15 2 Kegiatan-kegiatan lisan oral, yaitu mengemukakan suatu fakta
atau prinsip, menghubungkan, suatu kejadian, mengajukan pertanyaan,
memberi saran,
mengemukakan pendapat,
berwawancara, diskusi, dan interupsi. 3 Kegiatan-kegiatan mendengarkan, yaitu mendengarkan penyajian
bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, atau mendengarkan radio.
4 Kegiatan-kegiatan menulis, yaitu menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan copy, membuat outline atau
rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket. 5 Kegiatan-kegiatan menggambar, yaitu menggambar, membuat
grafik, diagram, peta, dan pola. 6 Kegiatan-kegiatan metrik, yaitu melakukan percobaan, memilih
alat-alat, melaksanakan pameran, serta menari, berkebun. 7 Kegiatan
mental-mental yaitu
merenungkan, mengingat,
memecahkan masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.
8 Kegiatan-kegiatan emosional, yaitu minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain.
Dengan demikian aktivitas belajar dapat diartikan seluruh kegiatan yang dapat berupa fisik, pikiran, maupun emosi yang dilakukan seseorang selama
mengikuti proses pembelajaran dan akan memberikan nilai tambah untuk perkembangan kemampuannya.
2.1.3 Hasil Belajar
Pada tahap akhir setelah seseorang melakukan proses belajar akan didapatkan sebuah hasil.
Rifa‟i dan Anni 2011: 85 mengatakan “hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti
kegiatan belajar”. Perolehan aspek perubahan perilaku ini bergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Dalam pendidikan, perubahan perilaku yang
harus dicapai oleh peserta didik setelah melaksanakan kegiatan belajar dirumuskan dalam tujuan. Sementara itu Suprijono 2013: 5 mendefinisikan hasil
belajar sebagai pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap- sikap, apresiasi, dan ketrampilan. Lebih lanjut ditekankan bahwa belajar
16 merupakan perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya satu aspek saja.
Benyamin S. Bloom 1956 dalam Rifa‟i dan Anni 2011: 86 menyampaikan bahwa terdapat tiga ranah dalam mengukur hasil belajar seseorang sebagai
berikut: Ranah belajar terdiri dari ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotorik. Ranah konitif berupa pengetahuan, kemampuan, dan kemahiran intelektual; ranah afektif berkaitan dengan perasaan,sikap,
minat, dan nilai; serta ranah psikomotorik yang berkaitan dengan ketrampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi
syaraf.
Pada penelitian ini aspek hasil belajar yang menjadi objek pengamatan dibatasi pada aspek kognitif saja. Pada prosesnya keberhasilan belajar siswa
dalam aspek kognitif dapat diukur dari tingkat penguasaan materi. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam hal penguasaan materi dapat
digunakan acuan patokan, Sutikno 2013: 25 membagi 4 kriteria sesuai dengan persentase materi yang dikuasai siswa sebagai berikut:
1 Istimewa: apabila seluruh materi pelajaran dikuasai siswa. 2 Baik sekali: apabila 85 sampai dengan 94 materi pelajaran
dapat dikuasai siswa. 3 Baik: apabila 75 sampai dengan 84 materi pelajaran dikuasai
siswa. 4 Kurang: apabila materi pelajaran kurang dari 75 dikuasai siswa.
Dengan mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam belajar, seorang guru dapat memotivasi agar siswa lebih rajin belajar sekaligus mengetahui bagian-
bagian materi yang belum dikuasai siswa untuk selanjutnya dilakukan perbaikan atau pengulangan.
17
2.1.4 Pembelajaran