36
a. Net Present Value NPV
Metode ini merupakan selisih manfaat dan biaya selama umur ekonomis proyek yang diukur dengan nilai uang sekarang dengan menggunakan discount
rate . Rumus :
Keterangan :
NPV = Jumlah pendapatan bersih diwaktu sekarang selama n tahun Rp Bt
= Penerimaan proyek pada tahunke-t Rp Ct
= Biaya proyek pada tahun ke-t Rp n
= Umur ekonomis proyek i
= Tingkat diskonto Apabila :
1. NPV 0 negatif , mengartikan bahwa sampai pada t tahun investasi masih
merugi sehingga tidak layak dilaksanakan 2.
NPV = 0, waktu tepat dimana biaya investasi dapat dikembalikan sehingga perusahaan tidak mendapat keuntungan atau merugi.
3. NPV0 positif, menunjukkan kondisi perusahaan menguntungkan, dengan
semakin besarnya NPV maka semakin besar pula keuntungan yang akan dicapai.
b. Internal Rate of Returnt IRR
Internal Rate of return adalah suatu tingkat diskonto yang membuat NPV proyek sama dengan nol. Internal rate of return merupakan arus pengembalian
yang menghasilkan NPV aliran kas masuk sama dengan NPV aliran kas keluar. Rumus :
∑ ∑
= =
+ =
+
n t
t t
n t
t t
i C
i B
1 1
NPV=
∑
=
+ −
n t
t t
t
i C
B 1
37 Ketarangan
: i”
=
IRR B
= Keuntungan C
= Biaya yang dikeluarkan t
= Umur proyek Tahun Apabila
: IRR tingkat diskonto : Proyek tidak dapat dilaksanakan
IRR= tingkat diskonto : Proyek tidak mendapatkan keuntungan ataupun kerugian IRR tingkat diskonto : Proyek dapat dilaksanakan
c. Net Benefit Cost Ratio Net BC Ratio
Net BC adalah perbandingan antara present value dari total benefit positif dengan total benefit negatif.
Rumus :
Dimana Bt-Ct 0 dan Bt-Ct 0 Keterangan
: Net BC
= Net Benefit-Cost Ratio Bt
= Penerimaan pada tahun –t Ct
= Biaya pada tahun-t Bt-Ct
= Benefit bersih i = Tingkat suku bunga
n = Umur ekonomis proyek
Apabila : Net BC
≥ 1 = Proyek layak untuk dilaksanakan
Net BC 1 = Proyek tidak layak dilaksanakan Net BC
=
∑ ∑
= =
+ −
+ −
n t
t t
t n
t t
t t
i C
B i
C B
1 1
.... 1
..... 1
38
4.3.2 Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas bertujuan untuk mengatasi perubahan-perubahan yang terjadi terhadap manfaat dan biaya selama proyek berlangsung mengingat proyek
perkebunan menggunakan jangka waktu yang relatif panjang. Asumsi yang digunakan adalah penurunan harga outputpenerimaan. Penentuan basarnya
penurunan harga output berdasarkan fluktuasi harga yang terjadi di lokasi penelitian. Asumsi kedua adalah kenaikan harga input. Asumsi yang ketiga adalah
penurunan hasil produksi.
4.4 Asumsi Dasar
Asumsi dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.
Umur proyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah umur ekonomis dari masing- masing tanaman yaitu 16 tahun untuk kayu manis dan 25 tahun
untuk tanaman kakao. 2.
Perhitungan umur proyek dimulai dari tahun ke 1 yaitu tahun 2006, hal ini dikarenakan tidak diperlukan waktu yang terlalu lama untuk melakukan
persiapan proyek. 3.
Biaya investasi dikeluarkan pada tahun ke 1 dan tidak terdapat reinvestasi peralatan karena diasumsikan seluruh komponen habis digunakan selama
umur proyek. 4.
Sumber modal berasal dari modal sendiri. 5.
Harga yang digunakan adalah harga pasar, yaitu harga yang terjadi saat penelitian.
39 6.
Tingkat suku bunga yang digunakan adalah 11,47 persen berdasarkan tingkat suku bunga deposito berjangka satu tahun dari bank umum.
7. Nilai sisa dari lahan diasumsikan nol 0, hal ini dikarenakan pada akhir
umur proyek lahan sudah tidak produkstif yang disebabkan oleh panjangnya umur proyek yaitu 16 tahun dan 25 tahun.
40
BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
5.1 Letak dan Kondisi Wilayah
Konversi tanaman kayu manis menjadi kakao terdapat di Kecamatan Gunung Raya Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi. Kecamatan ini terletak diantara
01 Lintang Selatan sampai dengan 02
02 ’ Lintang Selatan dan diantara 101 08 Bujur Timur sampai dengan 101
Bujur Timur. Kecamatan Gunung Raya memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata 21,9
C. Luas Kecamatan Gunung Raya adalah 425 km
2
atau 42.511,3 Ha yaitu 10,12 persen dari luas wilayah Kabupaten Kerinci terletak pada ketinggian 750 me ter diatas permukaan laut. Jarak ibu kota
Kecamatan ke Kabupaten 35 Km. Kecamatan ini memiliki batas-batas wilayah, yaitu: sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Danau Kerinci, sebelah Selatan
berbatasan dengan Propinsi Bengkulu, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Batang Merangin dan sebelah barat berbatasan dengan Propinsi
Bengkulu dan Sumatera Barat. lampiran 1 Kecamatan Gunung Raya memiliki enam belas desa yang terdiri dari Desa
Lempur Mudik, Dusun Baru, Lempur Tengah, Lempur hilir, Perikan Tengah, Selampaung, Masgo, Air Mumu, Kebun Baru, Sungai Hangat, Pasar Kerman,
Lolo hilir, Lolo Gedang, Lolo Kecil, Talang Kemuning, dan Tanjung Sam. Desa tersebut di bagi atas desa swadaya, desa swakarya dan desa swasembada.
5.2 Penggunaan Lahan di Kecama tan Gunung Raya
Jenis penggunaan lahan di Kecamatan Gunung Raya terbagi menjadi enam belas penggunaan lahan. Tabel 5. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa