Populasi Sampel Populasi dan Sampel

3 Melakukan post-test sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok dengan tujuan untuk mengetahui hasil apakah layanan bimbingan kelompok efektif untukmeningkatkan ketrampilan etika pergaulan siswa. Post-test ini tidak dilakukan di setiap pertemuan, tetapi setelah 8 kali pertemuan. 4 Proses analisis data dengan menggunakan uji Wilcoxon.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto, 2006: 130. Sedangkan menurut Sugiyono 2005: 55 mendefinisikan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang mempunyai karakteristik atau ciri-ciri yang sama. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas VIII F SMP N 3 Demak dengan karakteristik siswa antara lain: siswa kurang terampil bergaul dengan teman dan orang yang lebih tua, siswa kurang menunjukkan komunikasi yang baik dengan teman ataupun guru, siswa yang ketrampilan etika pergaulannya rendah. Jumlah siswa kelas VIII F SMP N 3 Demak adalah 30 siswa. Alasan pengambilan populasi siswa kelas VIII F karena berdasarkan hasil rekomendasi dari guru pembimbing dan fenomena yang peneliti amati di kelas VIII F banyak siswa yang ketrampilan etika bergaulnya kurang baik padahal ketrampilan etika dalam pergaulan merupakan faktor yang sangat penting untuk menciptakan hubungan sosial yang baik serta menciptakan rasa saling menghormati, baik dengan teman, guru, orang tua dan orang lain. Tabel 3.2 Jumlah populasi dalam penelitian No Kelas Jenis Kelamin Jumlah Total Wanita Pria 1 VIII F 14 16 30 Sumber: Data siswa

3.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiono: 2005: 56. Sedangkan menurut Hadi 2000: 221 sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti dan dapat mewakili populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposif sampling pengambilan sampel berdasarkan tujuan. Sampel bertujuan bermaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan yang hendak dicapai adalah mengidentifikasi siswa yang memiliki tingkat ketrampilan etika pergaulan yang rendah untuk diberikan perlakuan bimbingan kelompok dan tujuannya untuk meningkatkan ketrampilan etika pergaulan siswa. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 1 kelompok, dengan jumlah anggota kelompok 10 orang siswa. Menurut Prayitno 2004: 9 kekurang- efektifan kelompok akan mulai terasa jika jumlah anggota kelompok melebihi 10 orang. Karena jumlah peserta terlalu banyak, maka partisipasi aktif individual dalam dinamika kelompok menjadi kurang intensif. Selain itu, anggota bimbingan kelompok 10 siswa dengan pertimbangan lebih efisien dan efektif. Maksud dari efisien yaitu mempertimbangkan keterbatasan tenaga, waktu, dan dana. Efektif yaitu sejumlah subyek yang diambil sebagai sampel penelitian dengan tepat, dalam hal ini pengambilan subyek berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian yaitu siswa-siswa yang ketrampilan etika pergaulannya rendah.

3.3 Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN RENDAHNYA MOTIVASI MENGIKUTI PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII A SMP ISLAM UNGARAN TAHUN AJARAN 2012 2013

0 4 216

MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 13 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

1 18 176

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA TERHADAP KEGIATAN KEPRAMUKAAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 1 DEMAK TAHUN 2012 2013

4 81 216

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP ETIKA PERGAULAN PADA SISWA KELAS VIII DI SMP PAB 2 MEDAN HELVETIA TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 3 26

PENGARUH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP ETIKA PERGAULAN PADA SISWA KELAS VIII DI SMP AR-RAHMAN MEDAN HELVETIA TAHUN AJRAN 2012-2013.

7 22 22

MENGURANGI PERILAKU AGRESIF MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SIABU KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 4 21

MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 13 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 176

Upaya Meningkatkan Perilaku Berbudi Pekerti Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 1 Ungaran Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 1

Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Juwana Tahun Pelajaran 2009/2010.

0 0 1

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DIRI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN ULARTANGGA PADA SISWA KELAS VIII E DI SMP NEGERI 3 SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 2016. -

2 9 59