Analisis Faktor Hasil Pengolahan dan Analisis Data

responden 6.8, dan lainnya buku dan tokoh perbankan sebanyak 2 responden 1.1. Data tersebut menjelaskan bahwa sebagian besar responden menyukai televisi sebagai media publikasi bagi Bank Muamalat Indonesia, tetapi informasi tentang Bank Muamalat Indonesia terbanyak yang didapatkan responden justru berasal dari teman atau relasi, kemudian disusul oleh televisi. Gap selisih antara sumber informasi dan jenis publikasi yang disukai, perlu mendapat perhatian. Data lengkap mengenai sumber informasi dan bentuk publikasi yang disukai tentang Bank Muamalat Indonesia dapat dilihat pada gambar 16.

4.2.4. Analisis Faktor

Analisis terhadap faktor-faktor yang melandasi daya tarik dari elemen marketing mix Bank Muamalat Indonesia dilakukan menggunakan analisis faktor. Atribut-atribut yang dianalisis adalah besarnya bagi hasil, merek, biaya administrasi, biaya potongan, keragaman produk dan layanan, kemudahan memperoleh layanan transaksi, jaringan ATM, bebas riba, keragaman fasilitas, besar setoran awal, lingkungan yang nyaman-rapi-bersih, pelayanan dalam membantu nasabah, kemudahan prosedur transaksi, kecepatan proses transaksi, sikap pegawai yang hangat-ramah-bersahabat, iklan, murni syariah, kecepatan dan kesigapan pelayanan, penjelasan yang baik 20 40 60 80 100 120 tv ra di o ma ja la h ko ra n in te rn et spand uk br os ur spons or ke l te m an CS ce ra m ah to koh la inn ya publikasi fr e k ue ns i sumber informasi publikasi favorit Gambar 16. Sumber informasi dan bentuk publikasi yang disukai tentang Bank Muamalat Indonesia. dari costumer service. Atribut ini diperoleh dari pertimbangan “8 P” dalam marketing mix industri jasa perbankan. Pada penelitian ini digunakan penilaian skala enam angka 1, 2, 3, 4, 5, 6 karena skala tersebut dianggap dapat mewakili pilihan konsumen. Tahap pertama dalam Analisis Faktor adalah menilai mana saja variabel yang dianggap layak untuk dimasukkan dalam analisis selanjutnya. Pengujian ini dilakukan menggunakan KMO and Barlett’s test of sphericity dan Anti Image. Hasil pengujian KMO menunjukkan bahwa angka KMO adalah 0.83 di atas 0.5 dengan signifikansi 0.000 jauh di bawah 0.05 yang berarti analisis terhadap semua atribut dapat dilanjutkan. Data pengujian KMO and Barlett’s test of sphericity dapat dilihat pada lampiran 6. Pada analisis Anti Image Correlation didapatkan angka MSA Measure of Sampling Adequacy di atas 0.5 yang berarti telah memenuhi kriteria untuk analisis selanjutnya. Hasil keluaran dari analisis MSA dapat dilihat pada lampiran 7. Selanjutnya adalah tahap ekstraksi terhadap sekumpulan atribut yang ada sehingga terbentuk satu faktor atau lebih. Pada tahap ini digunakan analisis Communalities, Total Variance Explained serta Component Matrix . Nilai yang terbentuk pada analisis Communalities menjelaskan seberapa besar suatu atribut dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Artinya, semakin besar nilai Communalities sebuah atribut, semakin erat hubungannya dengan faktor yang terbentuk. Total Variance Explained menjelaskan jumlah faktor yang terbentuk dari hasil analisis dengan nilai eigenvalue harus di atas 1. eigenvalue juga memberikan informasi bahwa faktor dengan nilai terbesar adalah faktor yang paling mempengaruhi efektivitas marketing mix dalam program pemasaran yang sedang diteliti. Urutan kelima faktor yang terbentuk berturut-turut menunjukkan posisi peringkat, yang berarti faktor pertama berada pada urutan pertama, faktor kedua berada pada urutan kedua, dan seterusnya dibuktikan dengan eigenvalue yang terbentuk. Hasil analisis dalam Total Variance Explained dapat dilihat pada lampiran 8. Component matrix menjelaskan distribusi kesembilan belas atribut yang dianalisis pada lima faktor yang terbentuk. Angka-angka yang ada pada tabel component matrix adalah factor loadings, yang menunjukkan besar korelasi antara suatu variabel dengan faktor yang terbentuk. Data selengkapnya mengenai component matrix dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Component Matrixa Component 1 2 3 4 BAGIHASL .468 .257 .457 -.023 MEREK .553 .008 .567 -.119 BIAYAADM .539 .675 .034 -.007 BIAYAPOT .469 .704 .056 .093 PRDK0LYN .669 .075 .139 .093 TMPTRANS .700 .264 -.323 -.133 ATM .699 -.037 -.487 .218 BBSRIBA .632 -.006 -.334 -.341 FASILITA .563 .357 -.257 -.020 SETORAN0 .483 .564 .057 .202 NYAMAN .645 -.113 .362 -.121 PLAYANAN .743 -.227 .178 -.018 PROSEDUR .668 -.302 -.108 .503 PROSES .656 -.307 -.151 .507 BRSAHABT .719 -.329 .311 -.062 IKLAN .504 -.267 .219 .172 MURNISYR .600 -.179 -.295 -.384 CPTTGP .758 -.248 -.124 -.242 PNJLASAN .707 -.263 -.039 -.227 Extraction Method: Principal Component Analysis. a 4 components extracted. Tabel Component matrix yang terbentuk menunjukkan bahwa terdapat nilai loadings factor yang hampir sama di tiap faktor pada beberapa atribut, sehingga sulit untuk memutuskan memasukkan atribut-atribut tersebut ke dalam faktor yang tepat. Proses rotasi kemudian dilakukan untuk memperjelas perbedaan nilai loadings factor sebuah atribut yang akan dimasukkan pada faktor tertentu. Proses rotasi akan memperbesar nilai yang memang sudah besar dan memperkecil nilai yang relatif kecil sehingga akan terlihat jelas perbedaan nilainya. Hasil proses rotasi dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Rotated Component Matrix a Component 1 2 3 4 BAGIHASL .566 -.016 .416 -.013 MEREK .769 .071 .213 .013 BIAYAADM .175 .174 .829 -.010 BIAYAPOT .132 .058 .840 .019 PRDK0LYN .443 .233 .362 .315 TMPTRANS .086 .605 .516 .205 ATM -.035 .537 .306 .626 BBSRIBA .131 .743 .214 .113 FASILITA .027 .408 .558 .179 SETORAN0 .155 .024 .739 .160 NYAMAN .681 .257 .148 .149 PLAYANAN .597 .371 .106 .361 PROSEDUR .262 .188 .095 .830 PROSES .222 .203 .087 .840 BRSAHABT .718 .329 -.004 .319 IKLAN .478 .108 -.001 .403 MURNISYR .189 .758 .038 .118 CPTTGP .403 .681 .063 .280 PNJLASAN .444 .600 .029 .253 Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 7 iterations. Analisis faktor menunjukkan bahwa atribut-atribut yang dianalisis menghasilkan enam faktor. Faktor-faktor yang terbentuk antara lain: a. Faktor 1 yang diberi nama “Citra Perusahaan” terdiri dari bagi hasil, merek, lingkungan yang nyaman-rapi-bersih, pelayanan dalam membantu nasabah, sikap pegawai yang hangat-ramah- bersahabat, dan iklan. Semua atribut tersebut dapat membentuk citra dari suatu perusahaan bank. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat sekelompok nasabah yang terlebih dahulu melihat citra dari suatu perusahaan sebelum memutuskan berinteraksi dengan perusahaan tersebut. Nasabah mengaitkan baik atau buruknya citra dilihat dari merek, bagi hasil, kenyamanan dan kebersihan lingkungan, dan pelayanan dari pegawai bank. b. Faktor 2 yang diberi nama “Kualitas jasa”, terdiri dari kemudahan layanan transaksi di banyak tempat, bebas riba, murni syariah, pelayanan cepat dan sigap, dan penjelasan yang baik dari costumer service . Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat sekelompok nasabah yang mempertimbangkan kualitas jasa terlebih dahulu dalam memilih suatu bank. Kualitas jasa bagi nasabah ditentukan oleh prinsip spiritualitas yang ditawarkan bank berupa babas riba dan kemurnian sistem syariah, selain itu, kemudahan nasabah dalam bertransaksi dan mendapatkan pelayanan yang baik selama bertransaksi, akan membentuk persepsi bahwa Bank Muamalat memiliki kualitas jasa yang tinggi. c. Faktor 3 yang diberi nama “Kompensasi atas Transaksi”, terdiri dari biaya administrasi, biaya potongan, besar setoran awal untuk membuka tabungan, dan keragaman fasilitas transaksi. Atribut tersebut berkaitan dengan besarnya biaya yang harus dikeluarkan nasabah yang menginginkan transaksi dengan Bank Muamalat, dan sebagai kompensasinya, nasabah akan mendapatkan fasilitas- fasilitas dalam bertransaksi seperti phone banking atau sms banking , penyaluran otomatis zakat, infak, shadaqoh, dan sebagainya. d. Faktor 4 yang diberi nama “Kenyamanan Transaksi”, terdiri dari: kemudahan prosedur transaksi, kecepatan proses transaksi, dan banyaknya jaringan ATM. Hal ini berarti ada sekelompok nasabah yang mempertimbangkan kenyamanan transaksi terlebih dahulu, seperti kemudahan prosedur untuk dapat bertransaksi dengan bank, tersedianya layanan ATM dan kecepatan dari proses transaksi itu sendiri. Transaksi yang singkat, tidak rumit, tidak banyak menghabiskan waktu dan tempat, dan mudah diselesaikan, akan membuat nasabah merasa nyaman dalam melakukan transaksi. e. Faktor 5 yang diberi nama “Produk Bank” mengandung atribut keragaman produk dan layanan. Hal ini berarti ada sekelompok nasabah yang mempertimbangkan jenis produk dan layanan yang ditawarkan bank. f. Faktor 6 yang diberi nama “Promosi” mengandung atribut iklan. Hal ini berarti terdapat sekelompok nasabah yang mempertimbangkan aspek promosi yang dilakukan bank sebelum memutuskan menjadi nasabahnya. Data ringkasan hasil pengolahan analisis faktor dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Ringkasan hasil pengolahan analisis faktor Faktor Eigen value Varian Peubah Asal Peubah Atribut Nilai Loading Factor Faktor 1 Kualitas Jasa 7.749 39.256 X1 X2 X11 X12 X15 Bagi hasil Merek Lingkungan yang nyaman-rapi-bersih Pelayanan dalam membantu nasabah Pegawai yang hangat-ramah-bersahabat .566 .769 .681 .597 .718 Faktor 2 Citra Perusahaan 2.131 11.214 X6 X8 X12 X17 X19 Kemudahan layanan transaksi di banyak tempat Bebas riba Pelayanan cepat dan sigap Murni syariah Penjelasan yang baik dari costumer service .605 .743 .597 .758 .600 Faktor 3 kompensasi atas Transaksi 1.522 8.010 X3 X4 X9 X10 Biaya administrasi Biaya potongan Fasilitas transaksi beragam Besar setoran awal untuk membuka tabungan .829 .840 .558 .739 Faktor 4 Kenyamanan Transaksi 1.070 5.634 X7 X13 X14 Banyaknya jaringan ATM Kemudahan prosedur Kecepatan proses transaksi .626 .830 .840 Faktor 5 Produk Bank .998 5.251 X5 Keragaman produk dan layanan .443 Faktor 6 Promosi .832 4.378 X16 Iklan .478

4.2.5. Analisis Sikap Multiatribut Fishbein