Dari ketiga sekolah tersebut diperoleh jumlah keseluruhan guru yang mengampu mata pelajaran IPS yaitu terdapat tiga orang. Profil guru IPS di SMP
Swasta se-Kecamatan
Bergas Kabupaten
Semarang tahun
20122013 selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Profil Guru IPS No.
Asal Sekolah Nama Guru
Umur Lama
Mengajar Pendidikan
Terakhir 1
SMP PGRI Bergas
Vita Millia, S.Pd. 31 tahun
5 tahun S1 Pendidikan
Akuntansi 2
SMP Islam Terpadu Cahaya
Ummat Bergas Kusdarti, S.Pd,
Ek. 51 tahun
31 tahun S1 Pendidikan Ekonomi
3 SMP Kanisius
Girisonta Bergas Christiana
Hermiyati, S.Pd. 57 tahun
37 tahun S1 Bahasa Sastra
Indonesia Sumber: Data Primer Tahun 2013
4.1.3. Hasil Angket Tanggapan Siswa Terhadap Pengelolaan Guru IPS
Deskripsi variabel penelitian ini akan dipaparkan hasil analisis data penelitian yang tersaji untuk masing-masing sub variabel penelitian dan setiap
indikator sub variabel penelitian.
4.1.3.1. Pengelolaan Fisik Kelas
Lingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap hasil perbuatan belajar. Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi
syarat minimal mendukung meningkatnya intensitas proses perbuatan belajar siswa dan mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan pengajaran
Rohani, 2004:127. Kemampuan guru dalam mengelola kondisi fisik kelas merupakan salah
satu cara untuk mengkondisikan kelas, sehingga proses pembelajaran dapat
Rata-Rata Klasikal
berjalan secara optimal. Kondisi fisik kelas berpengaruh langsung terhadap siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di kelas.
Tabel 4.2. Pengelolaan Fisik Kelas Interval Skor
Kriteria Frekuensi
Persentase 32,6 - 40,0
Sangat Baik 26
27 72
25,1 - 32,5 Baik
46 47
17,6 - 25,0 Cukup Baik
23 24
10,0 - 17,5 Kurang Baik
2 2
Jumlah 97
100 Baik
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013 Hasil penelitian pada Tabel 4.2 tentang pengelolaan fisik kelas yang
dilakukan oleh guru IPS di SMP Swasta se-Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang tahun 20122013 diketahui bahwa dari 97 siswa, sebanyak 26 siswa
atau 27 menilai sangat baik, 46 siswa atau 47 baik, 23 siswa atau 24 cukup baik, dan 2 siswa atau 2 kurang baik. Rata-rata klasikal yang diperoleh sebesar
72, sehingga termasuk dalam kategori baik. Mengenai variabel pengelolaan fisik kelas untuk lebih detailnya dapat
dilihat dari deskripsi tiap-tiap sub variabel pengelolaan fisik kelas sebagai berikut. a.
Ruangan Tempat Berlangsungnya Proses Belajar Mengajar Ruangan tempat belajar harus memungkinkan semua bergerak leluasa,
tidak berdesak-desakan dan saling mengganggu antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya pada saat melakukan aktivitas belajar. Besarnya ruangan
kelas sangat tergantung pada berbagai hal, diantaranya: jenis kegiatan dan jumlah siswa. Sebagaimana dinyatakan Rohani 2004:128 bahwa besarnya ruangan kelas
sangat tergantung pada berbagai hal antara lain: 1 jenis kegiatan, apakah kegiatan pertemuan tatap muka dalam kelas ataukah bekerja di ruang praktikum
dan 2 jumlah siswa yang melakukan kegiatan-kegiatan bersama secara klasikal atau kelompok.
Ruangan tempat berlangsungnya pembelajaran berpengaruh terhadap proses belajar siswa di dalam kelas. Seorang guru yang kurang atau bahkan tidak
memperhatikan ruangan di dalam kelas, misalnya acuh tak acuh terhadap ruangan yang terlalu sempit, tempat duduk siswa berdesak-desakan, siswa merasa tidak
nyaman, tidak memperhatikan kepentingan dan kebutuhan siswa di dalam ruangan dapat menyebabkan kendala siswa dalam belajarnya.
Berdasarkan data hasil penelitian pada Tabel 4.3. mengenai kemampuan guru IPS di SMP Swasta se Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang tahun
20122013 dalam mengatur ruangan tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, diketahui dari 97 siswa, sebanyak 52 siswa menilai sangat baik 54,
24 siswa baik 25, 17 siswa cukup baik 18, dan 4 siswa 4 kurang baik. Rata-rata yang diperoleh adalah 78, sehingga kemampuan guru dalam
mengelola ruangan tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar termasuk dalam kategori baik.
