2 Dikarenakan atribut psikologis diungkap secara tidak langsung lewat
indikator-indikator perilaku sedangkan indikator perilaku diterjemahkan dalam bentuk item-item, maka skala psikologi selalu berisi banyak item.
Jawaban subjek terhadap satu item baru merupakan sebagian dari banyak indikasi mengenai atribut yang diukur, sedangkan kesimpulan akhir
sebagai suatu diagnosis baru dapat dicapai bila semua item telah direspon.
3 Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban “benar” atau
“salah”. Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-sungguh. Hanya saja jawaban yang berbeda akan
diinterpretasikan berbeda pula.
3.4.2 Alat Pengumpul Data
Dengan memperhatikan jenis data dan metode pengumpulan data, maka alat pengumpul data yang digunakan berupa skala psikologis, yaitu skala ketrampilan
etika pergaulan siswa. Skala ini dimaksudkan untuk mengetahui informasi tentang tingkat kriteria ketrampilan etika pergaulan pada siswa kelas VIII F SMP N 3
Demak. Pertanyaan dalam skala psikologi digunakan sebagai stimulus guna
memancing jawaban yang berupa refleksi dari keadaan responden. Pertanyaan yang diajukan dirancang untuk mengumpulkan indikasi dari aspek kepribadian.
Responden tidak mengetahui arah dan jawaban dari pertanyaan. Prosedur penyusunan instrument yaitu mulai dari beberapa tahapan
diantaranya yaitu dari skala psikologi ketrampilan etika pergaulan disusun kisi- kisi intrumennya, kemudian instrument yang sudah jadi diuji cobakan kepada
siswa kelas VIII F SMP Negeri 3 Demak.
Berikut ini merupakan prosedur penyusunan instrument:
Gambar 3.2 Prosedur Penyusunan Instrument
Bagan di atas merupakan langkah-langkah menyusun instrument, yaitu pertama menyusun kisi-kisi instrument yang terdiri dari variabel, komponen,
nomor, menyusun pertanyaan-pertanyaan, kemudian instrument jadi berupa skala selanjutnya direvisi dan instrument jadi. Untuk mengukur ketrampilan etika
pergaulan siswa menggunakan skala Likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang tentang fenomena sosial.
Nazir 2005:338-340 mengemukakan bahwa prosedur dalam pembuatan likert adalah:
1 Peneliti mengumpulkan item-item yang cukup banyak, yang relevan
dengan masalah yang sedang diteliti yang terdiri dari item yang cukup terang disukai dan cukup terang tidak disukai.
2 Kemudian item-item tersebut dicoba kepada sekelompok responden yang
cukup representative dari populasi yang ingin diteliti. 3
Responden di atas diminta untuk mengecek tiap item apakah ia menyenanginya + atau tidak menyukainya -. Responsive tersebut
dikumpulkan dan jawaban yang memberikan indikasi menyenangi diberikan skor tertinggi. Tidak ada masalah misalnya untuk memberikan
angka lima yang tertinggi dan skor satu untuk yang terendah atau
sebaliknya. Demikian juga apakah jawaban “setuju” atau “tidak setuju”
Kisi-kisi pengembangan instrument penelitian
1
Instrument 2
Uji coba 3
Revisi 4
I
nstrument jadi 5
yang disebut yang disenangi, tergantung dari isi pertanyaan dan isi dari item-item yang disusun.
4 Total skor dari masing-masing individu adalah penjumlahan dari skor
masing-masing item dari individu tersebut. 5
Responsif dianalisa untuk mengetahui item-item mana yang sangat nyata balasan antara skor tertinggi dan skor rendah dalam skala total. Misalnya
response responden pada upper 25 dan lower 25 dianalisa untuk melihat sampai berapa jauh tiap item dalam kelompok ini berbeda. Item-
item yang tidak menunjukkan korelasi dengan total skor dibuang, atau yang tidak menunjukkan beda yang nyata apakah masuk ke dalam skor
tertinggi atau rendah juga dibuang untuk mempertahankan konsistensi internal dari pertanyaan.
Menurut Nazir 2005:339, skala dapat memperlihatkan item yang dinyatakan dalam beberapa respon alternative sangat setuju, setuju, bimbang, tidak setuju,
sangat tidak setuju. Skor skala Likert berkisar antara 1-4 yang dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.3 Penskoran Alternatif Jawaban Skala Psikologis
Alternatif + Skor
Alternatif - Skor
Sangat Setuju SS 4
Sangat Setuju SS 1
Setuju S 3
Setuju S 2
Tidak Setuju TS 2
Tidak Setuju TS 3
Sangat Tidak Setuju STS 1
Sangat Tidak Setuju STS
4 Sumber : Nazir 2005:339
Dalam penyusunan skala ketrampilan etika pergaulan siswa peneliti membentuk kisi-kisi intrumen berdasarkan data dalam kajian teori. Untuk lebih
jelasnya, akan disajikan pengembangan kisi-kisi instrumen tentang peningkatan ketrampilan etika pergaulan pada siswa sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kisi
– kisi Instrument Penelitian
Variabel Sub Variabel
Indikator Sub Variabel +
_
Ketrampil an etika
pergaulan 1.
Ketrampilan berkomunikasi
verbal a.
Terampil berkomunikasi menggunakan bahasa yang jelas
dan mudah dipahami b.
Terampil berbicara dengan lancer c.
Terampil mendengarkan dan memahami
1 ,2
4,5 8,9
3
6,7 10
,11
2. Ketrampilan berkomunikasi non
verbal a.
Terampil berkomunikasi melalui pandangan mata dan ekspresi wajah
b. Terampil berkomunikasi melalui
gerak-gerik atau gerakan badan 12,13
16,17, 18
14,15
19
3. Sopan santun a.
Mampu menghormati dan menghargai orang lain orang yang
lebih tua, orang tua, guru dan teman
b. Menghormati ide, pikiran dan
pendapat orang lain c.
Mampu bersikap ramah tamah terhadap orang lain
d. Menggunakan bahasa kata yang
sopan dan beradap yang membedakan hubungan dengan
orang lain yang lebih tua dan teman sejawat, dan tidak
menggunakan kata-kata kotor dan kasar, cacian dan pornografi
20,21
24,25 28,29
32, 33
22,23
26,27 30,31
34,35
4. Empati
a. a. Mampu memahami perasaan orang
lain b.
b. Ikut merasakan apa yang sedang dirasakan orang lain
c. c. Mampu memahami masalah yang
36 ,37,
38 40,41,
42 39
43
sedang dihadapi orang lain 44,45
46, 47
5. Mengembangkan
kesadaran diri a. Mampu mengembangkan
kesadaran untuk betanggung jawab
b. Mampu mengembangkan kesadaran dalam berinteraksi dan
bekerjasama dengan orang lain c. Mampu mengembangkan kesadaran
dalam beragama 48,49,
50 53,54,
55 58,59,
60 51,52
56,57
61,62
3.5 Uji Instrument Penelitian