Strategi Pengelolaan Perairan Sungai

terhadap sektor lainnya. Untuk menganalisa pergerakkan tersebut dapat dilakukan dengan bantuan tabel Input – Output IO dari setiap daerah Kajian Ekonomi Regional NTT, 2008. Pengembangan sektor pertanian sebagian sektor primer dan sektor yang melakukan penyerapan tenaga kerja paling dominan pada dasarnya memang perlu. Namun, melihat tingkat keterkaitan antar sektor yang lebih didominasi oleh sektor industri dan jasa. Pemerintah hendaknya perlu mengembangkan sektor pertanian ke arah industri agroindustri. Pengembangan agro industri akan memacu sektor pertanian untuk bekerja lebih optimal, selain tingkat penyerapan tenaga kerja akan meningkat signifikan baik dari sektor pertanian maupun industri yang notabene memiliki kapasitas relatif tinggi untuk menyerap. Dalam jangka panjang, dengan meningkatnya ketersediaan lapangan kerja maka tingkat kesejahteraan masyarakat ke depan akan cenderung lebih baik Kajian Ekonomi Regional NTT, 2008. Industri crumb rubber merupakan industri yang ditopang oleh sektor pertanian dalam hal ini petani karet.

2.10. Strategi Pengelolaan Perairan Sungai

Analisis SWOT merupakan salah satu cara mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pengelolaan perairan. Rangkuti 2008 menggambarkan analisis SWOT sebagai analisis yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strength dan peluang opportunity, namun secara bersamaan meminimalkan kelemahan weakness dan ancaman threath. Faktor internal dalam analisis SWOT adalah kekuatan strength dan kelemahan weakness, sedangkan faktor eksternal yang dihadapi adalah peluang opportunity dan ancaman threath. Dengan menganalisis potensi dan permasalahan pengelolaan perairan sungai, maka dapat diidentifikasi variable-variabel SWOT yang dapat digunakan untuk menentukan strategi pengelolaan perairan di masa yang akan datang. Setelah melakukan pengamatan terhadap lingkungan internal dan eksternal serta mengidentifikasi faktor-faktor strategi dalam mengevaluasi pengelolaan perairan langkah selanjutnya adalah membuat matriks SWOT yang terdiri atas matriks IFE Internal Factor Evaluation dan matriks EFE External Factor Evaluation . Matriks IFE merupakan alat perumusan strategi yang meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam berbagai fungsional dari suatu wilayah. Matriks EFE membantu mengorganisir faktor- faktor strategi eksternal ke dalam kategori-kategori peluang dan ancaman. Untuk memperoleh strategi pengelolaan perairan, data atau informasi yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik strategi silang dari keempat faktor SWOT. Strategi utama atau grand strategy dirumuskan dengan cara memilih prioritas strategi apa yang paling cocok dengan kondisi internal dan eksternal dalam pengelolaan perairan berdasarkan tingkat kepentingannya perangkingan.

III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus hingga Oktober 2008, dengan melakukan dua objek pengamatan. Pengamatan pertama, dilakukan terhadap beberapa parameter kualitas air dari sampel air di sepanjang Sungai Batanghari. Pengamatan kedua, dilakukan terhadap masyarakat yang menggunakan air sungai untuk keperluan rumah tangganya di sepanjang daerah aliran Sungai Batanghari. Penentuan lokasi pengambilan sampel air dilakukan berdasarkan letak dari industri karet remah crumb rubber yang berada di sepanjang sungai Batanghari. Ada 5 titik stasiun pengamatan yang berada di bagian hilir Sungai Batanghari setelah adanya industri karet remah crumb rubber dan 1 titik di bagian hulu Sungai Batanghari sebelum kegiatan industri karet remah crumb rubber yang berfungsi sebagai konsentrasi latar belakangnya background concentration. Pengambilan sampel air dan biota dilaksanakan pada bulan Agustus, September, dan Oktober 2008. Penelitian ini sengaja dilakukan pada musim kemarau, karena menggambarkan kondisi gangguan ekologi diwakili oleh organisme bentik makroavertebrata dalam kondisi stres maksimum, dengan debit air yang minimal, dan kadar bahan polutan yang relatif tinggi Davis and Tsomides 1997. Disamping itu, komunitas bentik makroavertebrata diharapkan mampu mencerminkan pengaruh utama peningkatan dari kontaminasi pencemar bahan organik tanpa adanya pengaruh faktor lainnya misalnya: peningkatan debit air banjir yang telah diketahui dapat berpengaruh pada komposisi dan kelimpahan bentik makroavertebrata Matthaei et al. 2000. Faktor keselamatan dalam melakukan sampling juga sebagai pertimbangan dalam pemilihan musim tersebut di atas. Lokasi pengamatan untuk parameter fisik, kimia dan biologi dibagi dalam 6 enam stasiun pengamatan yaitu : Stasiun 1 : berada pada daerah ± 100 meter sebelum industri crumb rubber pertama di bagian hulu sungai pada koordinat 01.58729’ LS dan 103.61691’ BT.