73
2.  Daya  serap  didefinisikan  sebagai  kemampuan  koperasi  untuk  menghargai
nilai  kebaruan  dari  informasi  eksternal  dan  mengasimilasikannya  serta
mengaplikasikan untuk tujuan-tujuan komersialnya..
3.  Konversi  pengetahuan  didefinisikan  sebagai  proses  interaksi  dinamis  antara antara  pengetahuan  tacit  dan  pengetahuan  eksplisit  yang  dibedakan  menjadi
empat, yaitu eksternalisasi, sosialisasi, kombinasi dan internalisasi. 4.  Aset  pengetahuan  didefinisikan  sebagai  sumber  daya  spesifik  yang  dimiliki
koperasi  yang  esensial  untuk  mencitapkan  keunggulan  bersaingnya,  yang dikelompokkan  menjadi  empat,  yaitu  aset  pengetahuan  eksperiensial,
konseptual, sistemik dan rutin. 5.  Kemampuan  pemecahan  masalah  dan  pengambilan  keputusan  didefinisikan
sebagai  kegiatan  yang  dilakukan  bersama-sama  oleh  para  anggota  koperasi atau pengurus koperasi dan pihak lain untuk memecahkan suatu masalah dan
mengambil suatu keputusan mengenai masalah tersebut. 6.  Inovasi  di  koperasi  didefinisikan  sebagai  komersialisasi  sesuatu  yang  baru
seperti teknologi baru, aplikasi baru dalam bentuk produk, proses atau segmen pasar  baru,  bentuk  organisasi  baru,  pendekatan    manajemen  baru  atau
kombinasi satu dengan lainnya. 7.  Kinerja diidentifikasikan melalui indikator kepuasan anggota, kualitas produk,
keuntungan dan produktivitas.
4.3.2  Spesifikasi Model
Secara  teoritis,  keberhasilan  koperasi  sebagai  entitas  usaha  dengan karakteristik  khusus  adanya  relational  contracting,  yakni  saat  pemilik  dan
konsumen adalah orang yang sama serta mutual benefit anggota menjadi prioritas utama  Nasution  2000.  Pada  penelitian  ini  kinerja  koperasi  diidentifikasikan
dengan kepuasan anggota. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan anggota, maka semakin tinggi kinerja koperasi tersebut.
Adanya  inovasi  dapat  diidentifikasikan  dengan  adanya  konversi pengetahuan  dan  peningkatan  kapabilitas  pemecahan  masalah  dan  pengambilan
keputusan  Bean    Radford  2002.  Indikator  adanya  konversi  pengetahuan meliputi  pembelajaran,  artikulasi,  kerjasama  dan  rekonfigurasi,  sedangkan
74 indikator  kapabilitas  pemecahan  masalah  dan  pengambilan  keputusan  adalah
adanya kreativitas, konsensus dan kelengkapan.
4.3.3  Hipotesis Model 1
Hipotesis  didefinisikan  sebagai  dugaan  hubungan  secara  logika  antara  dua atau lebih variabel terekspresi dalam format pernyataan yang dapat diuji.  Dengan
menguji hipotesis dan mengkonfirmasi dugaan hubungan, diharapkan solusi dapat ditemukan untuk pemasalahan yang dihadapi Sekaran 2000. Berdasarkan model
konseptual yang disusun, maka hipotesis yang  diuji sebagai Model 1 adalah: 1  Terdapat  hubungan  positif    antara  aset    pengetahuan  dengan  konversi
pengetahuan. 2  Terdapat hubungan positif antara daya serap dengan konversi pengetahuan.
3  Terdapat  hubungan  positif  antara  daya  serap  dengan  kapabilitas  pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
4  Terdapat  hubungan  positif  antara  akuisisi  pengetahuan  dengan  kapabilitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
5  Terdapat  hubungan  positif  antara  konversi  pengetahuan  dengan  kapabilitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
6  Terdapat  hubungan  positif  antara  kapabilitas  pemecahan  masalah  dan pengambilan keputusan dengan inovasi.
7  Terdapat hubungan positif antara konversi pengetahuan dengan inovasi 8  Terdapat hubungan positif antara inovasi dengan kinerja.
Kerangka  pemikiran  model  penciptaan  pengetahuan  untuk  mendorong inovasi  pada  koperasi  susu  secara  lengkap  ditampilkan  pada  Gambar  15.
Selanjutnya disebut sebagai Model 1.