17 Pada umumnya proyek pertanian sensitif pada perubahan beberapa
variabel berikut antara lain adalah harga, keterlambatan pelaksanaan peroyek, kenaikan biaya, penurunan hasil produksi. Analisis kepekaan harga output
berdasarkan fluktuasi harga yang terjadi, sedangkan kepekaan terhadap biaya didasarkan terhadap kecenderungan kenaikan harga input terutama harga pupuk
atau obat-obatan dimasa yang akan datang. Keterlambatan pelaksanaan mempengaruhi hampir seluruh proyek-proyek pertanian. Keterlambatan
pelaksanaan disebabkan oleh petani yang tidak mengikuti dan melakukan teknik- teknik baru yang diajarkan. Analisis kepekaan diskonto didasarkan pada tingkat
diskonto yang umumnya digunakan dalam proyek pertanian.
2.2 Komoditas Kayu Manis
Kayu manis Cinnamomum burmanii BL. dikenal juga dengan nama Cassiaverra merupakan tanaman berumur panjang penghasil kulit manis di
Indonesia. Kulit manis digunakan untuk meningkatkan cita rasa makanan karena kayu manis selain tanaman perkebunan juga termasuk dalam kelompok rempah
khas Indonesia yang disebut dengan spices dan herbs. Tanaman kayu manis Indonesia didatangkan dari Srilangka ke pulau Jawa yang kemudian menyebar ke
India Selatan, Madagaskar, hingga Brazil. Sebelum tahun 1800-an di Indonesia sendiri sudah ada jenis kayu manis yang disebut Cinnamomum burmanii
merupakan tanaman kayu manis asli Indonesia yang ditanam dalam hutan Sumatera.
Pada saat sekarang ini masih banyak pengusahaan kayu manis masih dikelola oleh perkebunan rakyat. Pengelolaan kayu manis oleh perkebunan rakyat
18 pada umumnya tidak menggunakan teknologi peningkatan mutu sehingga sering
kali kualitas kulit manis perkebunan tersebut menjadi rendah seningga berpengaruh pada harga jual dari kulit manis itu sendiri. Hingga saat ini belum
banyak pengelolaan kayu manis yang ditangani oleh perkebunan besar. Apabila kayu manis dikelola oleh pihak perkebunan besar pengusahaannya lebih terarah
dan terdapat usaha peningkatan mutu dengan teknologi yang tinggi sehingga kayu manis Indonesia dapat bersaing dengan kayu manis asal negara eksportir lain.
Budidaya kayu manis agar dapat berhasil dengan baik perlu diperhatikan beberapa faktor seperti ketinggian tempat, iklim, tanah, dan topografi. Kayu manis
dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 2.000 m dpl sampai dengan 1.500 m dpl. Curah hujan yang baik untuk kayu manis yaitu 2.000 sampai dengan 2.500
mmtahun dengan kelembaban 70 sampai dengan 90 persen. Penanaman kayu manis sebaiknya pada suhu rata-rata 25
C dengan batas atas maksimum 27 C
dan minimum pada 18 C. Semakin rendah suhu maka semakin menurun kualitas
kulit manis yang dihasilkan. Kayu manis pada umumnya tumbuh pada dataran tinggi sehingga tanah pegunungan. Keasaman tanah untuk tanaman kayu manis
yaitu pada pH 5,0 sampai dengan 6,5. Perbanyakan kayu manis pada umunya dilakukan melalui dua cara yaitu
secara generatif dan secara vegetatif. Perbanyakan secara generatif yaitu melalui biji sedangkan perbanyakan secara vegetatif yaitu melalui tunas. Pada perkebunan
kayu manis di Kabupaten Kerinci petani pada umumnya menggunakan perbanyakan melalui biji. Penaman kayu manis dapat dilakukan dengan dua
sistem penanaman yaitu dengan sistem monokultur dan dengan sistem tumpang sari. Sistem monokultur biasanya dilakukan dengan jarak tanam yang rapat. Jarak
19 tanam yang digunakan yaitu 1,5 m
Χ 1,5 m dengan jarak demikian tidak ada lagi
tanaman lain yang dapat ditanaman pada lahan yang sama. Dengan sistem monokultur petani harus melakukan penjarangan pada umur tanaman enam dan
sepuluh tahun. Sistem penanaman tumpang sari dilakukan dengan menanam tanaman lain selain kayu manis sambil menunggu tanaman kayu manis
menghasilkan. Jenis tanaman lain yang digunakan antara lain, palawija, sayur, buah, kopi. Sistem tumpang sari menggunakan jarak tanam 2 m X 2 m, 2,5 m X
2,5 m, sampai dengan 5 m X 5 m. Penggunaan jarak tergantung pada jenis tanaman yang ditanam.
Kegiatan pemeliharaan tanaman sangat penting dilakukan agar diperoleh pertumbuhan yang optimal. Kegiatan pemeliharaan terdiri dari penyulaman,
pemupukan, penyiangan, dan penjarangan. Kayu manis juga tanaman yang tidak luput dari serangan hama dan penyakit. Serangan hama dan penyakit ini akan
mengurangi standar mutu dari kayu manis tersebut. Adapun beberapa jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman kayu manis antara lain ulat sikat, Ulat
kenari, Kutu perisai, Kanker baris dan cendawan daun. Umur panen sangat mempengaruhi produksi kayu manis. Semakin tua
umur kayu manis semakin tebal hasil kulit manis dan total produksinya semakin tinggi. Umur ideal untuk kayu manis berkisar antara enam sampai dengan
duapuluh tahun. Waktu terbaik untuk melakukan pemanenan ketika daun telah bewarna hijau tua serta kulit mudah dikelupas. Waktu terbaik melakukan
pemanenan adalah pada saat menjelang musim hujan. Sistem pemanenan dapat dilakukan dengan sistem tebang sekaligus, sistem situmbuk, dan sistem dipukuli
sebelum ditebang.
20
2.3 Perkembangan dan Tata Niaga Kayu Manis