25
25
2.9  Daya Serap Perusahaan
Cohen dan Levinthal 1990 yang diacu Soo et al. 2002a mendefinisikan daya  serap  perusahaan  sebagai  kemampuan  perusahaan  untuk  menghargai  nilai
kebaruan dari
informasi eksternal
dan mengasimilasikannya
serta mengaplikasikan  untuk  tujuan-tujuan  komersialnya.  Dikemukakan  pula  bahwa
perusahaan  dengan  investasi  riset  dan  pengembangan  yang  besar  mempunyai kemampuan untuk menyerap pengetahuan dan ketrampilan baru yang lebih tinggi.
Beberapa  penelitian  menunjukkan  adanya  hubungan  konsep  daya  serap perusahaan  ini  dengan  peran  akuisisi  pengetahuan  dan  pembelajaran.  Mowery  et
al. 1996 diacu Soo et al. 2002a menghubungkan tingkat daya serap perusahaan dengan kemampuan mencari dan memanfaatkan pengetahuan baru. Penelitian lain
yang  dilakukan  Pennings  dan  Harianto  1992  yang  diacu  Soo  et  al.  2002a, menghubungkan  daya  serap  perusahaan  dengan  kemampuan  perusahaan  untuk
belajar  dan  memanfaatkan  pengetahuan  baru.  Dikemukakan  bahwa  perusahaan yang mengakumulasikan pengalaman sebelumnya pada bidang teknologi  tertentu
akan  meningkatkan  kemampuan  untuk  mengadopsi  teknologi  baru  di  bidang tersebut. Selengkapnya model penciptaan pengetahuan yang dikemukakan Soo  et
al. 2002a disajikan pada Gambar 2.
2.10  Strategi dan Penciptaan Pengetahuan
Meskipun  telah  menjadi  aksioma  dalam  dunia  bisnis  bahwa  pengetahuan merupakan  sumber  keunggulan  kompetitif,  tetapi  tidak  semua  pengetahuan
bernilai strategis. Oleh karena itu, menjadi sangat penting bagi penentu kebijakan untuk  menggunakan  kerangka  pikir  yang  realistis  untuk  menilai  peran
pengetahuan  dalam  kaitannya  dengan  strategi  perusahaan  Krogh  et  al.  2000. Secara  umum,  tujuan  akhir  mengkaitkan  pengetahuan  dengan  semua  aktivitas
perusahaan adalah untuk memastikan bahwa profitabilitas perusahaan di atas rata- rata  profitabilitas  industri  baik  dalam  jangka  pendek  maupun  dalam  jangka
panjang.  Namun  demikian, manajemen puncak jarang  fokus pada peran  strategis pengetahuan.  Untuk  itu  diperlukan  kerangka  pikir  peran  strategis  pengetahuan
dikaitkan dengan proses pengetahuan Tabel 2.