Model Sikap Multiatribut Fishbein

digunakan analisis Communalities, Total Variance Explained, serta Component Matrix . Nilai yang terbentuk pada analisis communalities menjelaskan seberapa besar suatu atribut dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Semakin besar nilai communalities atribut maka semakin erat hubungannya dengan factor yang terbentuk. Total Variance Explained menjelaskan jumlah faktor yang terbentuk dari hasil analisis dengan eigenvalue harus di atas 1. Component Matrix menjelaskan distribusi variabel yang dianalisis pada faktor yang terbentuk. Nilai yang terdapat pada component matrix merupakan nilai loading factor. Atribut dengan nilai loading faktor di bawah 0.55 tidak akan mengelompok pada suatu faktor disebabkan nilai korelasinya lemah. Dalam hal ini, apabila atribut tersebut cukup penting, maka dapat dibentuk faktor lain secara terpisah. Setelah satu atau lebih dari faktor terbentuk, maka dilakukan proses rotasi. Proses rotasi digunakan jika diperlukan, yaitu apabila terdapat kesulitan dalam menentukan suatu variabel yang akan dimasukkan ke dalam faktor dikarenakan nilai variabel yang terbentuk tidak terlihat jelas perbedaannya. Proses rotasi akan memperjelas posisi suatu variabel, akankah dimasukkan pada faktor yang satu ataukah ke faktor yang lain.

2.8. Model Sikap Multiatribut Fishbein

Kegiatan promosi untuk meningkatkan penjualan suatu produk menurut Umar 2003, perlu dianalisis. Banyak hal yang dapat dijadikan bahan analisis. Permasalahannya adalah bagaimana cara menganalisis hal-hal di bawah ini: 1. Mengetahui sikap konsumen terhadap produk yang diiklankan 2. Mengetahui perilaku konsumen terhadap produk yang dipakai. Melalui tindakan-tindakan dan belajar, seseorang akan mendapatkan kepercayaan dan sikap yang akan mempengaruhi perilakunya. Kepercayaan merupakan suatu pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu yang didasari atas pengetahuan, pendapat, dan keyakinan nyata. Sikap adalah evaluasi, perasaan dan kecenderungan seseorang yang relatif konsisten terhadap sesuatu obyek atau gagasan. Informasi yang dimasukkan ke dalam pemikiran seseorang akan dapat mengubah sikap atau menggerakkannya untuk melakukan suatu tindakan. Respon kognitif, afektif dan perilaku erat hubungannya dengan lima tahap pengambilan keputusan seseorang. Respon kognitif, seseorang berada dalam tahap mempelajari, yaitu tahap mengenal masalah dan tahap mencari informasi-informasi yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah tersebut. Selanjutnya seseorang akan berusaha mencari alternatif terbaik sebagai pilihan untuk memecahkan masalah tadi. Tahapan ini disebut sebagai tahapan afektif. Setelah alternatif dipilih, orang itu akan menggunakan pilihan tadi untuk bertindak. Jika tindakannya sesuai dengan apa yang dikehendaki, ia akan menggunakan cara ini untuk kejadian berikutnya, ataupun sebaliknya. Kedua tindakan ini termasuk ke dalam respon perilaku. Gambar 2. Model Sikap dan Perilaku dari Fishbein Model ini digunakan untuk memperoleh konsistensi antara sikap dan perilakunya, sehingga model Fishbein memiliki dua komponen, yaitu komponen sikap dan komponen norma subyektif. Model Fishbein secara singkat menyatakan bahwa sikap seorang konsumen terhadap suatu objek akan ditentukan oleh sikapnya terhadap berbagai atribut yang dimiliki oleh objek tersebut. Komponen ei mengukur evaluasi kepentingan atribut-atribut yang dimiliki objek, sedangkan bi mengukur kepercayaan konsumen terhadap atribut yang dimiliki merek tersebut Sumarwan, 2003. Keyakinan akan atribut yang menonjol Evaluasi atribut Keyakinan Normatif Motivasi Sikap Norma Subyektif Maksud perilaku Faktor lain Perilaku Rumus model Fishbein adalah sebagai berikut: n Ao = Σ bi ei i=1 dimana: Ao = sikap total individu terhadap objek tertentu bi = kekuatan keyakinan konsumen bahwa objek memiliki atribut i ei = evaluasi kepercayaan individu mengenai atribut i n = jumlah kriteria atribut yang relevan

2.9. Important-Performance Matrix