156 konseptual  memiliki  korelasi  yang  lebih  besar  terhadap  proses  sosialisasi  dan
eksternalisasi.  Aset  pengetahuan  rutin  memiliki  korelasi  lebih  besar  terhadap proses ekternalisasi. Aset pengetahuan eksperiensial memiliki korelasi lebih besar
terhadap proses internalisasi dan kombinasi.  Dibanding aset pengetahuan lainnya, pengetahuan  sistemik  terbukti  memiliki  korelasi  paling  lemah  terhadap  proses
konversi pengetahuan. Sistem  Pakar  yang  dikembangkan  dengan  model  KM-Scorecard  dirancang
mampu  memberikan  diagnosis  kinerja  koperasi  susu  terkait  penerapan Manajemen  Pengetahuan  dalam  rangka  meningkatkan  inovasinya.  Sistem  Pakar
tersebut  layak  untuk  diterapkan  dan  cukup  fleksibel  untuk  dikembangkan  sesuai dengan kebutuhan.
7.2  Saran
1.  Model  yang  telah  dikembangkan  ini  lebih  menitikberatkan  pada pentingnya  pengembangan  sumberdaya  internal  koperasi  susu.  Namun
tidak dapat disangkal bahwa koperasi membutuhkan dukungan lingkungan eksternal.  Untuk  itu  perlu  penelitian  lebih  lanjut  mengenai  keterkaitan
model penciptaan pengetahuan antara pengambil kebijakan, akademisi dan koperasi dalam rangka mendukung inovasi koperasi.
2.  Operasionalisasi  Sistem  Pakar  KM-Scorecard  belum  dapat  dilakukan secara  mandiri,  untuk  itu  perlu  dirancang  Sistem  Manajemen  Ahliyang
lebih  komprehensif  dan  user  friendly.  Hal  ini  dapat  menjadi  peluang penelitian  lebih  lanjut  di  bidang  Manajemen  Pengetahuan  dengan
perspektif  teori organisasi dan pendekatan sistem.
157
DAFTAR PUSTAKA
Alain  B.  1988.  Technology,  and  the  nature  of  the  firm.  International  Journal  of Technology Management 3:563-579.
Allaire G, Wolf SA. 2004. Cognitif representations and insitutional hybridity in
agrofood innovation.  Science, Technology  Human Values 29:431-458. http:proquest.umi.compqdweb?index=25did=711127771SrchMode=
1sid=3Fmt=2VInst=PRODVType=PQDRQT=309VName=PQ DTS=1279868155clientId=75346 [23 Juli 2010].
Al-Hawari  M.  2004.  Knowledge  Management  Styles  and  Performance:  a Knowledge Space Model from both Theoretical and Empirical Perspectives.
[disertasi].  The University of Wollongong. Arhami  M.  2005.  Konsep  Dasar  Sistem  Pakar.  Edisi  1.  Yogyakarta:  Penerbit
Andi. Austin  JE.  1992.  Agroindustrial  Project  Analysis;  Critical  Design  Factors.
Baltimore: The John Hopkins University Press. Badan
Penelitian dan
Pengembangan Perdagangan
Dalam Negeri
Balitbangdagda.  2010.  Pengembangan  susu  segar  dalam  negeri  SSDN dalam  rangka  pemenuhan  kebutuhan  susu  nasional.  Posisioning  Paper.
Balitbangdagda. Kementrian Perdagangan RI. Jakarta
.
Banburry CM, Mitchel W. 1995. The effect of introducing important incremental innovation  on  market  share  and  business  survival.    Strategic  Management
Journal 16:161-182. Bean  R,  Radford  R.  2002.  The  Business  of  Innovation;  Managing  the  Corporate
Imagination for Maximum Result. New York: Amacom. Bentler  PM,  Bonnet  DG.  1980.  Significant  test  and  Goodness  of  Fit  in  the
Analysis of Covariance Structures.  Psychological  Bulletin  88:588-606. Bentler PM. 1980. Multivariate Analysis with Latent Variables: Causal Modeling,
Annual Review of Psychology  31:419-456. Berman  SL,  Down  J,  Hill  CWL.  2002.  Tacit  Knowledge  as  a  source  of
competitive  advantage  in  the  national  basketball  association.  Academy  of Management Journal 45:13-31.
Boland Jr RJ, Singh J, Salipante P,  Aram JD, Fay SY, Kanawattanachai P.  2001. Knowledge  representations  and  knowledge  transfer.  Academy  of
Management Journal  44:393-417. Bollen  KA.  1989.  Structural  Equation  with  Latents  Variables.  John  Willey
Sons. Bozdogan  H.  1987
.  Model  Selection  and  Akaike’s  Information  Criteria  AIC, Psychometrica 52:345-370.
Browne  MW,  Cudeck  R.  1989.  Single  Sample  Cross-Validation  Indices  for Covariance Structures, Multivariate Behavioral Research 24:445-455.