Hasil Uji Kandungan Gizi dari 100 gram Egg Roll Tepung Hasil Analisis Deskriptif Persentase

75 tidak menunjukan perbedaan yang berarti. Perbandingan antara sampel DK 25 - DK 75 tidak menunjukan perbedaan yang berarti dan DK 25 - DK 50 menunjukkan adanya perbedaan yang berarti.

4.1.6. Hasil Uji Kandungan Gizi dari 100 gram Egg Roll Tepung

Suweg dengan Penambahan Daun Katuk Dari uji inderawi sebelumnya telah didapat sampel egg roll tepung suweg dengan kualitas terbaik dibandikan sampel egg roll tepung suweg lainnya yang diujikan, yaitu egg roll tepung suweg dengan sampel DK 25. Maka egg roll tepung suweg dengan penambahan daun katuk 25 tersebut kemudian diujikan kandungan gizinya yang meliputi kandungan vitamin C, serat kasar dan kalsium. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 26. Tabel. 26. Tabel hasil pengujian kandungan gizi dari 100 gram egg roll tepung suweg hasil eksperimen No Zat gizi Ulangan 1 Ulangan 2 Rata-rata 1. Vitamin C mg 6,04 6,36 6,2 2. Serat kasar 2,39 2,38 2,4 3. Kalsium ppm 856 885 870,5 Berdasarkan tabel 26. pengujian kandungan gizi sampel egg roll tepung suweg hasil eksperimen terbaik, dilakukan dua kali pengujian dengan hasil yang berbeda. Kedua hasil pengujian tersebut, kemudian dijumlahkan dan dibagi dua, sehingga diperoleh hasil bahwa kandungan vitamin C adalah 6,2 mg, kandungan serat kasar 2,385 dan kandungan kalsium 870,5 ppm.

4.1.7. Hasil Analisis Deskriptif Persentase

Hasil pengujian deskriptif persentase merupakan nilai yang diperoleh dari panelis tidak terlatih terhadap tingkat kesukaan pada egg roll tepung suweg hasil eksperimen yang dilakukan oleh 80 panelis tidak terlatih dengan indikator warna, tekstur, aroma dan rasa dapat dilihat dari tabel 27. berikut ini. Tabel 27. Hasil Uji Kesukaan Egg Roll Tepung Suweg Keseluruhan Panelis 80 Orang Sampel Aspek Persentase Kriteria Warna Tekstur Aroma Rasa 137 DK 25 3,6 3,7 3,3 3,4 70,3 Suka 574 DK 50 3,7 3,9 3,4 3,6 72,3 Suka 362 DK 75 3,5 3,9 3,4 3,6 71,3 Suka a Keterangan: Range Skor : Kriteria : 84,00 – 100 Sangat suka 68,00 - 83,00 Suka 52,00 - 67,99 Cukup suka 36,00 - 51,99 20,00 – 35,99 Kurang suka Tidak suka Berdasarkan hasil uji kesukaan dari panelis tidak terlatih kemudian di analisis serta dibandingkan dengan tabel kriteria persentase diketahui bahwa ketiga sampel egg roll tepung suweg hasil eksperimen memiliki kriteria yang sama yaitu suka. Egg roll tepung suweg dengan penambahan DK 25 memiliki rerata skor 70,3. Egg roll tepung suweg dengan penambahan DK 50 memiliki rerata skor 72,3. Egg roll tepung suweg dengan penambahan DK 75 memiliki rerata skor 71,3. Jadi sampel yang banyak disukai masyarakat dan sampel yang memiliki skor tertinggi yaitu sampel egg roll tepung suweg dengan penambahan DK 50. Visualisasi rerata masing-masing sampel berdasarkan uji kesukaan secara umum dari 80 responden dapat ditampilkan sebagaimana gambar 14. 3.0 3.2 3.4 3.6 3.8 4.0 warna tekstur aroma rasa 25 50 75 Gambar 14. Grafik radar rerata sampel pada uji kesukaan

4.2. Pembahasan

4.2.1. Pembahasan Hasil Uji Inderawi Pembahasan hasil uji inderawi didasarkan pada hipotesis kerja Ha yang berbunyi “Ada perbedaan penambahan daun katuk terhadap kualitas inderawi egg roll tepung suweg yang ditinjau dari aspek warna, tekstur, aroma dan rasa.

4.2.1.1. Kualitas terbaik egg roll tepung suweg hasil eksperimen

Dari keseluruhan hasil pengujian inderawi, didapatkan satu sampel terbaik egg roll tepung suweg yaitu egg roll dengan penambahan DK 25. Dari semua indikator yang dinilai sampel ini memiliki kriteria yang terbaik, hal ini menunjukan bahwa penambahan daun katuk dengan persentase 25 sebagai bahan tambahan dalam pembuatan egg roll adalah proporsi yang tepat.

4.2.1.1.1. Warna

Warna merupakan indikator yang pertama kali dilihat dan diamati oleh konsumen karena warna merupakan faktor kenampakan yang langsung dapat dilihat oleh konsumen. Kartika,1998:6. Pewarna alami adalah zat warna alami pigmen yang diperoleh dari tumbuhan, hewan, atau dari sumber-sumber mineral. Pigmen klorofil banyak terdapat pada dedaunan, misalnya daun suji, daun pandan dan daun katuk. Lumban Gaol, 2011.