Tempat dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Arus Penerimaan

32

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2006, bertempat di perkebunan rakyat Kecamatan Gunung Raya Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi. Pemilihan daerah penelitian dilakukan secara sengaja Purposive dengan alasan Kecamatan Gunung Raya merupakan kecamatan yang memiliki lahan perkebunan kayu manis terbesar di Kabupaten Kerinci dan telah terdapat konversi tanaman kayu manis menjadi kakao dan belum adanya penelitian yang menganalisis tentang kelayakan finansial konversi tanaman kayu manis menjadi kakao di Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi. Kegiatan penelitian meliputi pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan penulisan laporan dalam bentuk skripsi.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Data primer berupa pengamatan langsung ke lapangan dengan metode wawancara langsung dengan responden. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 30 orang. Responden yang dipilih adalah petani yang memiliki lahan perkebunan kayu manis yang telah dikonversi menjadi tanaman perkebunan kakao. 33 Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik baik pusat maupun daerah, departemen pertanian dan perkebunan, departemen perdagangan dan perindustrian serta pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan penelitian.

4.3 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang dilakukan antara lain: tahap pemasukan data, pemeriksaan data, pengolahan data dan pengelompokan data. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan alat bantu kalkulator dan program Microsoft Excel. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kelayakan investasi dan analisis sensitivitas. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengkaji kelayakan usaha tanaman perkebunan kakao menggantikan tanaman kayu manis secara finansial. Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi petani melakukan konversi tanaman kayu manis menjadi kakao di Kecamatan Gunung Raya.

4.3.1 Analisis Kelayakan Finansial

Penelitian ini menggunakan analisis kelayakan finansial karena bertujuan untuk melihat dampak dari adanya konversi tanaman kayu manis menjadi kakao dari sisi pelaku usaha yaitu petani. Disamping itu, analisis kelayakan fianansial ini sudah mampu untuk menjawab permasalahan yang ada di lapang. Analisis kelayakan finansial yang dilakukan untuk melihat kelayakan konversi tanaman kayu manis menjadi kakao, dibutuhkan data arus penerimaan dan pengeluaran dari 34 saat kegiatan konversi dilakukan sampai dengan berakhir periode penilaian. Data tersebut dibutuhkan untuk mengetahui pendapatan bersih pada saat kegiatan konversi belum dilakukan dan dengan kegiatan konversi dilakukan. Sebelum kegiatan konversi dilakukan yaitu pada saat petani tetap mempertahankan tanaman perkebunan kayu manis dan dengan kegiatan konversi yaitu pada saat petani mengganti tanaman perkebunan kulit manis menjadi kakao. Arus penerimaan dan pengeluaran disajikan dalam bentuk cashflow.

4.3.1.1 Penerimaan dan Biaya dalam Analisis Kelayakan Finansial

a. Arus Penerimaan

Penerimaan pengusahaan perkebunan dihitung dari perkalian antara tingkat produksi dengan harga jual masing- masing komoditas perkebunan. Komponen penerimaan kebun lain adalah nilai sisa aktiva tetap perkebunan baik tanaman maupun non tanaman. Tingkat produksi adalah kemampuan suatu tanaman menghasilkan output. Tingkat produksi yang digunakan adalah umur tanaman atau produktivitas tanaman menurut umur. Semakin tinggi tinggi tingkat produksi tanaman tersebut semakin berpotensi untuk dikembangkan. Tingkat produksi memberi pengaruh terhadap penerimaan dalam usaha perkebunan.

b. Arus Biaya