Metode Penelitian Desain kebijakan pengembangan kawasan permukiman berkelanjutan di wilayah perbatasan negara (Studi kasus kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur)

Berkaitan dengan hal ini, Eriyatno dan Sofyar 2007 menyatakan bahwa penelitian ilmiah yang menggunakan kelompok grup sebagai sumber ilmiah sekaligus untuk pengembang konsep sudah menjadi prosedur riset . 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Nunukan yang merupakan salah satu kabupaten wilayah perbatasan Provinsi Kalimantan Timur Gambar 3. Penelitian dilakukan selama 6 enam bulan, sejak bulan November 2008 sampai dengan bulan Mei 2009. Gambar 3. Lokasi penelitian

3.3 Rancangan Penelitian

Beberapa rancangan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi analisis kondisi kawasan permukiman, analisis potensi sektor unggulan kawasan, analisis stakeholders terkait, dan perumusan kebijakan serta strategi pengembangan kawasan permukiman berkelanjutan di wilayah perbatasan negara sebagaimana diuraikan berikut:

3.3.1 Pengumpulan dan Analisis Data Kebijakan Permukiman

Penelitian ini akan melakukan pengumpulan, kompilasi, dan penganalisisan data dari berbagai produk kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan dalam pengaturan pengembangan kawasan permukiman di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Timur.

a. Metode Pengumpulan

Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder dan data primer. Data sekunder berupa peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan hukum pengaturan dan kebijakan pengembangan permukiman di Indonesia, meliputi undang-undang, peraturan pemerintah, instruksi presiden, dan peraturan menteri yang terkait dengan kebijakan pembangunan permukiman di Indonesia. Sumber data diperoleh dari beberapa instansilembaga yang berkaitan langsung dengan kebijakan Pembangunan Permukiman di Indonesia. Adapun data primer berupa hasil yang diperoleh dari pengamatan dan wawancara dengan responden di lapangan.

b. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kritis critical approach . Muhadjir 2000 mengemukakan tahapan dalam pendekatan kritis kajian hukum dan perundang-undangan, yaitu a mengadakan kritik terhadap teori dan praktik dari peraturan perundang-undangan yang ada, b membangun konstruksi teoritik yang baru, c dari kontrak teoritik baru dituangkan dalam program institusional sebagai pijakan pengembangan kelembagaan, dan d menelaah implikasi peraturan perundang-undangan baik berupa konsekuensi logis internal dan eksternalnya. Hasil analisis kritis tersebut dijadikan dasar dalam mengkaji apakah peraturan perundang- undangan yang selama ini digunakan dalam pengaturan pengembangan kawasan permukiman sudah efektif di wilayah perbatasan di Indonesia. 3.3.2 Analisis Metode Perbandingan Eksponensial MPE Metode perbandingan eksponensial MPE merupakan salah satu metode untuk menentukan urutan prioritas alternatif keputusan dengan kriteria jamak Eriyatno dan Sofyar 2007. Teknik ini digunakan sebagai pembantu bagi individu pengambil keputusan untuk menggunakan rancang bangun model yang telah