7
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah Kain
Kain merupakan jenis bahan tekstil yang diolah sedemikian rupa dengan menyilangkan benang lusi dan benang pakan. Serat tekstil dapat dikelompokkan
atas dua yaitu serat alam dan serat buatan. Untuk serat buatan dibagi menjadi dua yaitu serat setengah buatan dan serat sintetis Goet Poespo, 2005:9.
Seiring berkembangnya minat serta selera konsumen terhadap variasi warna tekstil dan kenyamanan kain merupakan hal penting yang harus
diperhatikan, yang merupakan era globalisasi sebagai gelombang menuju perubahan modernitas pada saat ini sudah melanda sendi kehidupan termasuk
peningkatan kebutuhan kain. Warna-warna indah yang telah dihasilkan akan menimbulkan daya tarik yang tinggi bagi konsumennya yang mempunyai
kekuatan tersendiri dan dapat menciptakan suasana tertentu bagi konsumen, dan kenyamanan kainnya juga menjadi utama dalam menghadapi cuaca yang tidak
menentu. Serat tekstil dapat dikelompokkan atas dua yaitu serat alam dan serat
buatan. Untuk serat buatan dibagi menjadi dua yaitu serat setengah buatan dan serat sintetis Goet Poespo, 2005:9.
2.2 Kain Katun
Kain serat kapas juga disebut serat katun, dahulu sudah dikenal kira-kira 5000 tahun SM. Menurut para ahli, India adalah negara tertua yang menggunakan
kapas Ernawati, Izwerni dan Weni Nelmira, 2008:156.
Katun merupakan suatu bahan yang tidak tetap, sehingga sulit untuk di ketahui sifat penampilanya. Kain katun adalah yang paling murah dari bahan serat
alami lainnya. Dahulu ada suatu pemikiran bagi pabrik-pabrik tekstil untuk mencampur bahan katun dengan poliester, hal itu akan memberikan suatu bahan
yang memiliki tampilan serupa katun dengan perbaikan daya lentingnya. Karena ada kandungan sintetisnya, maka akan berpengaruh juga terhadap pemilihan jenis
benang jahit, serta temperatur setrika, dan tetu saja cara pemeliharaan pencuciannya Goet Poespo, 2005:69.
Membujur Melintang
Gambar 2.1 Penampang serat poliester bentuk melintang serat poliester seperti bentuk buncis
dan sepatu roda dengan bagian yang kosong dan penampang membujur seperti pita pipih Sugiarto dan Shigeru Watanabe, 2003:228.
2.3 Sifat-Sifat Kain Katun