Tabel 4.3. Ruangan Tempat Berlangsungnya Kegiatan Belajar Mengajar Interval Skor
Kriteria Frekuensi
Persentase 9,76 - 12,00
Sangat Baik 52
54 78
7,51 - 9,75 Baik
24 25
5,26 - 7,50 Cukup Baik
17 18
3,00 - 5,25 Kurang Baik
4 4
Jumlah 97
100 Baik
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
b. Pengaturan Tempat Duduk
Djamarah 2005:175 menyatakan bahwa tempat duduk mempengaruhi anak didik dalam belajar. Bila tempat duduk bagus, tidak terlalu rendah, tidak
terlalu besar, tidak berat, bundar, persegi empat panjang dan sesuai dengan postur tubuh anak didik, maka anak didik dapat belajar dengan baik dan tenang. Tempat
duduk dapat mempengaruhi siswa dalam belajar. Apabila tempat duduknya baik, formasinya sesuai dengan kebutuhan pembelajaran yang sedang ditempuh maka
siswa dapat belajar dengan tenang dan nyaman. Berdasarkan data hasil penelitian pada Tabel 4.4 mengenai pengaturan
tempat duduk yang dilakukan oleh guru IPS di SMP Swasta se-Kecamatan Bergas, diketahui sebanyak 46 siswa atau 47 menilai sangat baik, 35 siswa atau
36 baik, 10 siswa atau 10 cukup baik, dan 6 siswa atau 6 kurang baik. Rata- rata yang diperoleh adalah 82, sehingga mengenai pengaturan tempat duduk
yang dilakukan oleh guru IPS di SMP Swasta se-Kecamatan Bergas termasuk dalam kriteria sangat baik.
Tabel 4.4. Pengaturan Tempat Duduk Interval Skor
Kriteria Frekuensi
Persentase 6,6 - 8,0
Sangat Baik 46
47 82
5,1 - 6,5 Baik
35 36
3,6 -5,0 Cukup Baik
10 10
2,0 - 3,5 Kurang Baik
6 6
Jumlah 97
100 Sangat Baik
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013 c.
Ventilasi dan Pengaturan Cahaya Salah satu hal yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam mengelola
kelas adalah memperhatikan sirkulasi udara atau ventilasi dalam kelas. Hal ini
bertujuan untuk menjaga situasi belajar yang kondusif. Apabila kondisi kelas memiliki ventilasi yang baik, maka kesegaran dalam kelas tersebut akan terjaga
dengan baik pula. Sedangkan apabila kondisi ventilasi udara dalam kelas itu buruk, maka kelas menjadi sumpek dan kurang kondusif.
Berdasarkan Tabel 4.5. tentang ventilasi dan pengaturan cahaya yang dilakukan oleh guru IPS di SMP Swasta se-Kecamatan Bergas diketahui sebanyak
27 siswa 28 menilai sangat baik, 40 siswa 41 baik, 23 siswa 24 cukup baik, dan 7 siswa 7 kurang baik. Rata-rata yang diperoleh adalah 70,
sehingga ventilasi dan pengaturan cahaya yang dilakukan oleh guru IPS di SMP Swasta se-Kecamatan Bergas termasuk dalam kriteria baik.
Tabel 4.5. Ventilasi dan Pengaturan Cahaya Interval Skor
Kriteria Frekuensi
Persentase 9,76 - 12,00
Sangat Baik 27
28 70
7,51 - 9,75 Baik
40 41
5,26 - 7,50 Cukup Baik
23 24
3,00 - 5,25 Kurang Baik
7 7
Jumlah 97
100 Baik
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013 d.
Pengaturan Penyimpanan Barang-Barang Pengaturan penyimpanan barang-barang merupakan hal penting yang
harus dilakukan oleh seorang guru. Hal ini menjadi penting karena pengaturan penyimpanan barang-barang mempunyai peran dalam kemajuan belajar anak
didik. Peran tersebut antara lain mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar yang terjadi dalam kelas.
Berdasarkan hasil angket Tabel 4.6 tentang pengaturan penyimpanan barang-barang yang dilakukan oleh guru IPS di SMP Swasta se-Kecamatan
Bergas diketahui bahwa sebanyak 16 siswa 16 menilai sangat baik, 14 siswa 14 baik, 37 siswa 38 cukup baik, dan 30 siswa 31 kurang baik. Rata-
rata yang diperoleh adalah 57, maka pengaturan penyimpanan barang-barang yang dilakukan oleh guru IPS di SMP Swasta Kecamatan Bergas termasuk
kriteria cukup baik. Tabel 4.6. Pengaturan Penyimpanan Barang-Barang
Interval Skor Kriteria
Frekuensi Persentase
6,6 - 8,0 Sangat Baik
16 16
57 5,1 - 6,5
Baik 14
14 3,6 -5,0
Cukup Baik 37
38 2,0 - 3,5
Kurang Baik 30
31 Jumlah
97 100
Cukup Baik Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
4.1.3.2. Pengelolaan Sosio-Emosional