38 Cuaca adalah keadaan udara pada suatu tempat dalam waktu tertentu. Ilmu
yang mempelajari cuaca disebut meteorologi. Cuaca berbeda dengan iklim. Iklim adalah suhu rata-rata udara dalam waktu lama pada daerah yang sangat luas. Ilmu
yang mempelajari iklim disebut klimatologi. Kondisi cuaca dipengaruhi oleh suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara, letak suatu daerah, curah hujan, dan
angin. Setiap hari, keadaan langit tidak selalu sama. Suatu saat, langit terlihat biru bersih tanpa awan, namun pada saat yang lain terlihat berawan. Ada tiga jenis
awan yaitu awan sirus, awan cumulus, dan awan stratus. Adapun macam-macam kondisi cuaca antara lain, cerah, berawan, dingin, berangin, dan hujan.
2.2 Kajian Empiris
Beberapa hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1 Lika Pratiwi 2011 PTK, Penerapan model course review horay untuk
meningkatkan pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN Merjosari 1 Malang, Hasilnya keaktifan siswa pada pembelajaran awal siklus I hanya 66,87
meningkat 84,97 pada akhir siklus II. Hasil belajar juga meningkat dari rata-rata 58,78 dan ketuntasan kelas 43,75 sebelum tindakan menjadi
rata-rata 79,7 dan ketuntasan kelas mencapai 68,75 pada akhir siklus II. 2
Davis Dwi Cahyo Nugroho 2011 PTK, Penerapan model pembelajaran course review horay untuk meningkatkan pembelajaran IPA siswa kelas
VC SDN Bandungrejosari 1 Kota Malang. Hasilnya keaktifan siswa pada pembelajaran dengan penerapan model CRH meningkat dari 84,27 pada
awal siklus I menjadi 96,46 pada akhir siklus II. Hasil belajar juga
39 meningkat dari rata-rata 57.8 dan ketuntasan kelas 30 sebelum tindakan
menjadi rata-rata 76,63 dan ketuntasan kelas mencapai 76,25 pada akhir siklus II.
3 Vita Nur Fatimah 2013 PTK, Upaya Meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar menggunakan model pembelajaran course review horay pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SDN Pledokan Kabupaten
Semarang. Hasilnya Keaktifan siswa pada kondisi awal sebelum diadakan tindakan hanya 36,16 meningkat pada siklus I mencapai 72,53 dan
hingga 87,36. Begitu juga yang terjadi pada hasil belajar. Pada kondisi awal ketuntasan hanya 46,15, sedangkan pada siklus I ketuntasan
meningkat menjadi 84,62 dan pada siklus II meningkat hingga 100. 4
Firdaus Agus Rahman 2012PTK, Peningkatan motivasi dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dan Course Review Horay
Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Kebonsari 04 Jember. Hasilnya Skor rata-rata motivasi belajar pada siklus I adalah 51,75 dengan
kriteria cukup dan pada siklus II meningkat menjadi 65,63 dengan kriteria tinggi. Pada hasil belajar juga terjadi peningkatan 67,5 pada
siklus I dan 80 pada siklus II. 5
Imron Rosyadi 2013 Eksperimen, Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay terhadap Aktivitas
dan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Langgen Kabupaten Tegal. Hasil uji hipotesis aktivitas belajar siswa dengan
perhitungan menggunakan rumus independent sample t test menunjukkan bahwa, thitung sebesar 2,601 dan ttabel sebesar 2,013 thitung ttabel,
40 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sementara itu, hasil uji hipotesis untuk
hasil belajar siswa menunjukkan bahwa, thitung sebesar 2,674 dan ttabel sebesar 2,013 thitung ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan aktivitas dan hasil belajar siswa yang menggunakan model Course Review Horay
dengan yang menggunakan model konvensional. 6
Danoni 2012 Eksperimen, Efektivitas Pembelajaran Metode Course Review Horay Pada Mata Pelajaran Kimia Kelas XI Semester 1 Materi
Pokok Termokimia Untuk Meningkatkan Kemampuan Numerasi Kimia Di MA Al Hadi Mranggen Kabupaten Demak. Berdasarkan uji independent
sample t test, yaitu pihak kanan, diperoleh data thitung = 2,792, sedangkan ttabel 1,67, karena thitung ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Artinya metode Course Review Horay efektif dalam meningkatkan kemampuan numerasi kimia peserta didik XI IPA pada materi termokimia.
Berdasarkan uji persentase keefektifan, pada kelas eksperimen mencapai 76,67 efektif.
Berdasarkan beberapa penelitian-penelitian yang sudah pernah diadakan sebelumnya, ditemukan hasil yang positif dalam pembelajaran. Hal tersebut yang
mendasari peneliti untuk melaksanakan penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay. Penelitian yang sebelumnya
dilakukan merupakan penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe course review
horay untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran.
41 Perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian-penelitian
terdahulu terletak pada kelas yang dipilih, materi pelajaran, permasalahan yang dialami dalam pembelajaran, serta subjek dan tempat penelitian. Adapun dalam
hal mata pelajaran, terdapat kesamaan dengan beberapa penelitian tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas PTK
kolaboratif. Berdasarkan kajian empiris tersebut peneliti melakukan PTK kolaboratif melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe course review
horay untuk mengatasi permasalahan pembelajaran IPA materi kenampakan permukaan bumi pada siswa kelas 3 SDN Bumijawa 01 Kabupaten Tegal.
2.3 Kerangka Berpikir