Struktur Model yang Dihasilkan
                                                                                135
Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis kebutuhan  sistem  yang dilakukan oleh  Knowledge Engineer KE merupakan tahap awal dalam perancangan aplikasi dengan metode waterfall cycle
model.  Tahap  analisis  ini  dilakukan  untuk  mengetahui  kebutuhan  sistem  dan pengguna sistem, serta alur kerja dari sistem yang akan dibuat. Tahap analisis ini
sering  disebut  sebagai  fase  requirement  yang  akan  mengumpulkan  informasi tentang  sistem  dan  aplikasi  yang  akan  dibuat,  menentukan  siapa  saja  pengguna
dari  sistem  ini  dan  apa  saja  kebutuhan  dari  pengguna  yang  dapat  diberikan  oleh sistem.
Berdasarkan  kegiatan  yang  dilakukan  pada  fase  analisis,  ditentukan  bahwa sistem yang dibuat merupakan sebuah sistem pakar untuk menilai kinerja koperasi
susu  dalam  menerapkan  program  manajemen  pengetahuan.  Diharapkan keberadaan  sistem  pakar  ini  dapat  membantu  pengguna  sistem  dalam  menilai
sejauh mana tingkat keberhasilan penerapan manajemen pengetahuan yang sedang dijalankan. Sistem ini hanya dirancang untuk mendukung upaya pencapaian target
kinerja koperasi susu. Penentuan perspektif  balanced scorecard pada penelitian ini menggunakan
kerangka yang dikemukakan Kaplan dan Norton 2004. Kerangka ini digunakan karena  merupakan  kerangka  yang  cukup  dikenal  di  Indonesia.  Sasaran  strategis
didapat  dari  model  penciptaan  pengetahuan  pada  koperasi  susu  yang  dihasilkan dari  model  SEM  yang  telah  dibahas  pada  sub  bab  sebelumnya.  Penentuan  IKK
merujuk kepada pendapat Parmenter 2007 dan wawancara dengan Pakar. Mekanisme  penarikan  kesimpulan  yang  merupakan  komponen  penting
dalam  sistem  pakar,  digunakan  metode  logika  fuzzy.  Metode  ini  dinilai  cocok dalam  pendekatan  penyelesaian  masalah  karena  dekat  dengan  cara  berpikir
manusia  dalam  penarikan  kesimpulan.    Mengingat  tidak  adanya  pedoman  yang baku dalam dan pengharkatan  yang  pasti dalam proses penilaian kinerja koperasi
susu.  Penalaran  fuzzy  yang  digunakan  adalah  metode  Mamdani.  Penggunaan metode ini didasarkan pada kondisi dimana metode ini lebih banyak diterima dan
lebih cocok digunakan pada saat input diterima dari manusia Kusumadewi 2002. Sistem ini dirancang untuk dapat digunakan oleh Koperasi Susu dan anggota
yang  mempunyai  kemampuan  dan  pengetahuan  untuk  mengakses  aplikasi.  Hasil
136 dari  tahap  analisis  tentang  jenis  kebutuhan  pengguna  ini,  kemudian
dikelompokkan ke dalam menu pada aplikasi yang didesain menggunakan Matlab 7.4. Hasil pengelompokan ke dalam menu ditampilkan pada Tabel 13.
Tabel  13    Pengelompokan  Kebutuhan  Pengguna  Sistem  menjadi  Menu  pada Aplikasi
Menu Fungsi
File Memudahkan cara memulai dan mengakhiri aplikasi
Daftar Istilah Memberi penjelasan tentang parameter-parameter
yang digunakan pada aplikasi Bantuan
  Memberi tentang tujuan dan manfaat dari aplikasi yang dibuat
  Memberi penjelasan tentang batasan aplikasiyang dibuat
  Memberi penjelasan tentang cara mengoperasikan aplikasi
Rancangan Input
Input  sistem  merupakan  proses  akuisisi  pengetahuan  dilakukan  dengan menggunakan teknik wawancara mendalam. Teknik ini dinilai cukup baik karena
pakar  akan  leluasa  mengemukakan  pendapatnya  berdasarkan  pengetahuan  dan pengalamannya.  Di  samping  itu,  proses  akuisisi  juga  dilakukan  melalui
pengetahuan eksplisit berdasarkan penelurusan terhadap dokumentasi yang ditulis oleh  para  pakar.  Berdasarkan  hasil  akuisisi  data  primer  dan  data  sekunder  dapat
diketahui  Indikator  Kinerja  Kunci  dari  masing-masing  Sasaran  Strategis  yang digunakan  sebagai  parameter  dalam  menentukan  kinerja  pengetahuan  koperasi
susu serta kemungkinan nilai yang dapat dimiliki untuk masing-masing parameter. Pada  proses  input,  pengguna  sistem  akan  diminta  untuk  memasukkan  nilai
dari  semua  perameter  yang  ada.  Parameter  input,  himpunan  fuzzy  dan  domain himpunan fuzzy ditampilkan pada Tabel 14.
137 Tabel 14  Parameter Input, Himpunan Fuzzy dan Domain Himpunan Fuzzy
Parameter Himpunan Fuzzy
Domain Knowledge Productivity Index
Rendah 0-8
Sedang 6-15
Tinggi 10-30
penghematan dengan adanya penerapan Manajemen Pengetahuan
Rendah 0-20
Sedang 15-35
Tinggi 30-50
Indeks kepuasan pelanggan utama Rendah
0-40 Sedang
40-60 Tinggi
50-100 akuisisi pelanggan
Rendah 0-30
Sedang 20-60
Tinggi 50-80
Jumlah pertemuan untuk mendiskusikan tentang Manajemen pengetahuan
Rendah 0-8
Sedang 6-16
Tinggi 14-24
Paper to electronic document ratio Rendah
0-2 Sedang
1,5-3,5 Tinggi
3-5 Jumlah ide baru yang disampaikan individu kepada
ketua tim Rendah
0-20 Sedang
15-35 Tinggi
30-50 Jumlah hak kekayaan intelektual
Rendah 0-20
Sedang 15-35
Tinggi 30-50
peningkatan produk baru Rendah
0-20 Sedang
15-35 Tinggi
30-50 penghematan waktu dengan adanya inovasi
Rendah 0-10
Sedang 8-20
Tinggi 18-30
tingkat konversi ide Rendah
0-20 Sedang
15-35 Tinggi
30-50 pengguna saluran knowledge sharing
Rendah 0-20
Sedang 15-35
Tinggi 30-50
adopsi  ide baru dari sumber eksternal Rendah
0-20 Sedang
15-35 Tinggi
30-50
138
Proses Penarikan Kesimpulan
Proses  penarikan  kesimpulan  pada  aplikasi  sisten  pakar  prediksi  kinerja pengetahuan  koperasi  susu  ini  merupakan  proses  penarikan  kesimpulan  fuzzy.
Proses  penarikan  kesimpulan  fuzzy  merupakan  serangkaian  proses  yang  akan melakukan pemetaan terhadap masukan dari pengguna menjadi  keluaran tertentu
dengan menggunakan teori himpuan fuzzy. Proses  inferensi  atau  penarikan  kesimpulan  digunakan  metode  Mamdani.
Kaidah kepakaran dalam penelitian ini dituliskan dalam bentuk aturan-aturan IF- THEN.  Aturan-aturan  inilah  yang  direpresentasikan  dalam  bentuk  basis
pengetahuan  yang  digunakan  sebagai  dasar  dalam  proses  penarikan  kesimpulan. Aturan  yang  berada  pada  pengetahuan  sistem  pakar  yang  dikembangkan  terdiri
atas beberapa antesenden yang digabungkan dengan menggunakan operator AND.
Rancangan Output
Pada metode Mamdani, proses output merupakan proses berikutnya setelah proses  penarikan  kesimpulan.  Proses  output  ini  ditandai  dengan  dilakukannya
tahap defuzzifikasi untuk menghasilkan satu nilai crisp dari beberapa output fuzzy hasil evaluasi aturan pada basis pengetahuan.
Metode  defuzzifikasi  yang  digunakan  pada  penelitian  ini  adalah  metode centroid.  Pada metode centroid, nilai crisp  yang dihasilkan merupakan nilai titik
tengah dari kurva fungsi  keanggotaan variabel  luaran  yang merupakan  gabungan dari  proses  komposisi  gugus  luaran  fuzzy.  Terdapat  dua  keuntungan  penggunaan
metode  centroid  dalam  melakukan  proses  defuzzifikasi  yaitu:  1  nilai defuzzifikasi  akan  bergerak  secara  halus  sehinggaperubahan  dari  suatu  topologi
himpunan fuzzy ke topologi berikutnya akan berjalan halus dan 2 mudah dalam pengitungan Kusumadewi  Purnomo 2002. Parameter output, himpunan fuzzy
dan  domain  himpunan  fuzzy  yang  digunakan  dalam  pengembangan  sistem  pakar ini ditampilkan pada Tabel 15.