sedangkan bagi jenis yang tidak mampu bertahan dengan gangguan yang ada maka jenis tersebut akan tersingkir atau menghilang. Jenis bentos lebih
banyak terpapar oleh perubahan-perubahan lingkungan dan oleh karena itu struktur komunitasnya menunjukkan bahwa jenis ini mampu beradaptasi
terhadap kondisi lingkungannya Kalagou et. al, 2006. Dari hasil uji korelasi spearman antara kualitas air dengan indeks
keseragaman menunjukkan korelasi yang nyata pada tingkat α = 0,05
Lampiran 5. Di mana korelasinya negatif, penurunan kualitas air akan menyebabkan peningkatan keseragaman dari komunitas makrozoobenthos.
Sedangkan indeks diversitas dan dominasi menunjukkan korelasi yang tidak nyata. Hal ini dikarenakan tidak adanya korelasi langsung antara kualitas air
dengan indeks-indeks tersebut. Hubungan indeks komunitas bentik dan kualitas air menunjukkan
bahwa Disolved Oxygen
DO dan temperatur mempengaruhi keanekaragaman komunitas bentiknya Kagalou et. al, 2006. Perubahan
komunitas makrozoobenthos ditunjukkan oleh interaksi yang kompleks antara variabel-variabel lingkungan. Meskipun begitu, faktor yang sangat
penting mempengaruhi distribusi jenis makrozoobenthos adalah kecepatan arus berhubungan dengan temperatur air, tinggi air, tidak adanya
penambahan dan subrat dasar, khususnya jumlah pasir dan kerikil Elexová dan Némethowá, 2003.
5.4.3. Ikan
Evaluasi produksi perikanan tangkap di Sungai Batanghari didasarkan pada data-data produksi perikanan tangkap dari Laporan
Tahunan Sub-Dinas Perikanan Kota Jambi. Penekanan evaluasi data produksi dan data perikanan lainnya dilakukan pada data yang ada di
Kecamatan Jambi Timur dan Kecamatan Pelayangan, di mana lokasi penelitian merupakan bagian dari wilayah tersebut. Hal ini disebabkan tidak
adanya data yang spesifik yang menjelaskan tentang hasil produksi perikanan tangkap di Sungai Batanghari.
Perkembangan produksi perikanan perairan Sungai Batanghari Kecamatan Jambi Timur dan Kecamatan Pelayangan, pada saat ini
memberikan kontribusi hingga 25 dari total produksi perikanan tangkap di Kota Jambi, selama 5 tahun terakhir cenderung mengalami peningkatan.
Walaupun telah terjadi penurunan kualitas air Sungai Batanghari akibat kegiatan industri karet remah, namun parameter fisika-kimia perairan sungai
masih berada di dalam baku mutu yang memungkinkan untuk menunjang kehidupan biota perairan, khususnya ikan.
Tangkapan Ikan di Sungai Batanghari
10 20
30 40
50 60
70 80
2003 2004
2005 2006
2007
Tahun Ju
m lah
I kan
T an
g kap
an
to n
Kec. Pelayangan Kec. Jambi Timur
Gambar 20. Tangkapan Ikan di Perairan Sungai Batanghari Tahun 2003 -2005
Bila dilihat dari jenis tangkapan ikan Lampiran 8 yang diperoleh, maka telah terjadi penurunan. Hal ini diduga karena adanya kecenderungan
kelebihan tangkap terutama terhadap jenis-jenis yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, seperti belida dan jelawat. Hoggarth et al. 1999 dalam
Triyanto dan Tjandra Chrismadha 2007 mengemukakan bahwa pada sistem perikanan yang multispesies, tingkat eksploitasi yang berlebihan pada
suatu jenis akan menekan populasi ikan jenis tersebut dan digantikan oleh peningkatan populasi jenis ikan lainnya. Data perikanan tangkap
memperlihatkan penurunan produksi jenis-jenis ikan bernilai ekonomis tinggi tersebut dikompensasi oleh kenaikan produksi jenis-jenis ikan yang
nilai ekonomisnya lebih rendah, seperti ikan tawes dan ikan sepat.
5.5. Aspek Sosial Ekonomi dan Kesehatan Masyarakat