sebagai makanan selingan maupun sarapan pagi untuk menambah kebutuhan gizi.
2.4. Daun Katuk DK
Katuk Sauropus adrogynus tanaman ini berupa perdu, yang tingginya mencapai 2-3 m. Cabang-cabang agak lunak, daun tersusun
selang-seling pada satu tangkai, daun berwarna hijau, berbentuk lonjong dengan panjang 2,5 cm, dan lebar 1,25-3 cm. Buah berbentuk bulat di
cabang-cabang dibawah daun. Terdapat dua jenis tanaman katuk, yakni katuk merah dan katuk hijau. Katuk merah banyak dijumpai di hutan,
sebagai tanaman hias. Katuk hijau banyak digunakan untuk berbagai keperluan konsumsi, yaitu sebagai sayuran dan obat-obatan.Santoso,
2001.
Gambar 5. Daun katuk
2.4.1. Kandungan Gizi Daun Katuk
Dilihat dari nilai gizinya daun katuk mempunyai nilai gizi yang cukup baik, seperti protein, lemak, kalsium, fosfor, besi,
vitamin A, B, dan C. Daun katuk merupakan sumber vitamin C yang sangat baik, kandungan vitamin C daun katuk lebih tinggi daripada
jeruk maupun jambu biji. Adapun kandungan gizi yang terkandung dalam daun katuk adalah sebagaimana yang dilihat dalam tabel 5.
Tabel 5. Kandungan gizi dari 100 gram daun katuk
Zat gizi Jumlah
Energi kkal Protei g
Lemak g Karbohidrat g
Serat g Abu g
Kalsium mg Fosfor mg
Besi mg Vitamin A SI
Vitamin C mg Vitamin B1 mg
Air g 59
4,8 1,0
11,0 1,5
1,7 04
83 2,7
10,370 239
0,1 81
Sumber: Eemoo, 2010
2.4.2. Manfaat Daun Katuk
Pada umumnya daun katuk digunakan sebagai sayuran yang bermanfaat untuk melancarkan ASI, karena kandungan sterol dalam
daun katuk berfungsi memperbanyak produksi ASI, Daun katuk tidak hanya untuk melancarkan ASI saja, selain itu juga banyak
manfaatnya antara lain, menyembuhkan bisul, demam, dan darah
kotor, mengandung efedrin yang sangat baik bagi penderita influenza, sumber vitamin A yang cukup baik. Vitamin A sangat
diperlukan tubuh untuk mencegah penyakit mata, pertumbuhan sel, sistem kekebalan tubuh, reproduksi, serta menjaga kesehatan kulit,
daun katuk kaya akan klorofil, paling banyak diantara jenis tanaman lain. Klorofil membersihkan jaringan tubuh dan tempat pembuangan
sisa limbah metabotisme, sekaligus mengatasi parasit, bakteri, dan virus yang ada dalam tubuh manusia. Turunan klorofil feoditin
berfungsi sebagai antioksidan. Santoso, 2009.
2.4.3. Pertimbangan Penggunaan Daun Katuk Sebagai Bahan
Tambahan Dalam Pembuatan Egg Roll
Beberapa pertimbangan daun katuk dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan egg roll, melalui beberapa aspek
antara lain : potensi pemanfaatan dan gizi. a.
Dilihat dari Aspek Potensi Pemanfaatan Katuk adalah sejenis sayuran daun. Tanaman katuk banyak
ditanam dipekarangan karena mudah diperbanyak dan dijadikan pagar hidup. Tanaman katuk mudah dikembangbiakkan serta mampu
hidup dilingkungan lahan yang kurang kondusif untuk tempat hidup dan tumbuhnya tanaman pangan. Jadi kemungkinan pembuatan egg
roll dengan bahan tambahan daun katuk dilihat dari aspek potensi pemanfaatan dapat dilakukan dengan memanfaatkan bahan lokal
yang mudah dikembangbiakkandan menambahan variasi warna produk olahan egg roll.
b. Dilihat dari Aspek Gizi
Daun katuk mengandung zat gizi terutama kandungan vitamin C yang cukup tinggi dan berbagai vitamin lainnya yang baik
untuk tubuh. Kemungkinan daun katuk sebagai bahan tambahan pembuatan egg roll akan meningkatkan nilai gizi egg roll.
2.5. Kerangka Berfikir