Pengelolaan Organisasional Pembahasan 1. Pengelolaan Fisik Kelas

mampu berkomunikasi dengan baik terhadap siswanya dengan berbagai cara, diantaranya adalah dengan melibatkan siswa untuk berinteraksi dengan siswa lainnya tentang materi yang disampaikan yaitu dengan menggunakan diskusi pada saat pembelajaran, guru mempersilakan kepada siswa untuk berkomentar dan bertanya, guru menegur siswa yang berbuat salah di dalam kelas. Seluruh hal tersebut dilakukan guru IPS di SMP Swasta se-Kecamatan Bergas pada saat peneliti melakukan observasi di lapangan selama tiga kali pertemuan di setiap sekolahnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan guru IPS di SMP Swasta se-Kecamatan Bergas dalam melakukan pengelolaan sosio- emosional termasuk dalam kriteria sangat baik.

4.2.3. Pengelolaan Organisasional

Kegiatan rutin yang secara organisasional dilakukan baik di tingkat kelas maupun pada tingkat sekolah mencegah masalah pengelolaan kelas. Pengaruh organisasi sekolah cukup menentukan pengarahan perilaku siswa. Dengan kata lain, guru dan siswa dipengaruhi oleh organisasi sekolah secara keseluruhan, termasuk penggantian jam pelajaran, guru berhalangan hadir dan masalah antarsiswa. Penggantian jam pelajaran yang tidak diperhatikan, guru yang sering berhalangan hadir di kelas dan masalah yang timbul dalam pembelajaran merupakan hal-hal yang dapat menimbulkan masalah dalam pengelolaan kelas. Berdasarkan hasil penelitian tentang tanggapan siswa terhadap kemampuan guru IPS di SMP Swasta se-Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang tahun 20122013, pengelolaan organisasional yang dilakukan oleh guru IPS adalah sebesar 73 yang termasuk dalam kriteria baik. Sedangkan hasil observasi di lapangan tentang rata-rata pengelolaan organisasional guru IPS termasuk dalam kriteria sangat baik 83. Perbedaan hasil ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti siswa menjawab angket yang disediakan dengan memberikan jawaban yang asal-asalan, tidak memperhatikan keadaan guru yang sebenarnya, bersikap acuh tak acuh dan sesuai mood yang ia alami pada saat itu. Sedangkan hasil peneliti berdasarkan kondisi langsung di lapangan selama tiga kali pertemuan di setiap sekolah yang meliputi cara guru yang memperhatikan pergantian jam pelajaran, ketika guru sudah mendengar bunyi bel tanda pergantian jam pelajaran makaa kegiatan pembelajaran diakhiri, bukan jauh sebelum bel berbunyi guru sudah meninggalkan kelas. Selain itu, guru memiliki peran dalam penyelesaian masalah siswa dalam pembelajaran seperti guru mendekati siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan, guru memberikan penegasan jawaban yang berkaitan dengan pertanyaan siswa dalam suatu kegiatan diskusi kelompok, serta guru membahas kesulitan yang dihadapi siswa dalam mengerjakan tugas. Sehingga berdasarkan keterangan dari hasil observasi tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan guru IPS di SMP Swasta se- Kecamatan Bergas dalam melakukan pengelolaan organisasional termasuk dalam kriteria sangat baik. Pengelolaan kelas diartikan sebagai kegiatan pengelolaan fisik kelas, sosio-emosional dan organisasional yang dilakukan oleh seorang guru dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas sehingga kegiatan belajar siswa dapat berjalan dengan lancar dan optimal. Masing-masing pengelolaan tersebut memiliki peran yang sama dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya dalam mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Pengelolaan kelas merupakan salah satu unsur penting yang sangat berperan dalam pembelajaran. Fisik kelas adalah komponen yang nyata dan utama seorang siswa dalam menerima pembelajaran. Pengelolaan fisik kelas perlu didukung dengan adanya pengelolaan sosio-emosional atau hubungan yang baik yang terjalin antara guru dengan siswa di dalam kelas. Selain pengelolaan fisik kelas dan sosio-emosional, faktor yang tak kalah penting adalah pengelolaan organisasional. Pengaruh organisasional dipandang cukup menentukan dalam pengarahan perilaku siswa sehingga mendukung terciptanya suasana pembelajaran yang diinginkan. 66

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Besarnya rata-rata pengeloaan fisik kelas guru IPS di SMP Swasta se- Kecamatan Bergas adalah 77 termasuk kriteria baik. Hal ini disebabkan pada saat sebelum diadakan penelitian, guru belum memaksimalkan pengelolaan fisik kelas yang akan dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran di kelas. Sedangkan setelah penelitian, guru memahami indikator-indikator apa saja yang menyangkut pengelolaan fisik kelas dan melaksanakannya dengan optimal. 2. Besarnya rata-rata pengelolaan sosio-emosional guru IPS termasuk dalam kriteria sangat baik 87. Hal ini berdasarkan keadaan di lapangan bahwa pada saat guru melaksanakan proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas guru memiliki tipe kepemimpinan yang demokratis, mampu menciptakan suasana yang kondusif dan nyaman terhadap siswa, guru mampu memperhatikan tingkah laku siswa di kelas dengan seksama. 3. Besarnya rata-rata pengelolaan organisasional guru IPS termasuk dalam kriteria sangat baik 83. Hal ini berdasarkan kondisi langsung di lapangan selama tiga kali pertemuan di setiap sekolah yang meliputi cara guru yang memperhatikan pergantian jam pelajaran, guru memiliki peran dalam