Perubahan Suhu Air Perubahan pH atau Konsentrasi Ion Hidrogen Perubahan Warna, Bau dan Rasa Air

yang alirannya melalui daerah perkotaan daerah padat penduduk dan wilayah perindustrian Saeni, 1989. Penurunan kualitas air terutama disebabkan oleh limbah domestik, limbah industri, kegiatan pertambangan dan limbah pertanian.

2.4. Indikator Pencemaran Air

Sungai dinyatakan tercemar apabila sifat fisik, kimia dan biologinya mengalami perubahan. Menurut Wardhana 2001, indikator atau tanda bahwa air telah tercemar adalah: 1 perubahan suhu air; 2 perubahan pH atau konsentrasi ion hydrogen, 3 perubahan warna, bau dan rasa air; 4 timbulnya endapan, koloid dan bahan terlarut; 5 adanya mikroorganisme; 6 meningkatnya radioktivitas air.

2.4.1. Perubahan Suhu Air

Kegiatan industri adalah proses disertai dengan timbulnya panas reaksi atau panas dari suatu gerakan mesin. Agar proses industri dan mesin-mesin yang menunjang kegiatan tersebut dapat berjalan baik maka panas yang terjadi harus dihilangkan dengan proses pendinginan air. Apabila air yang panas hasil proses pendinginan dibuang ke sungai maka air sungai akan menjadi panas. Hal ini akan mengganggu kehidupan hewan air dan organisme air lainnya, karena kadar oksigen yang terlarut dalam air akan turun bersamaan dengan kenaikan suhu. Kenaikan suhu air menyebabkan menurunnya oksigen terlarut dalam air.

2.4.2. Perubahan pH atau Konsentrasi Ion Hidrogen

Air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan mempunyai pH kisaran antara 6,5 – 7,5. Air dapat bersifat asam atau basa, tergantung pada besar kecilnya pH air atau besarnya konsentrasi ion hidrogen di dalam air. Air limbah dan bahan buangan kegiatan industri yang dibuang ke sungai akan mengubah pH air yang akhirnya dapat mengganggu kehidupan organisme di dalam air.

2.4.3. Perubahan Warna, Bau dan Rasa Air

Bahan buangan dan air limbah dari kegiatan industri mengandung bahan organik dan anorganik yang dapat larut dalam air, sehingga menyebabkan terjadinya perubahan warna pada air. Bau yang keluar dari dalam air dapat langsung berasal dari bahan buangan atau air limbah dari kegiatan industri, atau dapat pula berasal dari hasil degradasi bahan buangan oleh mikroba yang hidup di dalam air. Bahan buangan industri yang bersifat organik dan air limbah dari kegiatan industri pengolahan bahan makanan seringkali menimbulkan bau yang sangat menyengat hidung. Mikroba di dalam air akan mengubah bahan buangan organik terutama gugus protein, secara degradasi menjadi bahan yang mudah menguap dan berbau. Timbulnya bau akibat proses penguraian bahan organik yang dilakukan oleh mikroba. Bau pada air dapat dipakai sebagai salah satu indikator terjadinya tingkat pencemaran air yang cukup tinggi. Apabila air mempunyai rasa kecuali air laut maka hal itu berarti telah terjadi pelarutan sejenis garam-garaman. Air yang mempunyai rasa biasanya berasal dari garam-garam yang terlarut. Bila hal ini terjadi maka berarti juga telah ada pelarutan ion-ion logam yang dapat mengubah konsentrasi ion hidrogen dalam air.

2.4.4. Timbulnya Endapan, Koloid dan Bahan Terlarut.