kegiatan pembelajaran, siswa dapat memodifikasi struktur kognisinya menuju keseimbangan sehingga terjadi asimilasi. Pendekatan konstruktivisme akan menciptakan siswa menjadi lebih aktif dalam memahami materi yang diberikan, sehingga pengalaman belajar siswa akan bertambah sesuai dengan apa yang mereka lakukan dalam proses belajarnya. Proses pembelajaran melibatkan berbagai kegiatan dan tindakan yang perlu dilakukan siswa untuk memperoleh kualitas belajar yang lebih baik Chuzaemah, 2011:2.

2.4. Kajian Empiris

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JOYFULLEARNING BERBANTUAN MEDIA FLASH PADA TEMA KALOR DAN PERPINDAHANNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

4 44 124

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DAN PENDEKATAN KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK KALOR DAN PERPINDAHAN.

0 4 11

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI KALOR DAN PERPINDAHANNYA DI SMP N 38 MEDANKELAS VII SEMESTER IIT.A 2013/2014.

0 4 21

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Melalui Pendekatan Sains Teknologi Dan Masyarakat (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VII A SMP Negeri

0 1 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Melalui Pendekatan Sains Teknologi Dan Masyarakat (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VII A SMP Negeri

0 1 12

IMPLEMENTASI STRATEGI SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI IMPLEMENTASI STRATEGI SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG III

0 0 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI PABELAN 01 KARTASURA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 14

Peningkatan keaktifan dan hasil belajar IPS tentang kegiatan ekonomi masyarakat melalui penerapan model jigsaw pada siswa kelas VII B SMPN 2 Mungkid Kabupaten Magelang.

0 0 2

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DAN AKTIVITAS BELAJAR PADA MATERI KALOR DAN PERPINDAHANNYA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 WONOGIRI.

0 0 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) PADA SISWA KELAS IV SDN 1 SOWANKIDUL JEPARA

0 0 17