Katun merupakan suatu bahan yang tidak tetap, sehingga sulit untuk di ketahui sifat penampilanya. Kain katun adalah yang paling murah dari bahan serat
alami lainnya. Dahulu ada suatu pemikiran bagi pabrik-pabrik tekstil untuk mencampur bahan katun dengan poliester, hal itu akan memberikan suatu bahan
yang memiliki tampilan serupa katun dengan perbaikan daya lentingnya. Karena ada kandungan sintetisnya, maka akan berpengaruh juga terhadap pemilihan jenis
benang jahit, serta temperatur setrika, dan tetu saja cara pemeliharaan pencuciannya Goet Poespo, 2005:69.
Membujur Melintang
Gambar 2.1 Penampang serat poliester bentuk melintang serat poliester seperti bentuk buncis
dan sepatu roda dengan bagian yang kosong dan penampang membujur seperti pita pipih Sugiarto dan Shigeru Watanabe, 2003:228.
2.3 Sifat-Sifat Kain Katun
Kain katun memiliki sifat-sifat menguntungkan adalah sifat yang kuat dalam keadaan basah bertambah 25, dapat menyerap air higroskopis, tahan
panas setrika tinggi, dan tahan obat-obat kelantang. Disamping sifatnya yang menguntungkan diatas terdapat sifat yang kurang menguntungkan yaitu katun
tidak tahan terhadap asam mineral dan asam organik walaupun asam organik sering digunakan untuk memperidah tenunan, katun kurang kenyal yang
menyebabkan mudah kusut, dan katun dapat susut saat dicuci, kain katun harus disimpan dalam keadaan kering atau di tempat yang tidak lembab Ernawati,
Izwerni dan Weni Nelmira 2008:157.
Menurut Goet Poespo 2005:76, kain katun memiliki sifat kuat bahkan ketika basah masih menyerap, menarik panas tubuh, kusut, susut atau mengerut
kecuali ditangani dengan baik, rusak oleh matahari, keringat dan lapuk.
2.4 Kain Poliester
Dalam pembuatan benang poliester diproduksi dalam dua bentuk berbeda: serat filamen reguler dan serat filamen tekstur. Kain poliester, terutama pada
tingkat kenyamanannya merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk meningkatkan nilai jual, dan memberikan rasa nyaman pada kulit tubuh
pemakainya. Sifat-sifat kain poliester bervariasi tergantung komposisi mereka, struktur web dan pengolahan, namun beberapa fitur umum ditemukan dengan
hampir semua kain poliester. Berikut ini merupakan karakteristik bahan poliester yaitu Asal bahan:
produk-produk petroleum, Konstruksi bahan bobot bahan bervariasi luas, Penyempurnaan warna bahan: susah atau tidak luntur, Jatuhnya bahan: filamen
yang halus, bahan rajutan baik sekali, Tekstur bahan: variasi dan luas, Kegunaan bahan: gaun, setelan Suits, pakaian sport, kemeja, celana, pakaian dalam, bahan
pelapis, gorden, benang-benang, isian untuk bantalan, pakaian anak-anak, Macam dan lebar bahan Crepe, Double knit, dan lebar kain 115 cm, 150 cm Goet
Poespo, 2005:79. Mikrofiber terbaru memberikan penampilan yang lembut dan tekstur lebih
mirip, serta keharuman dan rasa dari sutra. Tidak semua poliester memiliki sifat dan karakteristik yang sama tetapi mereka akan berbagi sebagian besar dari
mereka FRR. Mallory, eHow.com. Mikrofiber merupakan terminologi yang digunakan untuk menggambarkan serat yang sangat halus dan penyebutan untuk
teknologi pengembangan serat ini.
Poliester merupakan serat buatan manusia pertama yang digunakan dalam kain, diseluruh dunia. Hal ini cenderung menjadi serat murah untuk memproduksi
dan karakteristik umum dan ketersediaan tanaman berbasis non telah memungkinkan untuk menciptakan kain dan pakaian murah yang mengubah
industri tekstil pada tahun 1941. Inovasi terbesar di poliester adalah penemuan terbaru dari mikrofiber. Penemuan ini memungkinkan produsen poliester untuk
mengubah tekstur dan nuansa poliester menjadi kain yang super-lembut tahan lama, ringan.
Kain poliester ada yang terbuat dari serat filamen asli yang licin dan lurus yang dikenal sebagai poliester regular, namun ada pula kain poliester yang dibuat
dari benang filamen poliester yang dibuat keriting dan bergelombang, yang dikenal sebagai poliester tekstur. Proses atau penteksturan bertujuan
meningkatkan daya serap, fleksibilitas, dan kemampuan menyimpan udara, sehingga diharapkan kain akan lebih nyaman dipakai.
Poliester merupakan istilah umum yang menggambarkan suatu serat yang diproduksi adalah setiap zat panjang rantai polimer sintetik di mana setidaknya
85 berat polimer merupakan ester dan asam tereftalat FRR.Mallory, eHow.com.
Poliester ditemukan oleh J. T. Dickson dan J. R. Whinfield dari Calico Prointers Association dan dikembangkan pertama kali oleh I.C.I di Inggris dengan
nama dagang Terylene. Selanjutnya serat ini kembangkan pula di Amerika oleh Du Pont Co, dengan nama dagang Dacron. Saat ini sudah terdapat banyak sekali
jenis poliester Rodia Syamwil dan Adhi Kusumastuti, 2009:25. Poliester termasuk serat buatan. Serat buatan terbentuk dari polimer-
polimer yang berasal dari alam maupun polimer-polimer buatan yang dibuat dengan cara kepolimeran senyawa-senyawa kimia yang relatif sederhana. Semua
proses pembuatan serat dilakukan dengan menyemprotkan polimer yang berbentuk cairan melalui lubang-lubang kecil spinneret.
Serat poliester di buat dari hasil reaksi asam terftalat dengan etilena glikol menjadi ester etilenaglikol tereftalat, yang selanjutnya dipolimerisasikan secara
kondensasi menjadi poliester. Poliester pertama-tama dibuat dalam bentuk chips kemudian dipintal dengan metode pemintalan leleh menjadi benang filamen
poliester.
Membujur Melintang
Gambar 2.2. Penampang serat poliester bentuk melintang serat poliester seperti silinder dan
penampang membujur bulat Tim Fakultas Teknik, 2001.
2.5 Sifat-sifat Kain Poliester