2. Sepuluh helai benang lusi sepanjang 10 cm yang telah diukur Crimpnya ditimbang dengan timbangan analitis, misalnya y gram. Maka kehalusan
benang tersebut dapat dihitung sebagai berikut:
10 c
panjang gram
y Nm
10 9000
c panjang
gram y
D
Menurut Hasil Uji Laboraturium, Kain Poliester Merk “Nina Klein” Memiliki D.Lusi 31,5.
2.6.2 Evaluasi Kenyamanan Kain
Pengetahuan tentang evaluasi bahan-bahan tekstil mempunyai peranan yang sangat penting dalam industri maupun perdagangan tekstil. Kenyamanan
yang dimaksud adalah mudah menyerap keringat dan tidak menimbulkan listrik statis, cocok dipakai pada udara lembab dan panas Goet Poespo, 2005:67.
2.6.2.1 Pengujian Daya Serap Air
Daya serap adalah salah satu faktor yang menentukan kegunaan kain untuk tujuan tertentu. Misalnya kain pembalut, handuk dan kain-kain yang akan di celup
karena kerataan hasil pencelupan bergantung pada daya serap kain. Daya serap merupakan hampir semua serat menyerap uap air sampai batas
tertentu. Jumlah uap air yang diserap oleh serat berbeda-beda, tergantung dari kelembaban relatif, suhu udara, dan seratnya Goet Poespo,2005:67.
Tujuan dilakukan pengujian ini adalah untuk mengetahui kemampuan daya serap kain terhadap air. Pengujian ini meliputi:
2.6.2.1.1 Pengujian daya basah wettability Prinsip pengujian ini adalah mengamati setetes air yang dijatuhkan dari
ketinggian tertentu pada permukaan kain. Pengujian daya basah menunjukkan kecepatan pembasahan kain. Besarnya diukur berdasarkan waktu yang diperlukan
kain untuk menyerap tetesan air yang jatuh pada permukaan kain tersebut dalam keadaan tegang.
Pengujian daya basah dilakukan sebagai berikut: 1. Regang kain perca pada pembidangan hingga permukaan kain cukup tegang.
2. Tetesi permukaan kain tersebut dalam posisi mendatar dan jalankan stopwatch pada waktu yang bersamaan dengan saat penetesan air.
3. Amati saat ketika tetesan air menghilang dari permukaan kain karena terserap oleh kain. Pada saat itu juga matikan stopwatch. Catat waktu pembasahan.
4. Lakukan sampai 3 kali pengukuran dan ambil harga rata-ratanya sebagai waktu pembasahan rata-rata.
Daya basah dapat ditentukan dengan standar sebagai berikut: Waktu pembasahan 0 - 2 detik
daya basah tinggi Waktu pembasahan 2 - 5 detik
daya basah sedang Waktu pembasahan 5 detik
daya basah rendah Menurut Hasil Uji Laboraturium, kain poliester merk “Nina Klein”
memiliki waktu pembasahan 1 detik yang merupakan daya basah tinggi.
2.6.2.1.2 Pengujian daya resap wet pick up Pengujian daya resap bermaksud mengukur kemampuan kain menyimpan
air secara normal bila kain tersebut direndam dalam air. Daya resap dinyatakan dalam WPU yang menunjukkan perbandingan berat air yang ada dalam kain
dengan berat kain dalam keadaan kering. Pengujian daya resap dilakukan sebagai berikut:
1. Timbang satu per satu contoh uji dan hitung berat rata-rata kain 10x10 cm dalam keadaan kering Bk.
2. Rendam ketiga helai contoh uji tersebut dalam air selama 10 menit. 3. Aduk-aduk beberapa kali selama perendaman tersebut agar seluruh bagian kain
terbasahi merata. 4. Angkat kain tersebut dan tiriskan hingga tidak ada lagi air yang menetes.
5. Timbang masing-masing contoh uji dalam keadaan basah tersebut dan hitung harga rata-ratanya sebagai berat basah Bb.
Hitung WPU dengan rumus berikut:
100 Bk
Bk Bb
WPU
Standart penilaian: 0 - 10 rendah
11 - 30 sedang
31 - 70 tinggi
Menurut Hasil Uji Laboraturium, kain poliester merk “Nina Klein” memiliki WPU sebanyak 61 yang merupakan tinggi.
2.6.2.1.3 Pengujian daya kapilaritas capillarity Kain merupakan suatu bahan berpori phorous yang bersifat kapiler.
Kapilaritas merupakan peristiwa naik atau turunnya zat cair pada bahan yang terdiri atas beberapa pembuluh halus akibat gaya adhesi atau kohesi
kumpulanistilah.com 2011, misalnya menetesnya air di ujung kain atau air meresap keatas kain. Peristiwa tersebut terjadi karena naik turunnya air melalui
celah kain. Kapilaritas menunjukkan kemampuan perambatan air pada kain karena kapilaritas dari kain tersebut. Makin tinggi daya kapilaritas berarti makin tinggi
pula daya serap air kain tersebut. Pengujian daya kapilaritas dilakukan sebagai berikut:
1. Gunting contoh uji berupa 3 lembar pita ukuran 25x2.5 cm
2
memanjang ke arah lusi dan 3 lembar memanjang kearah pakan. Beri tanda pada jarak 5 cm dari
salah satu ujung pipa. 2. Isi piala gelas masing-masing sebanyak 250 cc, kemudian bubuhi pewarna dan
aduk hingga rata. 3. Celupkan contoh uji hingga batas 5 cm ke dalam air dengan posisi vertikal.
4. Amati rambatan pewarna pada pipa hingga maksimum dan tidak bergerak lagi. 5. Ukur waktu perambatan maksimum dengan bantuan stopwatch dan hitung
waktu perambatan rata-rata dari ketiga contoh uji t. 6. Ukur tinggi perambatan maksimum dan hitung tinggi perambatan rata-rata dari
ketiga contoh uji h.
7. Hitung daya kapilaritas dengan membagi tinggi perambatan dengan waktu dengan rumus:
t h
C
Dimana: c = daya kapilaritas
h = tinggi perambatan cm t = waktu perambatan detik
Daya basah dapat ditentukan dengan standar sebagai berikut: Waktu pembasahan 0 - 2 detik
daya basah tinggi Waktu pembasahan 2 - 5 detik
daya basah sedang Waktu pembasahan 5 detik daya basah rendah
Menurut Hasil Uji Laboraturium, kain poliester merk “Nina Klein” memiliki waktu pembasahan 0 detik yang merupakan daya basah tinggi.
2.6.2.2 Pengujian daya kelangsaian kain