Pengelolaan Organisasional Hasil Angket Tanggapan Siswa Terhadap Pengelolaan Guru IPS

gembira, penuh gairah dan semangat dalam kegiatan belajar yang sedang dilakukannya. Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 4.11. mengenai pembinaan hubungan baik yang dilakukan oleh guru IPS di SMP Swasta se-Kecamatan Bergas diketahui sebanyak 52 siswa 54 menilai sangat baik, 21 siswa 22 baik, 21 siswa 22 cukup baik dan 3 siswa 3 kurang baik. Rata-rata yang diperoleh yaitu 83, sehingga termasuk dalam kriteria sangat baik. Tabel 4.11. Pembinaan Hubungan Baik Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase 6,6 - 8,0 Sangat Baik 52 54 83 5,1 - 6,5 Baik 21 22 3,6 -5,0 Cukup Baik 21 22 2,0 - 3,5 Kurang Baik 3 3 Jumlah 97 100 Sangat Baik Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013

4.1.3.3. Pengelolaan Organisasional

Kegiatan rutin yang secara organisasional dilakukan baik ditingkat kelas maupun ditingkat sekolah dapat mencegah masalah pengelolaan kelas. Kegiatan rutin yang telah diatur secara jelas dan telah dikomunikasikan kepada semua peserta didik secara terbuka sehingga jelas pula bagi mereka menyebabkan tertanam pada diri siswa kebiasaan yang baik dan keteraturan tingkah laku Rohani, 2004:132. Berdasarkan Tabel 4.12. tentang pengelolaan organisasional yang dilakukan guru IPS di SMP Swasta se-Kecamatan Bergas menunjukkan bahwa dari 97 siswa, sebanyak 23 siswa 24 menilai sangat baik, 55 siswa 57 baik, 13 siswa 13 cukup baik, dan 6 siswa 6 kurang baik. Rata-rata yang diperoleh adalah 73, sehingga pengelolaan organisasional yang dilakukan guru IPS di SMP Swasta Kecamatan Bergas termasuk dalam kriteria baik. Tabel 4.12. Pengelolaan Organisasional Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase 17 - 20 Sangat Baik 23 24 73 13 - 16 Baik 55 57 9.0-12.0 Cukup Baik 13 13 4.0-8.0 Kurang Baik 6 6 Jumlah 97 100 Baik Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013 Mengenai variabel pengelolaan organisasional untuk lebih detailnya dapat dilihat dari deskripsi tiap-tiap sub variabel pengelolaan organisasional sebagai berikut. a. Penggantian Pelajaran Beberapa mata pelajaran mungkin ada baiknya siswa berada dalam satu ruangan dan guru yang datang. Akan tetapi, untuk pelajaran-pelajaran tertentu, seperti belajar di laboratorium, olah raga, dan kesenian, siswa diharuskan untuk berpindah ruangan. Hal semacam ini hendaknya diatur secara tertib dan berada di bawah pengawasan guru. Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 4.13. yang membahas tentang penggantian pelajaran yang dilakukan oleh guru IPS di SMP Swasta se- Kecamatan Bergas menunjukkan bahwa terdapat 38 siswa 39 yang menilai sangat baik, 32 siswa 33 baik, 20 siswa 21 cukup baik, dan 7 siswa 7 kurang baik. Rata-rata yang diperoleh adalah 75, sehingga penggantian pelajaran yang dilakukan oleh guru IPS di SMP Swasta Kecamatan Bergas termasuk dalam kriteria baik. Tabel 4.13. Penggantian Pelajaran Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase 6,6 - 8,0 Sangat Baik 38 39 75 5,1 - 6,5 Baik 32 33 3,6 -5,0 Cukup Baik 20 21 2,0 - 3,5 Kurang Baik 7 7 Jumlah 97 100 Baik Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013 b. Guru Berhalangan Hadir Apabila suatu saat guru berhalangan hadir karena ada sesuatu hal, maka siswa sudah tahu cara mengatasinya, yaitu dengan cara melapor kepada guru piket dan guru piketlah yang mengambil inisiatif untuk mengatasi kekosongan guru tersebut. Berdasarkan Tabel 4.14. tentang kehadiran guru IPS Swasta se- Kecamatan Bergas menunjukkan bahwa 18 siswa 19 menilai sangat baik, 18 siswa 19 baik, 55 siswa 57 cukup baik, dan 6 siswa 6 kurang baik. Tabel 4.14. Kehadiran Guru Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase 6,6 - 8,0 Sangat Baik 18 19 67 5,1 - 6,5 Baik 18 19 3,6 -5,0 Cukup Baik 55 57 2,0 - 3,5 Kurang Baik 6 6 Jumlah 97 100 Baik Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013 c. Masalah Antarsiswa Apabila terjadi masalah antarsiswa yang tidak dapat diselesaikan oleh mereka, maka ketua harus melapor kepada guru untuk bersama-sama memecahkan dan mengatasi masalah tersebut serta mendapatkan petunjuk kebijakan dalam mengatasi masalah tersebut. Pada gambar 4.19. terjadi masalah antarsiswa dalam kegiatan diskusi dalam kelas. Seorang guru hadir dalam kegiatan diskusi tersebut kemudian memberi arahan, bimbingan, penjelasan dengan tujuan masalah antarsiswa dalam pembelajaran tersebut dapat diselesaikan. Sumber: Dokumentasi Peneliti Gambar 4.5. Masalah Antarsiswa dalam Kegiatan Diskusi Berdasarkan Tabel 4.15. yang menunjukkan hasil penelitian tentang masalah antarsiswa yang diselesaikan oleh guru IPS di SMP Swasta se- Kecamatan Bergas diketahui bahwa sebanyak 62 siswa 64 menilai sangat baik, 11 siswa 11 baik, 20 siswa 21 cukup baik, dan 4 siswa 4 kurang baik. Rata-rata yang diperoleh sebesar 90, sehingga penyelesaian masalah antarsiswa yang diselesaikan guru IPS di SMP Swasta Kecamatan Bergas termasuk dalam kriteria sangat baik. Tabel 4.15. Masalah Antarsiswa Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase 3,26 - 4,00 Sangat Baik 62 64 90 2,51 - 3,25 Baik 11 11 1,76 - 2,50 Cukup Baik 20 21 1,00 - 1,75 Kurang Baik 4 4 Jumlah 97 100 Sangat Baik Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013

4.1.4. Hasil Observasi Kemampuan Guru IPS Dalam Pengelolaan Kelas