Modal dan Tenaga Kerja

50 Varietas tanaman kayu manis yang ditanam oleh petani kayu manis adalah Cinamomum burmanii yang dikenal juga dengan cassiavera yang memiliki daun yang kecil dengan pucuk berwarna merah kulitnya abu-abu aromanya khas dan rasanya manis. Tanaman kayu manis merupakan tanaman yang berumur panjang. Umur pemanenan tanaman kayu manis di Kecamatan Gunung Raya pada umumnya adalah 16 tahun. Hal ini dikarenakan panen terbaik untuk jenis varietas tersebut adalah diatas sepuluh tahun. Semakin lama umur tanaman kayu manis maka mutunya semakin bagus harganya semakin tinggi namun hal ini sangat jarang ditemukan di Kecamatan Gunung Raya. Umur tanaman kayu manis yang paling lama adalah 35 tahun dan hanya beberapa batang saja yang sengaja ditinggalkan oleh petani. Pada umumnya perbanyakan kayu manis dilakukan melalui bibit. Sistem penanaman kulit manis pada umumnya adalah sistem tumpang sari yaitu sistem penanaman dengan menggunakan tanaman sela. Tanaman sela yang digunakan adalah tanaman kopi. Sistem penanaman secara tumpang sari dilakukan hanya sampai tanaman kayu manis berumur empat tahun. Hal ini dikarenakan tanaman kayu manis membutuhkan ruang untuk dapat berproduksi secara maksimal. Bibit kopi ditanam diantara tanaman kayu manis dengan jarak 4x6 meter.

6.1.1 Modal dan Tenaga Kerja

Modal yang digunakan dalam usaha tanaman kayu manis pada umumnya adalah modal milik sendiri yang telah dipersiapkan untuk melakukan investasi. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penggerak untuk melaksanakan proses 51 produksi. Tenaga kerja mulai melaksanakan aktivitasnya dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 16.00 setiap hari, kebutuhan tenaga kerja hanya pada periode tertentu saja tergantung kepada kondisi lahan dan kondisi kayu manis. Upah yang diberikan kepada setiap pekerja yaitu Rp 20.000hari untuk tenaga kerja laki- laki dan Rp 15.000 per hari untuk tenaga kerja wanita. Pada usaha perkebunan ini tenaga kerja yang digunakan umumnya adalah tenaga kerja laki- laki. Tenaga kerja merupakan input yang dapat memberikan nilai tambah bagi usahatani. Tenaga kerja dibutuhkan pada saat persiapan lahan, pembibitan, penanaman bibit, penyulaman, pemupukan dan pemeliharaan. Pada rataan luas lahan empat hektar kegiatan persiapan lahan menggunakan delapan orang tenaga kerja, proses pembibitan menggunakan tenaga kerja tiga orang, pada kegiatan penanaman menggunakan tenaga kerja tujuh orang, pemupukan menggunakan tenaga kerja lima orang dan penyiangan gulma menggunakan tenaga kerja sebanyak lima orang. Kegiatan persiapan lahan dilakukan sebelum bibit ditanam yang terdiri dari pembukaan lahan dan pengolahan lahan kemudian pembibitan, pemupukan sampai pada penanaman dilakukan pada tahun pertama. Penyiangan gulma dilakukan sampai tanaman berumur empat tahun karena pada umur diatas empat tahun tanaman dianggap telah dewasa dimana tanaman dapat tetap bertahan walaupun terdapat gulma disekitar tanaman kayu manis. Pemupukan dilakukan sampai berumur dua tahun. Khusus untuk penjarangan dan pemanenan tenaga kerja tidak berasal dari pemilik kebun melainkan berasal dari pemborong yang akan membeli kulit manis di kebun yang bersangkutan. 52 Sistem pertanian yang digunakan pada perkebunan kayu manis pada umumnya adalah sistem tumpang sari dengan tanaman sela kopi. Tanaga kerja yang digunakan pada tanaman sela kopi dengan luas 4 hektar yaitu persiapan lahan yang terdiri dari pengolahan tanah, penggalian lubang tanam serta penutupan lubang tanam terdiri dari 17 orang, pemupukan 17 orang, pemeliharaan yang terdiri dari penyiangan gulma terdiri dari 11 orang dilakukan pada tahun pertama sampai pada tahun ke empat, pemanenan dilakukan pada tahun ke empat yaitu sebanyak 23 orang dan pasca panen 11 orang.

6.1.2 Penggunaan Sarana Produksi dan Produksi