11
11 Merujuk  pada  pandangan  sumberdaya  sebagai  basis  keunggulan  bersaing,
para  penggagas  pandangan  pengetahuan  sebagai  basis  keunggulan  bersaing mengawali  uraiannya  atas  dasar  pemikiran  bahwa  pengetahuan  merupakan
sumberdaya  yang  paling  strategik  yang  dimiliki  oleh  perusahaan  Kaplan  et  al., 2001.  Dikemukakan  pula  bahwa  pengetahuan  tidak  dapat  diamati  dan  diukur
secara  langsung.  Oleh  sebab  itu  pengetahuan  menjadi  suatu  konstruk  yang keberadaannya dapat disimpulkan melalui kemampuan-kemampuan perusahaan di
mana kemampuan ini dapat diamati. Dengan mendefinisikan pengetahuan sebagai kapasitas  untuk  bertindak,  maka  Kaplan  et  al.  2001  menyatakan  bahwa:  1
pengetahuan bersama-sama
dengan sumberdaya
memberi perusahaan
kemampuan; 2 adanya kemampuan merupakan prasyarat bagi tindakan potensial apapun;  3  pengamatan  atas  tindakan-tindakan  yang  dilakukan  oleh  perusahaan
menunjukkan  adanya  kemampuan  dan  4  adanya  kemampuan  menunjukkan adanya pengetahuan walaupun pengetahuan itu sendiri tidak dapat diamati secara
langsung. Setelah  memahami  keunggulan  bersaing  berbasis  pengetahuan,  pada  sub
bab selanjutnya diuraikan perkembangan perspektif manajemen pengetahuan. Hal ini  bertujuan  memberikan  latar  belakang  konsep  dan  teori  yang  mendukung
pemahaman tentang manajemen pengetahuan.
2.4  Manajemen Pengetahuan
Sampai  beberapa  waktu  yang  lalu,  secara  umum  organisasi  belum  cukup memberi  perhatian  terhadap  pengetahuan  sebagai  aset  atau  sumberdaya  yang
harus  dikelola.  Kajian  Manajemen  Pengetahuan  Knowledge  Management  telah mengubah kondisi tersebut dengan mendorong terciptanya seperangkat nilai baru
dalam  pengelolaan  pengetahuan  organisasi  secara  strategis.  Manajemen Pengetahuan  memberikan  perspektif  baru  dari  hanya  mengendalikan  sumber
pengetahuan  menjadi  mengelola  proses  penciptaan  pengetahuan  melalui  orang yang  mengaplikasikan  pengetahuannya  dan  menciptakan  jaringan  pengetahuan
secara internal dan eksternal. Manajemen  Pengetahuan  mulai  dikenal  secara  luas  sekitar  tahun  1990-an,
namun  konsep  yang  berkaitan  dengan  pengetahuan  sebenarnya  dapat  ditelusuri sejak  sekitar  tahun  1960-an  ketika  mayoritas  perusahaan  telah  memantapkan
12 keberadaan Divisi Riset dan Pengembangan untuk mengekplorasi dan investigasi
ide-ide baru dan mengembangkan prototipe produk-produk baru Paucar-Caceres Pagano  2009.  Perkembangan  Manajemen  Pengetahuan  dapat  dikelompokkan
berdasarkan  isu-isu  penting  yang  disampaikan  ilmuwan  dalam  rentang  waktu tertentu Tabel 1.
Tabel 1  Perkembangan Manajemen Pengetahuan
Rentang Tahun
Pendapat Penting
Sebelum 1986
Arti Penting Manajemen Pengetahuan 1.  Pengetahuan  berbeda  dari  informasi  maupun  data,  hal  ini
sebagai  dasar  untuk  mendukung  keputusan  manajemen. Adalah penting untuk memahami teknik untuk mengumpulkan
informasi,  namun  yang  lebih  penting  adalah  mengetahui dengan pasti informasi yang dibutuhkan Martin 1983.
2.  Teknik  Manajemen  Pengetahuan,  seperti  Sistem  Pakar  dan Sistem  berbasis  Pengetahuan,  perlu  diintegrasikan  dengan
aplikasi  lain  dalam  organisasi,  seperti  sistem  pengambilan keputusan dan perencanaan Donals 1985.
1986-1990  Manajemen Pengetahuan dalam Perspektif Teknologi
1.  Perusahaan  diklasifikasikan  berdasarkan  peran  teknologi dalam  pengambilan  keputusan  perusahaan.  Perusahaan
dikatakan  grade  tinggi  jika  memiliki  teknologi  pengetahuan dan  mengakomodasi  manajemen  pengetahuan  dalam  strategi
dan perencanaannya Alain 1988.
2.  Manajemen Pengetahuan diwujudkan dengan teknologi, antara lain  basis  data,  katalog  khusus  dan  e-mail  Cronin
Davenport 1990. 3.  Teknologi  Manajemen  Pengetahuan  mempengaruhi  cara
pengetahuan perusahaan
digunakan, menghasilkan
peningkatan  kepuasan  konsumen,  penggunaan  waktu  yang lebih  baik  dan  pengkayaan  pekerjaan  Cronin    Davenport
1990.
4.  Pada  akhir  tahuan  90-an,  para  ahli  mulai  mengemukakan kesulitan  perusahaan  untuk  mengintegrasikan  perangkat
teknologi  yang  dimilikinya  dengan  aplikasi  lain  Strapko 1990.
13
13 Lanjutan Tabel 1
Rentang Tahun
Pendapat Penting
1991-1995 Integrasi  Manajemen  Pengetahuan,  Teknologi  dan
Budaya 1.  Dengan kemampuan organisasi memproduksi format data
yang  berbeda,  seperti  bitmap,  ikon,  teks,  video  untuk melengkapi  alfanumerik,  kebutuhan  sistem  manajemen
pengetahuan  makin  meningkat  untuk  membedakan dengan  format  data  dan  informasi  Stonebraker
Kemnitz 1991.
2.  Teknologi  Manajemen  Pengetahuan,  sistem  manajemen basis  data  dan  teknologi  komunikasi  telah  terintegrasi
dengan berbagai model  untuk tujuan yang berbeda Ram et al. 1992.
3.  Manajemen  pengetahuan  merupakan  proses  yang  terus- menerus  harus  dilakukan  oleh  perusahaan,  sehingga
proses  tersebut  akan  menjadi  suatu  budaya  organisasi yang  akan  membentuk  organisasi  berbasis  pengetahuan
Nonaka  Takeuchi 1995.
1996 – 1999
Manajemen  Pengetahuan  dalam  Perspektif Sosial
Ekonomi
1.  Aset  intelektual  diberi  penghargaan  yang  makin  luas dalam
strategi Manajemen
Pengetahuan, karena
penghargaan  yang  luas  terhadap  aset  intelektual merupakan kunci kesuksesan Lioyd 1996; Mullin 1996.
2.  Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membawa konsekuensi
penting yang
mendorong semakin
dibutuhkannya  Manajemen  Pengetahuan  bagi  setiap organisasi  bisnis  untuk  mempertahankan  keunggulan
bersaingnya.  Perusahaan  hendaknya  mengelola  informasi dalam tiga arena, yaitu sense making, knowledge creating
dan decision making Choo 1998.
3.  Pada era ekonomi global, pengetahuan merupakan sumber keunggulan
berkelanjutan. Kapitalaset
intelektual berperan  penting  untuk  mengkonversi  pengetahuan
menjadi profit Davenport  Prusak 1998. 4.  Pengetahuan  sebagai  sistem  sosial  dan  merupakan
intangible assets  Tuomi 1999.