Lahan Sawah Desain kebijakan pengembangan kawasan permukiman berkelanjutan di wilayah perbatasan negara (Studi kasus kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur)

Nunukan sebesar 16.182,37 ha, untuk memenuhi kebutuhan beras sebanyak 47.481 ton gabah kering giling per tahun.

b. Lahan Palawija

Untuk kebutuhan bahan pangan lainnya, seperti kacang-kacangan, ubi, jagung dan lain-lain, terperinci dengan tingkat konsumsi dan produktivitas sebagai berikut: - Jagung; kebutuhan konsumsi per orang per tahun adalah 26,7 kg dan produktivitas 2.6 tonhektartahun. - Ubi kayu; kebutuhan konsumsi 57.09 kgorangtahun, tingkat produktivitas 16.2 tonhatahun. - Ubi jalar; kebutuhan konsumsi 11.52 kgorangtahun, tingkat produktivitas 10.3 tonhatahun. - Kacang tanah; kebutuhan konsumsi 3.35 kgorangtahun, produktivitas 0.9 tonhatahun. - Kedelai; konsumsi 7.25 kgorangtahun, tingkat produktivitas 1.3 tonhatahun. - Kacang hijau; konsumsi 1.1 kgorangtahun dan tingkat produktivitas 0.9 tonhektartahun.

c. Lahan Peternakan Rakyat

Pada tahun 2000, populasi ternak di Kabupaten Nunukan adalah 2.099 ekor sapi, 4.124 ekor kerbau, 449 ekor kambing, 2.821 ekor babi, 225.350 ekor ayam buras, 57.530 ekor ayam ternak, dan 5.968 ekor itik. Dengan asumsi pertumbuhan 5 per tahun, kebutuhan lahan untuk kegiatan peternakan tersebut membutuhkan lahan seluas 185 hektar pada tahun 2007 dan berkembang menjadi 236 hektar pada tahun 2012. Tabel 16. Perhitungan kebutuhan lahan sawah RTRW Kabupaten Nunukan 2004-2014 Skenario Tahun Jumlah Penduduk Keperluan Beras ton Keperluan Gabah ton Keperluan Dasar Kebutuhan Lahan Ha Index 150 1,54 4,90 67 Pesimis 2009 96.961 13.979,40 21.528 4.393,47 7.337,09 2014 107.053 15.434,55 23.768,90 4,850,80 8.100,83 Optimis 2009 116.784 16.072,05 24.750,64 5.051,15 8.435,42 2014 144.840 19.933,35 30.696,97 6.264,69 10.462,03 Ambisius 2009 163.171 19.698 30.334,53 6.190,72 10.338,50 2014 239.751 30.832,35 47.481,21 9.690,04 16.182,37 Sumber: Hasil Analisis Berdasarkan peta ketinggian lahan pada Gambar 37, pada klaster III didominasi ketinggian lahan berkisar antara 0 - 100 mdpl yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman padi. Hal ini juga didukung dengan peningkatan luas panen padi sawah+ladang di Kabupaten Nunukan pada tahun 2007, di mana tanaman padi naik sebesar 4,28 Kabupaten Nunukan dalam Angka, 2008. Produksi tanaman padi juga mengalami kenaikan, yaitu menjadi 48.127 ton atau dengan kata lain terjadi peningkatan produktivitas padi sebesar 9,65. Alternatif ketiga dalam pengembangan wilayah perbatasan pada klaster III adalah sektor perkebunan. Hal ini didukung dengan peningkatan luas areal komoditas kelapa sawit pada tahun 2007 sebesar 25,4 dibandingkan dengan tahun 2006 Kabupaten Nunukan dalam Angka 2008. Sebagian besar dari luas areal kelapa sawit terdapat di Kecamatan Sebatik, Sebatik Barat, Nunukan yang berada pada klaster III, sedangkan Lumbis dan Sebuku berada pada klaster II.